Film Hotel Transylvania yang dirilis pada tahun 2012 lalu mungkin terbilang kurang booming. Dibandingkan film animasi lain seperti Frozen, Wreck-it Ralph atau bahkan Big Hero 6, Hotel Transylvania seperti mengalir begitu saja tanpa ada hype di pasaran. Bahkan, saya sendiri baru mengetahui tentang film ini sekitar awal 2015 lalu dari laptop adik saya, dan sampai sekarang saya belum menontonnya juga. Entah itu terjadi di banyak tempat, atau kebetulan saja saya memang berada di area yang kurang populasi penikmat film animasi ini.
Tapi hal tersebut rupanya bukan alasan untuk pihak Sony Pictures Animation untuk melanjutkan sequel dari film animasi yang mengambil setting sedikit horor ini. Akhir September 2015 ini, film Hotel Transylvania 2 akhirnya dirilis di pasaran. Dan sepertinya kali ini, auranya sedikit berbeda. Promo film ini beredar luas di televisi swasta, bahkan mainannya juga menjadi buruan orang-orang di salah satu restoran cepat saji. Tak ketinggalan, anak saya juga meminta untuk diajak menonton film Hotel Transylvania 2 ini di tipi layar gede (katanya).
Sinopsis Cerita Film Hotel Transylvania 2
Jujur saja, saya tidak tahu bagaimana cerita lengkap di film Hotel Transylvania yang pertama. Namun sequelnya rupanya benar-benar melanjutkan dari film tersebut. Di film ini, Jonathan dan Mavis akhirnya resmi menikah dan mempunyai anak. Perasaan was-was akhirnya muncul pada diri Dracula, dimana ia berharap jika cucunya tersebut adalah seorang vampir. Sedangkan Mavis, sangat ingin kalau keturunannya adalah seorang manusia tulen dan ingin pergi dari Hotel Transylvania.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi, maka Drac mencoba berbagai macam cara untuk segera memunculkan ciri-ciri seorang vampir pada si bocah kecil itu. Cara yang dilakukan Drac ini yang kemudian menjadikan film Hotel Transylvania penuh dengan adegan-adegan kocak sekaligus mengejutkan.
Seperti yang sudah saya bilang, mungkin di film Hotel Transylvania 2 ini benar-benar tidak ada yang spesial. Robert Smigel dan Adam Sandler yang menulis cerita film ini membuat sebuah cerita yang ringan, konflik yang mudah dipahami tanpa ada twist atau teka-teki yang membingungkan. Tapi hal ini tidak lantas membuat film ini sebagai film kacangan. Justru sebaliknya, film Hotel Transylvania 2 benar-benar sukses menyajikan diri mereka sendiri sebagai film keluarga yang nyaman untuk disaksikan, menghibur dan sarat pesan moral yang sangat penting.
Untuk sebuah film keluarga, Genndy Tartakovsky yang duduk di kursi sutradara juga sepertinya sukses untuk meminimalisir unsur-unsur dewasa di film ini. Adegan-adegan kekerasan yang mau-tak-mau harus disajikan, dihadirkan dengan kemasan yang menghibur dan mudah untuk dijelaskan pada si kecil antara yang benar dan yang salah, si baik dan si nakal. Dan dari istri saya, dia senang ketika adegan pernikahannya-pun, adegan ciuman pun dilakukan dengan mengundang gelak tawa penonton.
Overall, mungkin benar jika film Hotel Transylvania 2 tidaklah sebooming animasi lain. Tapi dengan sajian yang komplit, ringan dan menghibur, film ini jelas film animasi yang sempurna untuk keluarga. Meski di IMDB film ini hanya memperoleh skor 7.2/10, rasanya untuk versi saya pribadi nilainya adalah 7.8/10. Wajib ajak si kecil nonton deh!!!