Review Film Max (2015)

Review film – Kita mungkin sudah sangat mengetahui jika anjing adalah hewan yang sangat bersahabat dengan manusia. Mungkin karena alasan tersebut, maka tidak sedikit film yang mengambil plot cerita tentang kesetiaan anjing kepada orang yang mengasihinya (Anyway, saya mau bilang majikannya tapi nanti banyak dapet protes). Sebut saja film yang sangat populer waktu kita kecil berjudul Air Bud, 101 Dalmations, Beethoven dan yang paling mengharukan tentu saja film Hachi: A Dog’s Tale yang diangkat dari kisah nyata anjing Hachiko. Kapan-kapan saya akan review film ini deh.

Anyway, enggak cuma sebagai peliharaan yang bersahabat, ternyata di Amerika sana anjing sudah menjadi salah satu anggota dari pasukan tempur mereka. Yah, anggap saja begitu. Kemampuan mereka untuk menerima perintah dan melacak jejak menjadikan anjing sebagai penunjuk jalan bagi pasukan Amerika di medan perang. Dan atas dasar tersebut, maka studio film di Hollywood membuat sebuah film yang disebut sebagai dedikasi atas jasa-jasa anjing yang sudah melayani negara mereka. Film itu berjudul Max.

Review Film Terbaru Max 2015

Sinopsis Cerita Film Max (2015)

Kyle Wincott (Robbie Amell) adalah tentara Amerika yang sedang bertugas di daerah konflik Afghanistan. Tugasnya adalah untuk membuka jalan dan mengendalikan seekor anjing tentara bernama Max. Namun karena sebuah konflik internal dan kesalahan di medan perang, Kyle akhirnya tewas saat akan menyelamatkan Max.

Keluarga Wincott yang menganggap Max adalah bagian dari keluarga mereka akhirnya memutuskan untuk membawa Max pulang dan diserahkan untuk menjadi tanggung jawab adik Kyle yang bernama Justin (Josh Wiggins). Pembawaan Justin yang kurang suka dengan ayah dan kakaknya menjadikan hal tersebut sebagai tugas yang berat. Hingga akhirnya kedekatan Justin dan Max membuka sebuah misteri, bahwa ada yang aneh dengan tewasnya Kyle di medan perang tersebut.

Dari segi cerita, mungkin bisa dikatakan jika cerita yang diangkat khas film keluarga yang ringan dan tidak terlalu banyak teka-teki. Tapi bukan berarti tidak ada teka-teki sama sekali. Lompatan-lompatan dari penyelesaian konflik yang satu dengan yang lainnya juga lancar-lancar saja tanpa ada tempo yang naik turun bikin kita penasaran. Bahkan mungkin juga terlalu lancar, sehingga beberapa adegan seperti mudah untuk ditebak walau tidak menghilangkan sisi menarik dari film ini.

Tidak banyak nama-nama besar di film ini mungkin dapat dimaklumi karena budget pembuatan film yang diperkirakan hanya berada di angka 20 juta dollar. Selain itu, penokohan yang muncul juga tidak terlalu banyak dan rumit. Yang saya kenal dan pernah muncul di beberapa film adalah Lauren Graham (Evan Almighty), Thomas Haden Church (Spiderman 3), dan Luke Kleintank yang kerap muncul di film serial amerika.

Overall, film Max adalah pilihan yang baik jika anda adalah penyuka film ringan, sedikit adegan kekerasan dan menekankan cerita tentang kesetiaan serta kecerdasan seekor anjing sebagai sahabat manusia. Dan seperti sebuah film untuk ruang keluarga lainnya, film ini sangat mudah dicerna dan menyajikan adegan menarik dari awal hingga akhir film. Sayangnya, beberapa bagian yang saya rasa kurang penting membuat film ini akan sedikit membutuhkan bimbingan orang tua jika anda akan memutarnya bersama anak kecil. Rasanya, 6.8/10 adalah skor yang pantas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here