Makin lama, kita semakin dimudahkan dengan yang namanya teknologi. Sekarang ini hampir semua-semua bisa kita kerjain dari depan laptop. Mulai dari kirim tugas, cari referensi, beli tiket perjalanan, pesan kamar hotel, booking ar*is, transfer uang sampai yang lagi musim adalah belanja barang dengan cara online. Yups, untuk yang terakhir ini rasanya hampir semua pengguna internet aktif mulai terbiasa menggunakannya.
Ada banyak tempat kita bisa berbelanja online. Yang pertama jelas toko-toko online yang sudah memiliki nama besar dan segudang reputasi. Yang kedua, melalui marketplace yang mempertemukan banyak penjual dan pembeli. Yang ketiga dari forum-forum yang memiliki marketplace tadi. Dan terakhir dari social media seperti Instagram dan Facebook. Khususnya sih Instagram. Social media khusus berbagi foto dan video singkat tersebut sekarang makin mirip dengan pusat perbelanjaan, hampir semua ada disitu.
Sebenarnya enggak ada yang salah dengan belanja online. Toh ada keuntungan-keuntungan belanja online yang enggak bisa didapat dari belanja konvensional. Contohnya ketersediaan barang yang kita cari, harga yang mungkin lebih murah, dan buat yang males bergerak jadi enggak perlu pergi dari depan layar komputer atau smartphone. Tapi itu bukan berarti belanja online enggak punya kelemahan yang menurut saya lumayan fatal. Penipuan.
Penipuan disini enggak selalu penjual yang kabur setelah kita membayar barang yang mau kita beli. Bisa saja penipuan dalam bentuk yang dikirim ternyata barang palsu, atau barang enggak sesuai deskripsi, atau bisa juga jadi korban penipuan ‘middle-man’. Entah apa nama aslinya, tapi kurang lebih penipu ini berdiri di tengah-tengah dan merugikan pembeli sekaligus penjual aslinya.
Untuk itu, sudah banyak marketplace dan situs yang membahas tentang pentingnya berhati-hati saat kita akan berbelanja online. Maka dari itu, ada beberapa cara yang mungkin bisa kita terapkan untuk mengurangi resiko kerugian kita saat membeli barang secara online.
Tips Belanja Online Dengan Aman
Pertimbangkan Reputasi Recommended Seller
Sorry, disini saya enggak mendiskreditkan penjual yang baru terjun ke dunia online. Nanti saya bahas soal itu, teruskan saja dulu membacanya. Ehm, recommended seller adalah penjual atau toko yang sudah punya banyak reputasi baik dari pembelinya. Biasanya, kita bisa melihat ini dari testimonial pembeli yang sudah bertransaksi dengan si penjual.
Warning, hal ini bukan berarti penjual yang memajang testimoni berarti aman-aman saja. Beberapa seller nakal justru membuat testimoni palsu sampai ‘membeli’ reputasi. Telusuri dengan baik dan perhatikan testimoni yang ada. Apakah yang memberikan testimoni juga akun asli dan benar-benar pernah melakukan transaksi. Untuk mengetahui reputasi dan testimoni yang didapat penjual mudah kok. Telusuri saja aktifitasnya di forum atau media dia berjualan.
Perhatikan Daftar Blacklist
Nah untuk yang satu ini, biasanya bisa ditemukan di grup berjualan Facebook. Grup yang dimoderasi dengan baik oleh adminnya, biasanya punya daftar penipu online yang pernah membuat masalah di grup mereka. Tapi terkadang, marketplace juga punya daftar seperti ini. Bahkan, beberapa blog malah membuat daftar nama-nama, nomor ponsel dan rekening yang pernah digunakan bertransaksi oleh si penipu. Jadi, perhatikan daftar blacklist ini dengan cermat. Caranya, cocokkan data seller yang mau kamu aja transaksi, contohnya nomer hape yang digunakan dan nomor rekening tempat kamu disuruh transfer. Kalau nama sih, bisa saja sama. Tapi nomer hape dan rekening??
Pastikan Detail Barang Yang Akan Dibeli
Di bagian ini seringkali muncul masalah antara penjual dan pembeli. Biasanya sih yang barang tidak sesuai, rusak, cacat, salah kirim dan sebagainya muncul karena kurang komunikasi antara penjual dan pembeli. Maka dari itu, bicarakan dengan detail apa saja yang menurut kamu penting terkait kondisi barang yang mau kamu beli. Entah itu ukuran, warna, model, cacatnya apa saja, rusaknya kenapa dan sebagainya. Kalau si penjual sudah memberi detail barang di deskripsi jualan dia, bisa tanyakan saja langsung “barang sesuai deskripsi kan?“. Atau kalau barang second, tanya saja “cacatnya / rusaknya di bagian apa?“.
Sebagai tambahan, saat kamu merasa ada yang aneh dengan deskripsi penjual, cobalah untuk berfikir sedikit logis saja. Yang paling sering ketemu di sosial media adalah penjualan barang dengan harga yang teramat murah. Misal, di deskripsi penjual “iPhone 6 Batam/Singapura seharga 2 juta rupiah”. Ehm, sorry kalau mungkin ternyata bener ada yang jual harga segitu. Tapi sampai sekarang iPhone 5 aja masih enggak segitu kok harganya. Too good to be true kayaknya ya…
Simpan Riwayat Transaksi
Saya tidak mengajarkan untuk berprasangka buruk, tapi menyimpan riwayat transaksi adalah hal penting untuk kedua belah pihak. Mulai dari lapak si penjual, komunikasi yang terjadi, chatting, email, gambar dan sebagainya ada baiknya untuk disimpan sampai dengan transaksi selesai dengan baik. Jadi andaikata ada masalah saat transaksi, kamu (penjual atau pembeli) punya bukti yang menguatkan bahwa kamu ada di pihak yang benar dan dirugikan!
Gunakan Rekening Bersama
Beberapa marketplace menyediakan jasa rekening bersama sebagai penengah antara penjual dan pembeli. Nah untuk kamu yang merasa ragu, dan untuk kamu penjual yang baru di dunia jualan online, gunakan rekening bersama agar keduanya sama-sama merasa aman. Keuntungan dari menggunakan jasa rekening bersama adalah uang kamu dipegang oleh si pemilik rekening dan baru akan diteruskan ke penjual kalau barang yang kamu beli sudah sampai di tangan kamu sesuai perjanjian. Penjual yang bersedia menggunakan jasa rekening bersama juga akan menambah reputasi dan kepercayaan dari pembeli loh!
Lebih Baik Cash on Delivery (COD)
Ini adalah cara paling baik kalau ternyata kamu dan si seller berada di kota yang sama. Tapi kalau mau CoD, lakukan di tempat umum yang lumayan ramai. Khususnya kalau kamu enggak mengenal si seller. Percaya deh, meski kamu sedikit harus keluar rumah, tapi ini lebih aman kok. Atau belanja di marketplace yang memang menyediakan rekening resmi sebagai perantara. Lebih mudah kalau bisa dibayar by sistem, seperti belanja di Tokopedia bayar di Indomaret gitu. Kan kemungkinan kita transfer ke rekening yang salah, atau rekening penipu jadi lebih kecil,
Mungkin itu beberapa tips cara aman belanja online yang sementara ini saya bisa tuliskan. Memang sih, belanja online atau offline sekalipun enggak ada yang 100% aman. Kemarin saya beli celana dalam di mall juga masih bisa juga dapet size kekecilan. Tapi paling tidak, kita bisa meminimalisir resiko-resiko yang tidak diinginkan terjadi. Makanya, yuk lebih cermat dan hati-hati supaya kamu bisa jadi pembeli yang pintar di dunia jual-beli online ini. Nah, kalau ada tips tambahan belanja online dengan aman, tulis di kolom komentar ya.
[…] Supaya agak terjamin dengan kualitas barang yang kita beli. Seperti yang pernah saya tuliskan di Tips Aman Belanja Online […]
[…] denger tentang JakartaNotebook? Untuk yang sering belanja online, khususnya untuk gadget dan perlengkapannya mungkin enggak asing sama toko online yang satu ini. […]
[…] Eits, baca juga nih: Belanja Online Dengan Pintar […]