Bank BRI Merubah Tarif Jasa Perbankan, Kok Gitu Ya?

Mungkin bisa dibilang kalau sekarang ini hampir semua orang punya setidaknya satu rekening di bank. Rasanya sangat wajar kok, di bank kita memang bisa menyimpan uang kita dengan beberapa keuntungan. Yah diantaranya sih KATANYA lebih aman dan bisa menyimpan dengan jumlah yang cukup besar. Kebayang kan kalau punya tabungan 10 juta di rumah dalam celengan ayam? Bisa dibikinin kandang ituh celengan!

Untuk beberapa alasan, mungkin kita bisa memilih bank yang mau kita jadikan tempat menabung. Tapi karena alasan tertentu pula, kita enggak bisa memilih bank sesuai kemauan kita. Misalnya bank yang ada di kota kita cuma bank xxx, atau karena penghasilan kita ditransfer melalui bank tersebut. Mostly, yang begini ini karyawan dengan kebijakan kantornya. Begitu pula saya yang ternyata paycheck atau gaji harus masuk ke Bank Rakyat Indonesia a.k.a BRI.

Biaya Tarik Tunai ATM BRI

Sebenarnya enggak ada yang salah dengan si BRI ini. Selain jangkauannya yang luas sampai ke kabupaten di pelosok negeri, Bank ini juga milik negara yang seharusnya mendukung kebutuhan rakyat kecil. Cuma sayangnya, beberapa hal kok membuat saya mulai kurang sreg dengan bank yang satu ini. Mulai dari sistem yang agak ketinggalan dibanding bank lainnya, sampai beberapa insiden yang entah kenapa kok saya enggak bisa melakukan transaksi di ATM BRI itu sendiri. Jadi harus ke ATM bank lain dulu.

Terakhir dari salah satu thread di KasKus, saya mendapat informasi kalau setiap transaksi di Bank BRI ini akan ada biaya tambahan. Selain itu, beberapa biaya yang sebelumnya memang sudah ada juga mendapatkan beberapa perubahan. Awalnya saya enggak percaya, tapi beberapa hari lalu saat saya melakukan transaksi di ATM BRI Mulyosari Surabaya, saya melihat tabel biaya jasa transaksi perbankan yang ditempel di papan pengumuman. Hmm…okay, ini mulai terasa menyebalkan.

Biaya Transaksi ATM BRI dan Internet Banking

Dari tabel tersebut, ada beberapa biaya yang membuat saya rada kecewa. Pertama, penarikan tunai via ATM BRI dikenakan fee Rp.100,-. Memang sih kecil, cuma 100 perak doank. Tapi please, bukannya kita sudah punya iuran bulanan untuk administrasi kartu ATM yang 5.000 atau 10.000 gitu? Kenapa setiap transaksi masih harus dipotong lagi. Sebulan mungkin setidaknya saya ambil uang tunai ke ATM 5 kali. Bayangin kalau 1 juta nasabah melakukan hal yang sama. Itu 500 juta loh. Belum lagi transfer antar rekening BRI, baik dari ATM maupun dari internet banking.

Kalau dari thread yang saya baca tadi, gosip-gosipnya karena pemasukan Bank BRI masih kalah dengan bank-bank lainnya di Indonesia. Yah apapun alasannya, entah kenapa saya ngerasa kali ini kurang sreg aja sama langkah yang diambil Bank BRI ini. Apalagi sepertinya sosialisasi soal perubahan jasa perbankan ini enggak diketahui banyak pemilik rekening. Jadi wajar saja kalau banyak yang kaget dan kecewa mengetahui informasi ini bukan dari pihak bank langsung. Kemungkinan besar rekening di bank ini bakal jadi tempat numpang lewat doank. Cukup 1 transaksi di awal bulan untuk mindahin isi rekening saja.

Punya rekening di BRI? Apa pendapat kamu soal perubahan jasa perbankan dari Bank BRI ini?

9 COMMENTS

  1. Baru tahu dftar biaya transaksi bri, hampir gk ada yg gratis padahal udah bayar bulanan simpanan ma atm. Tpi yg plg gk ak suka dri bri pglamn ak klo ke teller bri hampir gk ad yg ramah jauh dibanding pelayanan bank lain. Pernah karena kepepet atm ketelan hrus ambil tunai di bri tellernya jutek suruh cepet2 ngurus atmnya. Padahal q sebenrya ke bank itu tujuan utama bikin atm baru tpi ditolak karena harus ke kantor cabang. Dri pda ktemu teller jutek + masih bayar mending ktemu mesin….

  2. Teman saya pakai rekening bri sudah banyak kecewa sebab tabungan banyak sekali biaya yang harus di keluarkan baik setor tarik transfer sesama bri

  3. Kakak ipar saya sudah tutup akun. Sebulan beliau kena 200rb-an dan baru diketahui di bulan keempat ya berarti kepotong sekitar 800rb-an. Banyak administrasi yg ga masuk akal.

  4. iya ni BRI (bank Riuet Indonesia) alias bikin pusing, pelayanan offline rada-rada ribet, pelayanan online malah sering error malah bisa dibilang merugikan, bagai mana tidakmerugikan, coba bayangkan jika kita transfer kepada saudara kita yang butuh biaya untuk pengobatan, lalu transfer itu entah nyangkut dimana karena ATM nya error, saldo sudah terpotong tapi duit tidak sampai ditangan yang seharusnya, terus ketika komplen ke cosumer service terkesan berbelit-belit ga profesional, yang berujung harus menunggu 17 hari kerja agar dana bisa kembali. trus nasib saudara saya yang harus segera membayar biaya pengobatan bagaimana?. gebleg bisa -bisa keburu………. saudara saya. COBA KEPADA PIMPINAN BRI HARAP DI PERHATIKAN KELUHAN MASYARAKAT. DAN SEGERA DI PERBAIKI SEMUA SISTEM KOMPUTERISASI BRI YANG AMBURADUL. sebaiknya klo merekrut pegawai itu yang profesional jangan asal asalan. 🙁

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here