Memiliki pekerjaan yang sesuai dengan passion kita memang sangat menyenangkan. Atau setidaknya, itu yang disebut oleh banyak orang dan juga motivator. Tapi bagaimana jika memiliki pekerjaan karena ada hal yang kita senangi dalam menjalani pekerjaan tersebut, sementara pekerjaannya sendiri banyak dibenci oleh orang. Mungkin itu adalah hal yang sedikit rumit untuk digambarkan, apalagi jika harus dijalani.
Hal tersebut yang kemudian diangkat dalam sebuah film berjudul Up In The Air. Film yang diambil dari sebuah novel tulisan Walter Kirn ini menceritakan tentang seorang pria bernama Ryan Bingham (George Clooney), yang bekerja di sebuah perusahaan jasa yang disewa oleh perusahaan lain ketika mereka ingin memecat pegawainya. Dari sedikit cerita tersebut, tentu sudah terbayangkan bagaimana sulitnya Ryan untuk menjalani pekerjaan tersebut. Namun, hal ini ia jalani karena ia senang berpergian dari kota satu ke kota yang lain.
Tapi cerita tentang Ryan menjalani kesulitan pekerjaannya bukanlah hal utama yang menjadi jualan di film ini. Film Up In The Air menyuguhkan sesuatu yang lebih kompleks, dramatis, sedikit romantis dan juga menghibur. Kehadiran Alex (Vera Farmiga) yang juga memiliki kesibukan seperti Ryan menjadikan cerita film ini berjalan ke arah yang mulai mengajak saya untuk menerka-nerka bagaimana kelanjutan dan ending dari film ini. Dan sepertinya keputusan Jason Reitman, sang sutradara, untuk mempertemukan kedua bintang besar ini adalah keputusan yang sangat tepat. Seperti ada chemistry diantara mereka berdua. Apalagi saat mereka berdiskusi dengan dialog yang sangat intens, atau bahkan sampai pada titik mengharukan.
Ending cerita makin sulit ditebak saat Natalie Keener (Anna Kendrick) hadir sebagai junior di perusahaan Ryan. Sebagai junior yang masih fresh dan menawarkan terobosan baru, maka tugas dari Ryan adalah memberikan pengalaman untuk Natalie. Dari pengalaman ini akhirnya mereka mengalami petualangan, berbagi cerita dan pemikiran. Pemikiran Natalie dan Ryan yang selalu bersebrangan justru membuat saya makin merasa kalau film ini akan berakhir seperti film komedi romantis lainnya.
Selain cerita yang sangat menarik plus pemeran yang berkelas, film Up In The Air juga seperti mengajak saya untuk melompati kota-kota yang ada di Amerika. Perpindahan dari kota yang satu ke kota yang lain seperti berjalan mulus mengikuti cerita dalam film tanpa terasa ada yang dipaksakan. Bahkan lompatan dari penyelesaian konflik yang satu ke konflik lainnya juga berjalan begitu saja tanpa ada satupun perkiraan saya yang benar. Dan setiap lompatan tersebut tak lupa diselingi dengan lagu-lagu yang rasanya sangat pas dengan moment dalam film tersebut.
Overall, film Up In The Air bisa jadi salah satu film drama romantis terbaik yang sudah saya tonton. Dengan ending yang mengagumkan, serta unsur komedi berkelas yang mampu mengajak kita tersenyum tanpa harus memaksakan unsur murahan di dalamnya. Dengan banyaknya nilai plus diatas, maka mungkin nilai 8.2/10 rasanya sangat pas untuk film ini.