Jatuh dan Cedera Ligamen di Ankle

Sebagai orang yang jarang olahraga, tentu cedera bukanlah hal yang sering dialami. Nyeri atau perasaan kurang nyaman pada otot di tubuh mentok-mentok karena salah posisi tidur. Atau bisa juga karena menggerakkan badan secara tiba-tiba, menolehkan kepala terlalu cepat misalnya.

Kurangnya pemahaman tentang cedera ini yang kemudian membuat saya kurang waspada. Meski belakangan cukup rutin bergerak di lapangan tenis atau kolam renang, pemanasan yang saya lakukan hanyalah seadanya saja. Malah kadang tidak sama sekali, cuma putar-putar tangan dan badan sedikit setelah itu langsung turun ke lapangan.

Kebiasaan tersebut akhirnya menunjukkan hasilnya. Turun ke lapangan tenis tanpa pemanasan yang cukup, khususnya di bagian kaki, membuat saya harus merasakan dampak yang cukup serius. Otot-otot kaki yang belum panas dan belum siap diajak bergerak membuat saya salah melangkah dan berakhir dengan terjatuh di lapangan tenis.

Tak hanya terjatuh, rupanya saya jatuh dengan telapak kaki di posisi yang salah. Kalau bahasa tongkrongannya sih takalicut atau keceklek. Akhirnya, ankle saya terkilir parah.

Seminggu setelah terkilir kondisi ankle tidak membaik, hingga akhirnya saya harus mengunjungi salah satu tempat sport massage di Bandar Lampung. Dan dari pemeriksaan, disebutkan kalau saya mengalami ligamen yang bergeser, radang cedera dan lain-lain. Kesalahan penanganan dan perawatan jadi penyebabnya.

Menginjak satu bulan setelah cedera, bengkak yang ada sudah mereda. Rasa perih dan terbakar sudah hilang, tapi jalan masih kurang nyaman dan terasa ngilu di ankle. Menurut terapis yang menangani, saya harus melakukan reposisi dahulu untuk mengembalikan ligamen pada tempatnya.

Pelajaran penting untuk semua yang baru mulai aktif berolahraga, pemanasan itu sangat penting. Lakukan dengan serius!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here