Menurunnya kasus COVID19 membuat pemerintah menurunkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Aktifitas sosialisasi menjadi agak longgar, walau tentu saja kita tetap harus menjaga diri dengan menggunakan masker dan tidak terlalu lengah dengan keadaan.
Salah satu kegiatan yang kembali dilaksanakan rutin adalah Car Free Day atau hari bebas kendaraan pada akhir pekan. Acara yang disambut meriah oleh masyarakat tentu saja. Enggak cuma di Jakarta saja, Bandar Lampung juga ikut kembali mengaktifkan kegiatan mingguan ini.
Bersamaan dengan jadwal mudik, Queen yang sudah lama ingin bersepeda di tempat terbuka langsung mengajak saya untuk main ke car free day di hari minggu. Semua perangkat bermainnya langsung dipacking ke dalam mobil. Mulai dari sepeda, sepatu roda sampai sepatu olahraga. Bahkan untuk pakaian yang akan digunakan, sudah dia siapkan sehari sebelumnya.
Kami berangkat ke lokasi car free day Bandar Lampung sekitar pukul 06.30 WIB, agak kesiangan sebenarnya. Tapi tidak apalah, toh tidak ada yang dikejar. Namun karena tiba sekitar pukul 07.00 pagi, kami agak kesulitan untuk parkir ke dekat lokasi.
Car free day Bandar Lampung digelar dengan menutup Jalan Radin Intan tepat di depan toko buku Gramedia, hingga Bundaran Gajah Tugu Adipura. Kemudian disambung ke Jalan Ahmad Yani sampai dengan pertigaan Poltabes Bandar Lampung.
Pusat keramaian kegiatan car free day sudah pasti digelar di area Bundaran Gajah. Ada senam pagi, para penjual jajanan UMKM, hingga booth brand besar ikut berpartisipasi. Orang-orang tumpah ruah, ada yang ikut senam, ada yang nongkrong sambil jajan, atau sekedar duduk dan ngobrol-ngobrol saja.
Kami sendiri lebih memilih beraktifitas di sepanjang jalan yang tidak terlalu dekat dengan keramaian. Selain untuk menjaga jarak, aktifitas kami yang bersepeda tentu membutuhkan area yang tidak terlalu ramai. Dari arah Poltabes Bandar Lampung sampai ke depan Gramedia, sebenarnya tidak terlalu jauh buat saya. Mungkin sekitar 1km. Namun bagi anak kecil, dengan sepeda kecil, sudah pasti cukup melelahkan. Dan tentu saja, memuaskan hasrat bersepeda Queen yang lama tertunda.
Selesai bersepeda, beristirahat duduk di trotoar sambil melihat lalu lalang aktivitas orang-orang. Dan setelah matahari cukup tinggi, kami memutuskan untuk pulang. Tapi tentu saja, sebelumnya mencari sarapan dahulu!
Sarapan Pagi di Mie Lampung II, Bandar Lampung
Mie Lampung II ini terletak di Jalan Radin Intan, Bandar Lampung. Saya sendiri tidak tahu mie yang cukup terkenal ini punya berapa cabang dan dimana saja. Yang saya tahu, mie ini cukup favorit dan rasanya memang terbukti enak. Termasuk ke salah satu mie favorit saya!
Saat jam sarapan, Mie Lampung II biasanya cukup ramai. Apalagi di hari minggu saat car free day digelar. Untungnya kami mendapatkan meja dan dapat langsung memesan menu sarapan. Mie ayam, baso tahu dan ayam rebus sudah pasti menjadi incaran dan segera terhidang di meja. Sementara untuk minum, susu kedelai hangat yang dijual sepertinya sangat perlu untuk dicoba!
Soal rasa, sepertinya tidak usah diragukan lagi. Mie nya kenyal dan rasanya pas, tahu baso enak meski tidak bisa dibilang yang terbaik, dan yang paling favorit sudah pasti ayam rebus yang rasanya mantap. Enggak pakai lama, makanan di meja ludes. Bahkan Queen juga memakan habis porsi mie ayam ditambah dengan ayam rebusnya!
Jadi pengen tahu penampakan mie nya seperti apa 😁. Sayang ga difoto mas. Aku dan suami kalo olahraga ke tempat yg ramai begini juga lebih suka memilih yg agak sepian. Krn msh takut sebenernya. Cuma suami agak cuek. Aku malah LBH suka workout di rumah drpd ketemu yg rame begini 😄