Belakangan saya makin rajin mendownload dan nonton film-film yang diperankan sama Anna Kendrick. Setelah pertama kali jatuh hati di film Pitch Perfect, selanjutnya berturut-turut saya nonton film Into The Woods dan terakhir The Voices ini. Sebenarnya masih ada satu film lagi yang belum saya tonton, judulnya Up in The Air. Nanti kalau sudah saya tonton, saya buat juga reviewnya deh. Tapi kali ini saya ingin menulis review film yang dirilis pada Februari 2015 lalu yang berjudul The Voices, yang di IMDB dituliskan rilis tahun 2014.
Film The Voices merupakan film yang awalnya saya kira bergenre comedy, karena pada cover atau poster komersilnya menggambarkan seorang pria dengan pakaian serba pink. Ditambah pria tersebut adalah Ryan Reynolds yang di ingatan saya justru erat dengan duetnya bareng dengan Sandra Bullock di film komedi romantis berjudul The Proposal. Ternyata saya salah. Meski film ini dibalut dengan unsur komedi, The Voices adalah film thriller-crime dengan adegan yang cukup sadis. Padahal kalau diingat lagi, Ryan Reynolds juga bermain apik di film serius berjudul Safe House bersama dengan aktor kawakan Denzel Washington. Jadi seharusnya saya enggak langsung menganggap doi spesiali komedi. Selain Ryan Reynolds dan Anna Kendrick, film ini juga dibintangi oleh aktris cantik Gemma Arterton.
Sinopsis Cerita Film The Voices
Jerry (Ryan Reynolds) adalah seorang pekerja bagian pengepakan dan pengiriman di pabrik bathub. Di mata teman kerjanya, Jerry adalah seorang yang sangat bersahabat dan menarik. Di tempat kerjanya, Jerry menyukai seorang gadis di bagian accounting asal inggris bernama Fiona (Gemma Arterton). Dan di saat yang sama, Lisa (Anna Kendrick) yang juga bekerja di bagian accounting ternyata menaruh perhatian pada Lerry. Sayangnya, ternyata sosok Jerry yang ramah memiliki banyak misteri. Misteri tersebut yang kemudian mempengaruhi kisah cinta segitiga mereka.
Trailer Film The Voices
Sebenarnya saya bukan penggemar film dengan genre thriller, apalagi dengan adegan-adegan g0re di dalamnya. Sayangnya saya baru tahu genre asli film ini setelah beberapa bagian berjalan. Jadi karena tanggung sekaligus tertarik dengan penampilan Anna Kendrick serta Gemma Arterton, saya menonton film ini sampai selesai. Walau saya harus beberapa kali mem-pause film dan mengalihkan perhatian dengan main game. Bukan karena jelek, tapi untuk menurunkan tensi ketegangan film saja.
Akting dari Ryan Reynolds disini menurut saya sendiri cukup mengagumkan. Memerankan tokoh dengan kepribadian ganda, Ryan Reynolds sepertinya cukup sukses menunjukkan ekspresi dan penampilan emosi yang berbeda-beda di setiap scene. Sementara untuk Gemma Arterton dan Anna Kendricks, mungkin saya harus sedikit kecewa karena penampilan mereka ternyata tidak menjadi fokus utama di film ini. Yah atau setidaknya, tidak semua “bagian dari mereka” muncul sampai akhir film ini.
Meski film ini cukup jauh dari genre favorit saya, jujur saya ternyata cukup menikmati sajian film sampai akhir. Di sini kita diajak melihat bagaimana kehidupan seorang dengan gangguan psikologi dari sudut pandang pelaku. Ya enggak ada jaminan kalau ini 100% sudut pandang yang benar, tapi seenggaknya kita jadi punya sedikit gambaran saja. Sayang, saya agak kurang sreg sama bagian penutup film The Voices ini. Meski endingnya tidak terlalu buruk dan tidak dapat saya tebak, tapi bagian penutupnya…entah apa hubungannya sama jalan cerita film. Mungkin untuk memberikan sentuhan bahwa ini ada unsur komedi, atau ada niat lain. Entahlah.
Overall, untuk penggemar film thriller dan crime, film The Voices menarik kok untuk ditonton. Jalur cerita cukup ringan meski ternyata ada adegan-adegan mengejutkan dan tidak tertebak disini. Saya bukan penggemar genre film berdarah-darah seperti ini, tapi untuk The Voices mungkin saya akan memberikan nilai 6.7/10. Good movies for my weekend!
Selamat siang kak,
Saya boleh tidak minta tolong,
Kak boleh tidak kirim film ini ke saya.