Pengalaman Mencoba Gojek Surabaya

Sekarang ini rasanya siapa yang tak pernah mendengar tentang Gojek. Salah satu alterntif moda transportasi roda dua yang tengah naik daun. Bahkan hampir setiap hari baca berita dan meme bertaburan di sosial media, semua ada kaitannya dengan Gojek. Mulai dari driver Gojek yang kece-kece atau baik hati, perselisihan Gojek dan Opang, start-up baru yang terinspirasi oleh Gojek (Ojek biru, ojek pink, lady jek atau apalah namanya) dan enggak ketinggalan Instagram TMCPoldaMetro yang juga jadi makin rajin posting foto lagi nilang driver Gojek.

Supaya enggak ketinggalan, maka sudah cukup lama pula saya menginstall aplikasi Gojek Android di hape saya. Cuma kebetulan, saya baru saja tahu beberapa bulan belakangan kalau di Surabaya sendiri aplikasi Gojek sudah bisa dipakai dengan jumlah driver yang cukup banyak. Karena kebetulan saya lagi kepingin mencoba studio IMAX Tunjungan Plasa 5 yang baru dan malas untuk bawa motor sendiri, jadilah saya mencoba untuk menggunakan jasa Gojek saja.

Review Pakai Gojek di Surabaya

Cara Pesan Gojek Lewat Aplikasi Android

  1. Hal pertama yang harus dilakukan jelas mengunduh dan menginstall aplikasi Gojek di Playstore.
  2. Selanjutnya bikin akun Gojek dengan email dan nomor ponsel yang valid. Hal ini penting, karena email dibutuhkan untuk verifikasi dan nomor telepon dibutuhkan saat driver Gojek akan menghubungi untuk konfirmasi pemesanan kamu!
  3. Kalau sudah, maka kamu bisa mengisi saldo balance Gojek kamu dengan cara transfer ke rekening yang diinstruksikan melalui aplikasi. Btw, saya baru tahu juga kalau ternyata kita bisa saja bayar cash ke drivernya. Jadi bagian ini enggak terlalu penting.
  4. Dari sini, kamu tinggal buka aplikasi Gojek dan pilih layanan yang mau kamu pesan. Karena saya butuh transportasi, jadinya saya pilih Go-Ride saja.
  5. Lalu tentukan posisi atau alamat asal penjemputan via GPS. Pada bagian detail alamat tuliskan beberapa keterangan yang cukup detail, jadi abang Gojeknya nanti enggak bingung waktu mencari kita. Apalagi kalau jemputnya di tempat umum seperti mall atau kampus. Kemarin waktu pesan Gojek dari Tunjungan Plaza, saya tuliskan saja “Tunjungan Plaza 1. Jaket merah“.
  6. Setelah itu, masukkan pula alamat tujuan yang lagi-lagi harus via GPS. Biasanya sih di bagian ini lebih ke daerahnya saja. Seperti saya tujuannya ke Perumdos ITS saja.
  7. Setelah itu konfirmasi pesanan kamu. Cek dengan teliti apakah pesanan kamu sudah benar. Jangan lupa untuk memilih metode pembayarannya nanti, apakah akan menggunakan Gojek Credit atau dengan menggunakan cash. Jika sudah, maka tinggal pesan dan menunggu driver Gojek kamu datang menjemput.
  8. untuk mudahnya, coba lihat video yang sudah saya buat berikut ini.

Review Penggunaan Jasa Gojek Surabaya

Dalam perjalanan kemarin, total saya menggunakan dua kali jasa driver Gojek di Surabaya ini. Dan keduanya ternyata berstatus sebagai mahasiswa. Di sepanjang perjalanan itu, saya ngobrol banyak sama dua driver yang saya enggak tahu namanya tersebut. Keduanya punya motif sama untuk bergabung menjadi driver Gojek, yaitu mencari tambahan uang untuk kebutuhan sehari-hari. Salah satunya bahkan mengakui kalau jadi driver Gojek menurut dia lebih menyenangkan dibandingkan pekerjaannya yang sebelumnya. Dia bisa mengatur jadwal kerja yang disesuaikan dengan aktifitas kuliahnya tanpa khawatir bakal dipecat atasan.

Tapi menurut mereka enggak sepenuhnya jadi driver Gojek itu enak. Ada waktu-waktu dimana jadi driver Gojek itu bisa apes juga. Misalkan ketika server error sehingga order yang masuk tidak ada sama sekali. Atau ketika terjadi double order, sehingga dalam satu order pelanggan bisa dua atau bahkan lebih driver Gojek yang datang menjemput. Dan yang paling apes bagi mereka adalah ketika ada double order untuk pesanan Go-Food atau Go-Mart. Mereka sudah keluar uang untuk membeli pesanan pelanggan, ternyata ada driver lain yang juga mendapatkan order tersebut. Jadinya, ya terpaksa rugi dua kali. Rugi waktu dan juga rugi uang.

Anyway, terlepas dari obrolan-obrolan itu tadi, naik Gojek di Surabaya ini ternyata cukup menyenangkan ketika saya lagi malas bawa motor sendiri kemana-mana. Tarifnya murah, cuma 10 ribu rupiah sampai dengan saya menuliskan postingan ini. Drivernya juga kebetulan saya selalu dapat yang ramah dan asik diajak ngobrol sepanjang perjalanan. Cuma entah karena status mahasiswa, atau ada alasan lainnya, kedua driver Gojek tersebut tidak menggunakan helm dan jaket Gojek. Saya lupa menanyakan alasannya, tapi sepertinya ada kaitannya dengan keributan antara Gojek dan Opang di daerah Gubeng beberapa waktu yang lalu.

Selain itu, salah satu driver Gojek tidak memberikan masker dan tutup rambut yang jadi perhatian penting dari pengelola Gojek pusat. Tapi buat saya ini enggak masalah, toh yang menawarkan masker juga saya tolak. Saya kurang suka pakai masker saat di motor, susah napas dan makin bikin gerah. Ini juga enggak saya tuliskan di reviewnya. Kasihan, tidak terlalu penting buat saya, tapi bisa bikin mereka kehilangan pekerjaan nantinya.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here