Era digital sekarang ini membuat semua hal terkait penyimpanan file atau data menjadi jauh lebih mudah. Sebut saja file pekerjaan, foto dokumentasi dan kenang-kenangan, soft copy ijazah dan banyak file dan data lainnya bisa disimpang secara praktis. Tinggal kita ubah ke digital, lalu simpan di hardisk. Selesai deh.
Namun seperti biasa, semua bentuk dari kemajuan teknologi enggak hanya memberikan kemudahan. Selalu ada efek yang memberikan ancaman atau resiko negatif dari penyimpanan file serba praktis itu tadi. Mulai dari kurang telaten dalam menyusun dan menyimpan file, sampai hard drive rusak sehingga file kita tadi hilang. Dan inilah yang baru saja menimpa saya beberapa waktu lalu.
Karena terlalu percaya dengan kemudahan dan keamanan menyimpan data secara digital, maka hampir semua file penting saya simpan di hard disk laptop. Secara teori, saya sudah mencoba melakukan pengamanan agar file tidak sampai rusak. Bahkan apabila sistem yang saya gunakan crash, teorinya file-file saya akan tetap aman karena tersimpan di drive yang berbeda.
Tapi teori tinggal teori. Karena kerusakan sistem, maka saya harus melakukan instal ulang sistem operasi yang saya gunakan. Sebenarnya hal sepele. Bukan sesuatu yang baru buat saya. Masalahnya adalah ternyata meng-install Windows 10 cukup berbeda dibandingkan Windows 7. Ketika pemilihan partisi untuk drive sistem, ternyata saya berulang kali menemukan eror. Dan dengan tingkat sok-tahu yang tinggi, dan bermodal tutorial di Youtube, maka saya berhasil mengatasi eror tersebut.
Sayangnya, eror tersebut hilang bersama semua data dan file yang juga ada di drive lainnya. Beberapa command yang ada di tutorial, ternyata merupakan perintah untuk menghapus semua file yang ada di semua partisi dalam satu hard disk. Dan praktis, semua data serta file-file penting saya hilang begitu saja.
Memang sih, beberapa file akhirnya bisa saya selamatkan dari hard disk yang terformat tersebut. Tapi tetap saja, mungkin hanya 20%-30% saja. Sisanya sudah korup, rusak dan tidak bisa diselamatkan. Hiks…
Dari pengalaman tersebut, saya akhirnya sadar tentang pentingnya melakukan langkah-langkah pengamanan untuk menyimpan data di komputer. Jangan sampai hal ini terulang lagi. Dan beberapa cara untuk menyimpan data file di komputer dengan aman yang saya lakukan setelah tragedi ini adalah :
#1 Memisahkan Hard Drive Sistem Dengan Penyimpanan
Awalnya saya hanya memisahkan sistem dan penyimpanan dengan membedakan partisi. Sistem seperti biasa ada di drive C, sedangkan dokumen dan file disimpan di drive D dan E. Ternyata cara ini tidak cukup. Kesalahan dalam memperbaiki sistem seperti yang saya lakukan terbukti mampu menghapus file dalam partisi D dan E hingga bersih.
Sekarang saya sudah menggunakan dua hard drive. Untuk sistem saya menggunakan SSD berkapasitas 240GB. Sedangkan HDD 750GB saya jadikan media penyimpanan file dan data penting yang dibagi menjadi 3 partisi lagi.
#2 Melakukan Backup Rutin ke HDD External
Untuk berjaga-jaga, saya juga melakukan backup data penting ke HDD eksternal secara rutin. Jadi HDD eksternal berkapasitas 1TB yang berisi film-film bajakan enggak penting mulai saya kikis dan gantikan dengan data yang saya rasa lebih penting.
#3 Membuat Penyimpanan di Cloud Storage
Untuk file yang sifatnya penting banget, saya lakukan backup lagi ke media Cloud Storage. Selain lebih aman (dari segi kerusakan drive), file jadi lebih mudah diakses darimana saja. Cuma perlu diperhatikan, jangan menyimpan file di cloud storage yang pengamanannya rendah. Apalagi kalau file tersebut bersifat sangat penting dan rahasia. Khawatir saja ada tangan-tangan jahil.
Dari pengalaman kehilangan ratusan giga-byte data ini, saya jadi belajar banyak tentang pentingnya menyimpan file dengan baik dan aman. Yah, semoga cukup sekali ini saja sih merasakannya. Semoga langkah pengamanan di atas sudah cukup untuk membantu saya menyimpan file komputer dengan lebih aman.
Kalau kamu sendiri, gimana cara menyimpan file komputer yang aman yang sudah kamu lakukan?
rekomendasi cloud storage apa aja ya?
Saat ini saya pakai onedrive karena satu paket dengan Ms office yang dipakai
Kalau saya udah dari dulu selalu memisahkan data dengan sistem 🙂
jadi yang ada di drive c paling cuma aplikasi sama windows doang, maklum sering install ulang soalnya & ga mau data sampe ilang, tapi emang bener si penting juga tu buat backup ke drive external buat jaga2 hardisk rusak
Saya juga sudah dipisahkan partisi mas. Cuma kesalahan pas Install ulang Win10 jadi drive D juga hilang.
sekarang semoga lebih aman. Pakai dua harddisk
😀