Untuk orang yang besar di era 90-an, pasti masih inget dengan serial Hercules yang diputer di salah satu tipi swasta setiap hari sabtu atau minggu. Pemeran utamanya kalau enggak salah namanya Kevin Sorbo. Dan itu adalah satu-satunya film yang menceritakan tentang anak setengah dewa keturunan dari Dewa Zeus yang saya tahu. Lewat dari era keemasan Hercules, saya malah malas untuk menyaksikan film sejenis.
Sampai tadi malam saya akhirnya penasaran untuk mengunduh, atau download, sebuah film berjudul Hercules yang poasterya bergambar Dwayne “The Rock” Johnson. Memang sudah cukup lama dirilis di bioskop, cuma di tahun 2014 ini kalau enggak salah ada 2 film dengan judul yang sama. Jadi untuk meyakinkan kita berada di track yang sama, disini saya mereview film Hercules yang diperankan oleh Dwayne Johnson.
Seperti legenda yang sudah ada, film ini memang dibuka dengan cerita tentang kelahiran seorang bayi yang KONON adalah putra Dewa Zeus dengan seorang wanita biasa. Hal ini yang kemudian menyebabkan si bayi bernama Hercules ini menjadi manusia biasa dengan kekuatan menyerupai dewa. Dan disini, Hercules (Dwayne Johnson) dikisahkan menjalani hidupnya sebagai tentara bayaran yang melakukan pekerjaan dengan bayaran berupa emas. Dalam melaksanakan tugasnya, Hercules dibantu oleh 5 orang sahabatnya. Dan salah satu hal yang saya kurang suka dari film bernuansa Yunani…nama mereka kurang familiar dan susah diingat. Kecuali si cantik Atalanta (Ingrid Bolsø Berdal).
Sampai di suatu hari Hercules diminta oleh Ergenia, putri dari Raja Cotys, untuk membantu negeri mereka melawan pasukan sadis yang membantai kota di wilayah kerajaan mereka. Isunya, pasukan itu merupakan pasukan Centaur yang tangguh. Karena ditawari bayaran yang sangat tinggi, serta pekerjaan yang ditawarkan juga tidaklah sebuah kejahatan, maka Herules menerima tawaran tersebut.
Negara yang ditolong Hercules ini ternyata cukup merepotkan. Mereka kebanyakan petani yang tidak mampu berperang, tak punya pasukan handal dan musuh mereka dikabarkan pasukan Centaur. Maka Hercules dan teman – temannya dengan gigih melatih pasukan tersebut hingga mampu bertarung jauh lebih baik dan menjadi pasukan yang tangguh. Sampai suatu kenyataan terungkap, yang membuat Hercules berada dalam kesulitan besar. Tapi kesulitan itu pula yang kemudian menguak tabir mimpi buruk, yang selama ini terus menghantui Hercules.
Alur cerita yang dibuat tidak menceritakan tentang adanya dewa-dewa yang secara langsung terikat dengan kehidupan Hercules. Berbeda dengan serial yang sering kita tonton saat masih kecil dulu, disini Hercules hanyalah manusia biasa yang memang lebih kuat dari manusia kebanyakan. Apa yang beredar hanyalah legenda yang membesarkan namanya sebagai manusia setengah dewa keturunan Dewa Zeus. Jadi, kalau kamu berharap disini ada adegan dimana Hercules bertemu dengan Zeus atau Hera, maka kamu bakal kecewa berat. Kalau patungnya sih ada…
Untuk film, ada ciri khas tersendiri dari film-film yang bercerita tentang legenda Yunani. Ya enggak jauh-jauh amat perbedaannya. Tapi memang jujur film ini cukup mencuri perhatian dan membuat saya cukup fokus di depan layar laptop. Kalau film Yunani lain sering mengalami pause, atau diselingin adegan ke kamar mandi dan main game Clash of Clans, di film Hercules ini saya tidak melakukan pause sama sekali. Kecuali di 10 menit pertama karena harus mencari subtitle bahasa Indonesia terlebih dahulu.
Overall, film ini mungkin tidak berlebihan jika saya memberi skor 7.6/10. Untuk rate dewasa, sepertinya 17+ sudah cukup. Banyak adegan kekerasan, jadi perlu pendampingan orang dewasa jika anda ingin menonton bersama keluarga dirumah.
Saya sudah nonton film Hercules yang satunya lagi. Filmnya mengecewakan banget deh. Saya jadi menyesal sudah nonton film itu. Dan, ehm, kalau ternyata di film Hercules yang ini tidak ada cerita ketemu sama dewa-dewa, saya jadi malas nontonnya. 😆
iya sih, memang yang ini juga nggak ada dewa – dewanya. tapi film nya beneran seru kok
😀