Sudah sejak akhir tahun 2019 lalu saya terfikir untuk membeli sebuah tablet. Pekerjaan yang cukup mobile serta laptop saya yang sudah uzur dan cukup berat menjadi alasannya.
Setelah bertanya sana-sini dan membaca beberapa review, akhir tahun 2019 lalu saya memutuskan akan meminang iPad Air 3 keluaran terbaru saat itu. Namun tak disangka, barangnya terbilang laris manis. Mungkin karena harganya cukup terjangkau, sekitar 7 juta rupiah saat itu. Garansi internasional tentu saja.
Saat menunggu barang kembali ready stock di toko-toko online, tak disangka Corona menyerang, pandemi ditetapkan dan pembatasan sosial. Harga gagdet melonjak tajam, termasuk juga iPad Air 3 yang harga non-resmi hampir sama dengan harga resminya.
Karena melebihi budget yang sudah saya tetapkan, akhirnya saya mengurungkan niat. Nanti-nanti deh, toh pandemi bakal sering WFH. Jadi alasan membeli iPad sementara saya tahan dahulu.
Apple Meluncurkan iPad Air 2020
Saat Apple meluncurkan iPad Air 2020 terbaru beberapa saat lalu, keinginan saya untuk memiliki tablet kembali muncul. Apalagi iPad Air terbaru ini datang dengan model yang lebih kece dan spesifikasi yang lebih ciamik. Ditambah lagi, pensil yang digunakan adalah Apple Pencil Gen 2. Cakep!
Saya akhirnya mulai mencari-cari informasi soal si iPad Air 2020 ini. Dan setelah mempertimbangkan beberapa hal, akhirnya saya memutuskan untuk meminang si iPad Air ini!
Uhuk, sayangnya yang menjadi pilihan saya bukanlah si iPad Air 2020, melainkan kakaknya. Keinginan saya di akhir tahun 2019 lalu akhirnya saya realisasikan, sebuah iPad Air 3 tahun 2019 datang ke kos diantar oleh mas-mas Ojek Online!
Apple iPad Air 2019 dan Apple Pencil Gen 1
Bisa dibilang ini adalah gawai Apple kedua saya. Yang pertama sudah lama sekali, saya membeli sebuah iPod nano sekitar tahun 2008 lalu. Pembelian yang cukup saya sesali. Hahahaha…
Varian yang saya beli adalah Apple iPad Air 2019 Wi-Fi dengan kapasitas 64GB berwarna Space Grey. Tentu saja produk yang saya beli tidak bergaransi resmi. Di distributor resmi Apple, harga untuk produk ini sekitar 9 jutaan. Jauh melebihi budget yang saya punya.
Selain iPad Air, saya sekalian membeli juga Apple Pencil Gen 1, flip case dan screen protector. Hal yang kemudian membuat saya agak bingung, karena sejatinya saya lebih butuh keyboard dibandingkan Apple Pencil.
Kalau bicara spesifikasi, mungkin yang menjadi highlight adalah processor A12 Bionic, layar 10.5 inchi laminated dan tentu saja retina display.
Mengapa Memilih iPad Air Tahun 2019?
Mungkin menjadi pertanyaan, kenapa tidak meminang iPad Air terbaru saja. Toh selisih harganya tidak sampai 2 kali lipat?
Ada beberapa alasan mengapa saya lebih memilih untuk meminang si iPad Air 2019 ini daripada iPad Air 2020.
- Cukup Untuk Memenuhi Kebutuhan
Alasan saya meminang sebuah tablet atau akhirnya si iPad ini adalah untuk meringankan bawaan dibandingkan harus membawa laptop yang cukup berat. Pekerjaan rutin saya hanya menggunakan Microsoft Office, Google Chrome dan email.
Selain itu, untuk kebutuhan blog, tablet yang saya pilih harus mampu untuk digunakan untuk edit foto, edit video dan beberapa kebutuhan multimedia seperti streaming film. Jadi iPad Air, menurut spesifikasi dan review-review yang ada, sudah lebih dari kata cukup! - Budget Yang Terbatas
Saat saya meminang iPad Air 3 ini, harga yang dibanderol adalah 7 juta lebih sedikit. Ditambah dengan Apple Pencil Gen 1, flip case dan screen protector, total jadi 9 jutaan. Bandingkan dengan jika saya memilih untuk mengambil iPad Air 2020. Merogoh kocek 11 jutaan, saya baru dapat iPad saja. Belum aksesorisnya! - Spesifikasi Terbaik di Kelasnya!
Oke, mungkin ini akan menjadi hal yang dapat diperdebatkan. Tapi di range harganya, saya tidak menemukan penawaran yang lebih menarik.
Memang di harga tersebut, tersedia pula Apple iPad 8 tahun 2020 yang cenderung lebih baru, serta usia yang lebih muda. Spesifikasi juga mirip-mirip. Namun layar yang belum laminated display dan kapasitas penyimpanan yang hanya 32GB membuat saya lebih tertarik untuk meminang iPad Air saja!
Overall, sampai saat ini saya sangat puas dengan si iPad Air 2019 ini. Tinggal menambahkan keyboard, maka seharusnya si iPad ini sudah cukup mampu untuk mem-backup laptop saya untuk bekerja.
Nah, sekarang tinggal mencari keyboard untuk iPad yang ramah di kantong namun dapat diandalkan. Ada ide?
huraaaay, akhirnya dibeli juga iPad Airnya. Meski yang 2019 bukan versi terbaru, tapi memang agak sulit nyari stoknya, terakhir ke gerai resmi ga dapat stoknya dong. Aku setuju sih, di kisaran harga itu iPad Air masih pilihan yang bagus untuk dipilih. Semoga tahun depan segera hadir kembali stoknya jadi bisa nyusul punya iPad 😀
Amiiin.. iya, di gerai resmi lumayan mahal juga. selisihnya mantap sih. hahaha
Oh ya? Dulu dapat penawaran bundling sama pen, diskon member, sama diskon apalah dulu itu (ya tetep mase ngomong gitu tapi stok yg aku cari nihil harus nunggu) harganya sama kaya di marketplace.
Wah…kok ini membuat saya menyesal ambil garansi internasional yaa..
hahaha
Membeli iPad Pro 2020 dan Apple Pencil 2
Puas dengan kinerja iPad Pro 2020 11 inchi berkapasitas 128 GB, tablet terbaik dengan performa juara, serta Apple Pencil 2 untuk kebutuhan menggambar dan ilustrasi.
woh, asyiik! memang iPad Air 2019 ini sebenarnya dah mumpuni sekali. ngga harus yang terbaru. kemarin juga aku beli iPad Pro 2020 untuk istri, karena memang adanya yang itu. di Eropa memang ngga mudah untuk dapat barang BM, jadi ya belinya di gerai resmi. 😆
untuk keyboard, menurutku ngga harus pake magic keyboard. seluruh keyboard yang bisa konek ke Bluetooth bisa dipake, termasuk mouse. jika untuk banyak traveling, cari yang enteng dan tipis. 😆
Iya Om Zam, akhirnya sudah pinang keyboard bluetooth nih. Nanti bikin tulisan lagi deh