Sebenarnya sudah cukup lama saya mengetahui ada tempat makan yang bernama Ajib’s Kitchen melalui postingan di akun media sosial mereka. Tentu saja dengan foto-foto yang cukup menggiurkan. Namun karena kesibukan dan jadwal mudik yang cuma pada saat weekend, baru pada awal September 2018 kemarin saya sempat mengajak keluarga kecil untuk mencicipi menu-menu yang ada.
Ajib’s Kitchen sendiri terletak di Jalan Urip Sumoharjo dengan posisi yang tidak terlalu sulit ditemukan. Kalau kamu dari arah Jalan Soekarno Hatta, maka Ajib’s Kitchen Bandar Lampung ini berada tepat sebelum Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung.
Sore itu suasana kafe atau resto cukup sepi. Hanya ada pelayan kafe yang sedang bersantai dan sempat saya kira pengunjung juga karena penampilannya yang memang trendy dan kekinian. Mungkin karena kebetulan saya datang di jam nanggung, karena beberapa saat kemudian, mulai datang beberapa rombongan pengunjung.
Konsep kafe taman yang digabungkan dengan nuansa vintage membuat kafe Ajib’s Kitchen terlihat cukup nyaman. Apalagi ditambah dengan keramahan pelayan dan pegawai-pegawai yang ada.
Pengunjung dapat memilih untuk duduk di kursi di indoor atau outdoor. Karena sore itu matahari sudah tidak terlalu terik, Baby Queen memilih untuk duduk di area taman luar. Toh areanya yang luas bisa membuat dia sedikit bebas berkeliaran di rerumputan.
Untuk pilihan menu, Ajib’s Kitchen menawarkan berbagai jenis makanan dan minuman yang sangat variatif. Mulai dari makanan timur tengah, eropa atau juga tradisional khas Indonesia.
Atas rekomendasi dari Mbak Pelayan yang trendy itu, saya memesan satu porsi Lamb Kabsah dan Cheese Bana. Baby Queen memesan Quarter Roast Chicken yang dipadukan dengan nasi putih.
Tadinya sih dia mau pesen Roast Chicken porsi penuh. Untungnya kami berhasil meyakinkan dia untuk memesan bagian paha saja. Satu ekor ayam itu terlalu banyak untuk kami bertiga!
Sembari menunggu pesanan, Baby Queen mengajak berkeliling melihat-lihat ornamen yang ada di sekitar. Saya sendiri melihat-lihat beberapa buah motor Vespa tua koleksi si pemilik kafe. Kata pekerja yang sedang menyiram tanaman, semua motor itu masih menyala normal dan dapat digunakan. Wow!
Setelah sekitar 10 atau 15 menit, makanan yang kami pesan mulai berdatangan. Dan saatnya untuk makan.
Quarter Roast Chicken adalah menu yang pertama kali datang. Sudah jelas tertulis dari namanya kalau ini adalah ayam panggang dan sepertinya dipanggang menggunakan oven.
Daging ayamnya menurut saya sangat empuk. Dipadukan dengan saus yang disertakan, terasa gurih-gurih manis. Tak heran kalau Baby Queen sampai menghabiskan lebih dari separuh porsi sendirian.
Sementara untuk sayur yang menyertai, saya tidak tahu itu sayur apa. Sepertinya bayam dengan bumbu khas Ajib’s Kitchen. Gurih-gurih creamy gitu.
Berikutnya adalah menu yang kabarnya menjadi andalan dan best seller di Ajib’s Kitchen. Nasi kabsah dengan daging kambing, atau Lamb Kabsah. Untuk yang kurang suka daging kambing, disini juga disediakan Nasi Kabsah dengan daging ayam dan juga daging sapi.
Menurut informasi yang saya dapatkan dari Mbah Google, Nasi Kabsah adalah makanan khas Arab Saudi yang seringkali dihidangkan sebagai makanan penghormatan untuk seseorang. Nasi kabsah yang saya pesan semakin terasa ‘Timur Tengah’ dengan penyajiannya yang menggunakan piring besar berbahan stainless.
Suapan pertama nasi kabsah ini saya berikan untuk istri tercinta. Iya, supaya dia ikhlas mau bayarin nanti setelah selesai makan.
Menurut dia, rasanya enak. Asal jangan makan cengkehnya. Udah gitu aja.
Untuk saya sendiri, nasi kabsah ini punya penampilan dan rasa yang unik. Ukurannya nasinya seperti lebih panjang dari yang biasa saya makan. Mungkin karena menggunakan beras khusus jenis long grain atau basmati (?).
Begitu memasuki mulut, aroma dan rasa rempah jelas langsung terasa. Ditambah potongan daging kambing dan sedikit sambal, rasanya cukup memuaskan. Walau jujur saja, entah mengapa saya merasa bumbunya kurang mengigit.
Pun demikian, satu porsi nasi kabsah kambing ala Ajib’s Kitchen ini bersih dimakan tak bersisa saya makan dan sembari suap-suapan. Oh iya, kalau acarnya memang tidak saya habiskan. Bukan fans berat acar.
Menu terakhir adalah Cheese Bana. Menu ini memang sepertinya menjadi andalan di beberapa kafe kekinian.
Cheese Bana ini sepertinya sudah cukup jelas bagaimana rasanya. Yang pasti sih keju banget.
Cuma sedikit saran untuk yang mau pesan Cheese Bana, dimanapun itu. Makan selagi hangat!
Overall, untuk yang sedang cari tempat makan atau tempat nongkrong dengan nuansa taman terbuka di Bandar Lampung, Ajib’s Kitchen bisa jadi opsi yang menarik. Selain makanan berat di atas, sepertinya mereka memiliki banyak menu khas kafe anak muda dan kekinian.
Selain makanan dan minuman, Ajib’s Kitchen juga menyediakan Shisha untuk para pengunjung. Tapi karena saya bukan ahli hisap, saya tidak mencoba atau bahkan menanyakan harga Shisha di Ajib’s Kitchen ini.
DISCLAIMER : Tulisan ini saya buat berdasarkan kunjungan ke Ajib’s Kitchen pada awal September 2018. Perbedaan harga atau pengalaman mungkin saja terjadi.
wah.. tempatnya lucuk.. tapi kalo malam, banyak nyamuk ndak ya itu?
hidangan timur tengah biasanya pake beras basmati, yang panjang dan ngga saling lengket, biar bumbunya terbalur ke seluruh butir nasi..
Saus Quarter Roast Chicken nya, menggodaaaaaa, yumiii 🙂