Terima Kasih PC Lama, Selamat Datang PC Yang Baru!

Sekitar 7 atau 8 tahun lalu, saya pernah merakit komputer untuk bermain game. Bukan yang pertama, tapi kala itu saya merakitnya langsung sendirian di kamar kosan. Juga, bukan rakitan dengan spesifikasi tertinggi. Bisa dibilang cukup kalau hanya untuk bermain game Dota 2, game-game keluaran terbaru dengan kualitas AAA meski video quality menyesuaikan.

Saya masih ingat, kala itu rakitan saya menggunakan spesifikasi Intel i5 6500, 2×8 GB RAM dan kartu grafis Nvidia GTX 1060 6GB. Kemudian 3 tahun kemudian PSU tumbang dan saya gantikan dengan Cooler Master 80+ 550 Watt. Untuk display, saya pakai BenQ 24 inchi FHD yang cukup memuaskan untuk kebutuhan saya.

Sebenarnya spesifikasi tersebut masih mumpuni untuk kebutuhan saya dan putri dalam bermain game ringan seperti Dota 2, Roblox atau Harvest Moon. Sayangnya beberapa waktu lalu, setelah hampir 1 dekade, komputer ini tumbang juga. Dia tidak mau menyala meski sudah saya bongkar, bersihkan, repasta dan rakit ulang. Lampu led RAM dan CPU terus menyala menandakan ada masalah di bagian tersebut.

Mengingat usia yang cukup tua untuk sebuah teknologi, dan juga memang sudah cukup ketinggalan jauh, akhirnya saya harus mengucapkan terima kasih atas kinerjanya selama 8 tahun ini. Selama di Jakarta kemarin, apalagi saat masa pandemi COVID, komputer tersebut menjadi sahabat terbaik buat saya yang terkurung di kosan

Setelah menimbang cukup lama, sekitar 1 harian, saya akhirnya memutuskan untuk mengumpulkan komponen-komponen rakitan komputer yang baru. Tentu saja sebelumnya saya mengecek celengan bagong dahulu untuk menentukan budget yang pas!

Setelah mengetahui budget yang saya miliki, saya mulai kembali mempelajari perkembangan teknologi di dunia komputer rakitan ini. Saya baru tahu kalau Intel sudah merilis generasi ke 14, AMD sudah memasarkan prosesor terbaru dengan chipset AM5, dan GPU sudah ada di generasi Nvidia RTX 40xx dan Radeon RX 7xxx. Selesai membaca-baca, menonton YouTube dan hunting-hunting harga, saya mulai membeli perangkat-perangkat yang akan saya gunakan.

INFO: Link pembelian dan gambar produk dapat langsung klik nama barang yang saya sebutkan ya!

Pembelian pertama saya adalah pada casing komputer. Sebenarnya tujuan utamanya adalah menggantikan casing lama saya yang sudah patah kakinya dan rusak tombol powernya. Model akuarium atau fishtank yang minim lampu RGB jadi pilihan. Akhirnya, pilihan jatuh ke DarkFlash TH285M berwarna hitam. Alasannya sederhana, terlihat clean, sedikit RGB, dan cocok dengan tema full black PC build.

Selanjutnya saya membeli power supply atau PSU. Tips yang saya dapatkan dari banyak sumber, jangan mengirit-irit saat memilih PSU. Ini adalah jantungnya komputer yang kalau kualitasnya jelek, maka saat mengalami kerusakan atau listrik mengalami lonjakan tegangan, dia akan rusak dengan mengajak-ajak komponen yang lain. Dengan berbagai pertimbangan, pilihan akhirnya jatuh ke Fractal Design ION 750 Watt 80+ Gold Full Modular.

Setelah kedua komponen tersebut, sebenarnya saya memilih untuk jeda dan menunggu event 12.12 biar dapat diskon maksimal. Secara tidak sengaja, saya melihat motherboard AsRock B650M Pro RS menjadi produk flash sale di salah satu toko ternama. Langsung saya saya check out bersamaan dengan SSD NVME WDC Blue 1TB.

Untuk motherboard saya memilih tipe tersebut karena memang cukup direkomendasikan untuk mid range build. Selain itu, saingannya si MSI B650M yang juga saya incar disebutkan agak ribet untuk prosesor AMD terbaru karena harus update bios blablablabla dahulu. Sementara untuk SSD, karena kebetulan satu toko yang sama saja. Seharusnya ada pilihan yang lebih oke di range harga yang sama.

Sedikit tips, kalau punya budget lebih mending pilih motherboard versi yang sudah built in WiFi dan Bluetooth. Harga beda tipis, dan ini memang fitur yang dibutuhkan. Kecuali kalau memang nantinya si komputer akan colok LAN langsung sih, maka pilih motherboard yang biasa saja. Lebih hemat.

Memori jadi komponen yang cukup sulit juga didapatkan. Beberapa kali saya checkout barang, ternyata dibatalkan toko karena ternyata tidak ready stock. Akhirnya saya dapat di salah satu toko yang berlokasi di Denpasar, Bali. Memori pilihan saya adalah Kingston Fury Beast DDR5 2×16 GB 6000MHz CL30. Alasannya, terjangkau dan cukup direkomendasikan untuk dipasangkan dengan prosesor pilihan saya.

Oh ya, prosesor pilihan saya akhirnya jatuh pada AMD AM5 7500F. Alasan saya memilih prosesor ini karena merupakan prosesor termurah di generasi AM5. Spesifikasi sangat tipis dari kakaknya AMD 7600 dengan harga yang cukup jauh, hampir 500 ribu rupiah. Dan untungnya lagi, saya membeli prosesor ini dari seseorang di dekat rumah yang tidak jadi pakai.

Untuk sistem pendingin, saya menggunakan DeepCool AK400 Digital Black version. Sebagai komponen tambahan biar terlihat lebih rapi dan adem, saya juga membeli Tecware Flex Sleeved Extension Cable dan kipas Arctic P12 PWM PST value pack isi 5.

Komponen yang di luar perkiraan adalah GPU atau VGA Card. Awalnya saya akan menggunakan kembali Nvidia GTX 1060 6GB yang masih berfungsi dengan sangat baik dan baru saja saya bersihkan plus repasta agar performanya tetap mantap. Sayangnya, godaan datang bertubi-tubi. Akhirnya, saya memutuskan mengakuisisi AMD Radeon RX 6800 XT 16GB second hand dengan kualitas yang masih cukup oke.

Setelah semua perangkat terkumpul, saya mulai merakit dengan terlebih dahulu mempreteli komponon-komponen lama yang sudah sempat saya pasang di casing baru. Setelah itu, barulah saya mulai merakit komponen satu-persatu. Karena tidak terburu-buru dan ingin hasil yang clean plus kelihatan rapih, saya merakit secara perlahan dan memastikan semua komponen terpasang dengan baik. Semua kabel saya usahakan terkoneksi dengan baik plus tersembunyi dengan baik pula.

Komputer rakitan AMD 7500F dan RX 6800XT

Kurang lebih 3 jam kemudian, komputer sudah selesai saya rakit dan terpasang Windows 11 Pro yang belum berlicensi. Sudah siap pakai dan memainkan game apa saja, walau sepertinya akan lebih banyak terpakai di Roblox. Agak overkill, tapi tidak ada yang berlebihan untuk sebuah hobi kan?

Anyway, hal lucu adalah sebelum saya membongkar dan mempreteli komponen-komponen lama, saya iseng coba nyalakan sekali lagi komputer lama tersebut. Dan voila, komputer hidup nyala normal dan bisa bermain game dengan lancar. Hanya sepertinya SSD lama saya saja yang sudah eror dan muncul bunyi-bunyian plus kinerjanya sangat lelet. Oalaaah…..

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here