Review Film Big Hero 6, Animasi Disney Dalam Cerita Superhero Marvel

Film animasi Big Hero 6 mungkin jadi film animasi kedua yang saya tonton di bioskop setelah film How To Train Your Dragon 2. Berbeda dengan penonton atau penikmat animasi lainnya, saya memilih untuk menonton film Big Hero 6 ini karena alasan sederhana, trailer filmnya lucu dan sepertinya menghibur. Dibalik itu saya benar-benar enggak tahu kalau ternyata Big Hero 6 adalah film yang murni diproduksi oleh Walt Disney Animation Studios dengan mengangkat cerita dari komik Marvel yang berjudul sama.

Film Big Hero 6 dimulai dari cerita tentang seorang remaja jenius bernama Hiro (Ryan Potter) yang sangat tertarik dengan pertarungan robot jalanan. Dengan kemampuan dan ketertarikannya di dunia robot, Hiro dapat membuat robot petarung yang mampu mengalahkan robot juara di pinggiran kota. Namun hal tersebut justru mengundang rasa heran dari sang kakak, Tadashi (Daniel Henney), yang juga tertarik di dunia robot dan berusaha mengembangkan kemampuannya di universitas. Dia merasa bakat yang dimiliki Hiro akan lebih bermanfaat dan menjadi sia-sia jika hanya disalurkan pada ajang tarung robot jalanan.

Hiro mulai tertarik untuk mengikuti saran Tadashi setelah melihat universitas dan laboratorium dimana Tadashi belajar. Disinilah Hiro untuk pertama kali berkenalan dengan  teman-teman Tadashi yaitu GoGo (Jamie Chung), Wasabi (Damon Wayans, Jr.), Honey Lemon (Génesis Rodríguez) dan Fred (T. J. Miller). Hiro yang memang tertarik dengan ilmu pengetahuan mulai terbuka pandangannya dengan melihat penelitian-penelitian yang dilakukan mereka. Dan disini pula untuk pertama kali, Tadashi menunjukkan hasil kerja keras yang ia buat selama ini, yaitu sebuah robot bernama Baymax (Scott Adsit).

cerita review film disney Big Hero 6

Meski disebut-sebut bahwa Hiro  dan kawan-kawan adalah pemeran utama di film ini, namun rasanya semua penonton akan lebih setuju jika bintang besar film ini adalah Baymax. Baymax awalnya adalah sebuah robot yang dibuat Tadashi untuk keperluan perawatan medis. Dengan alasan tersebut, maka Tadashi membuat Baymax dengan konsep robot yang cute dan dapat membuat pasien merasa nyaman. Namun karena satu dan lain hal, Hiro akhirnya mengembangkan Baymax menjadi robot yang punya kemampuan hebat seperti terbang, karate dan kemampuan hebat lainnya.

Separuh awal film, penonton disuguhkan alur cerita film yang berjalan cukup lambat. Momen dimana Hiro dan Baymax mulai berinteraksi secara intens adalah saat dimana ruang theater pecah oleh tawa lepas penonton. Adegan demi adegan mengundang gelak tawa anak-anak dan orang dewasa yang memenuhi theater di hari pertama pemutaran film ini. Untuk sebuah robot, Baymax memang lebih mirip marshmallow raksasa dengan karakter cute dan tingkah polah yang sangat lucu.

Sebuah film superhero tentu harus memiliki pemeran antagonis, atau penjahat yang harus dibasmi. Disini, Hiro dan kawan-kawan berusaha mengungkap sebuah misteri dengan tokoh penjahat yang mengenakan topeng kabuki. Sejujurnya, plot cerita film berdurasi 110menit ini cukup ringan dan mudah dicerna, bahkan oleh anak-anak. Namun karena terlalu sering menonton film yang punya cerita rumit, saya sempat menerka-nerka siapa tokoh dibalik topeng kabuki tersebut. Dan dengan pengalaman saya membaca plot cerita sebuah film, dapat dipastikan kalau tebakan saya tentu saja….. salah.

Cuplikan Cerita Film Big Hero 6

Secara keseluruhan, terlepas dari saya nggak tahu kalau ini diangkat dari komik Marvel, film Big Hero 6 ini benar-benar film yang segar, menghibur dan dibumbui cerita yang cukup emosional. Saya sempat berfikir kalau film How To Train Your Dragon 2 akan menjadi animasi terbaik sepanjang 2014. Tapi rasanya, Big Hero 6 akan menjadi pesaing yang sulit untuk dikalahkan. Rasanya, skor 8.6/10 adalah sebuah nilai yang pantas untuk film animasi dengan hiburan dan penyajian yang sangat memuaskan!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here