Resensi Film : Fast & Furious 6

Beberapa waktu lalu saya bikin post resensi film pertama saya di blog ini, yaitu tentang film Star Trek Into Darkness. Entah ketagihan, atau karena kebetulan baru berkunjung ke XXI lagi, sekarang saya mau nulis resensi film yang baru ditonton lagi. Kali ini sequel film yang pertama kali munculnya tahun 2000-an. Yups, saya mau nulis resensi film Fast & Furious 6 dengan penilaian pribadi.

Sekedar flashback sedikit, khususnya buat yang enggak terlalu mengikuti, film ini awalnya dibuat sekitar tahun 2001. Judulnya waktu itu The Fast and The Furious. Nah, karena respon penonton yang bener – bener mengejutkan, film ini akhirnya dibuat sampai sekarang, sudah menghasilkan 6 seri dengan pemeran yang sama, dan cerita yang terus berkaitan. Dan mungkin, buat yang mengikuti cerita film dari awal, bakal merasa janggal dengan adanya ‘selipan’ film yang keluar cerita di seri ke-3, Tokyo Drift. Tapi, apa bener itu keluar cerita?

Review Film Fast and Furious 6

Di awal film Fast & Furious 6, penonton langsung dibuat kagum dengan adegan andalan film ini, kebut – kebutan mobil eksotis di daerah yang juga eksotis. Yups, masih antara Toretto (Vin Diesel) dan O’connor (Paul Walker). Dan itu cuma opening, karena selanjutnya ada scene nama – nama pemain, saya lupa istilahnya. Dan disini, ada potongan – potongan film dari Fast & Furious pertama, hingga yang terakhir. Produser memang ingin menunjukkkan, bahwa cerita ini berkaitan dengan film sebelumnya. TAPI, dari scene tersebut, tidak ada potongan dari film Tokyo Drift!

Lanjut cerita, enggak perlu saya tulis secara detail, karena nanti spoiler. Tapi yang jelas, film ini dipenuhi dengan mobil – mobil super keren dan super custom. Adegan action yang dihadirkan, menurut saya paling menegangkan dan seru dibanding 5 seri lainnya. Apalagi ketika tim dari Toretto ini, berhadapan dengan tim Shaw, si penjahat. Dijamin males untuk berkedip!

Dan meski film ini labelnya action plus kebut – kebutan, isi film enggak cuma itu aja kok. Ada sisipan komedi yang lucu yang membuat penonton tertawa lepas. Ada pula sisi romantisme, dan adegan yang cukup sedih (buat saya sih sedih). Dan yang gak kurang dari sebuah film, ada banyak pesan moral yang disampaikan dari beberapa adegan dan dialognya.

Daya tarik film ini di Indonesia bertambah lagi dengan munculnya aktor Indonesia disini, Joe Taslim. Yups, Joe yang namanya naik di film The Raid ikut serta di film ini sebagai penjahat, anak buah shaw. Dan kerennya adalah, selain adegan berkelahi keahliannya, Joe dalam film ini memerankan penjahat yang berasal dari Indonesia. Kenapa saya bilang begitu? Simple, karena di salah satu adegan, Joe memberi instruksi rekannya dalam BAHASA INDONESIA! Keren kan?

Joe Taslim di film Furious 6Joe sedang persiapan salah satu adegannya

Overall, film ini bisa dibilang salah satu film yang ceritanya selalu menyenangkan untuk diikuti. Dan penilaian film ini tentu sangat subjektif. Di IMDb, saat ini Fast and Furious 6 mendapat nilai 7.7/10. Tapi secara pribadi, saya menilai film ini 8.5/10. Subjektif? Pasti.

Oh iya, di awal tadi saya sempet menyinggung tentang Tokyo Drift. Nanti di akhir film, ada potongan lagi. Kalau di awal potongan semua seri kecuali Tokyo Drift, di akhir film ada potongan Tokyo Drift. Dan ternyata, potongan film ini adalah bocoran dari seri ke-7 film Fast and Furious. Setelah kedatangan Dwayne ‘The Rock’ Johnson yang selalu muncul sejak seri ke-5, di seri ke-7 nanti kita bakal melihat penampilan si Transporter, Jason Statham!!

Anyway, ternyata gak cuma filmnya yang keren. Salah satu soundtrack di film ini, ada yang judulnya We Own It, penyanyinya 2 Chain feat. Wiz Khalifa. Dan lagunya asik banget, dengan lirik yang keren pula!!  Buat yang belum nonton, ini saya kasih official trailer dari film Fast Furious 6.

8 COMMENTS

  1. Saya sih mikirnya supaya disambung-sambungin sama Tokyo drift, saya anggep Tokyo Drift itu seri yg terakhir, soalnya Sung Kang (Han) disana mati.. Fast six ini saya belum sempet nonton.. gak sabar pengen liat.. huhu

  2. Saya hampir tidak pernah melewati film bagus en terkenal,tp berhubung masih ber-“ephoria” dgn STID jadi nggak antusias nonton film lainnya. Apalagi menurut info kalimat yg diucapkan dlm bhs Indonesia di film ini bukan kalimat yg santun.Hehehe…gak jadi bangga deh.Lebih bangga saat Benjamin Rowe yang menata laga film Fast & Furious dan Transformer 3 berperan sebagai penata laga Wayang modern “Jabang Tetuko” : The Birth of The True Superhero 🙂 Seharusnya hal tsb bikin mereka ngerti bahwa budaya Indonesia lbh oke dari film2 itu.
    Anyway…saya suka dgn resensi-nya yang nggak spoiler nih 🙂

    • Sebenernya nggak terlalu kasar juga bahasanya. Masih lebih baik daripada kata ‘Bunuh’ gitu kok
      🙂

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here