Project Almanac (2015)

Apa yang akan kamu lakukan kalau kamu bisa melakukan perjalanan waktu (time travel)? Mungkin kita akan berimajinasi liar untuk mundur ke waktu-waktu tertentu, memperbaiki hal-hal yang kita sesali di masa lalu dan banyak hal lainnya. Kalau untuk anak 90-an, mungkin imajinasi itu sudah lahir saat doraemon ditayangkan setiap minggu pagi. Tapi kali ini, imajinasi tersebut dikembangkan melalui sebuah film sci-fi berjudul Project Almanac.

Film Project Almanac dirilis secara resmi di bioskop mungkin sekitar awal tahun 2015 lalu. Meski memiliki trailer yang terbilang mengagumkan, beberapa teman yang penikmat film dan sudah menonton di bioskop justru bilang filmnya biasa aja dan cenderung membosankan. Entahlah. Tapi karena hal tersebut, saya jadi ragu mau menonton di bioskop. Setelah beberapa hari lalu keluar hasil bening garapan Pak Tani, akhirnya kesampaian juga menonton film yang kabarnya berada di rumah produksi di mana terpampang salah satu nama besar, Michael Bay.

Review Film Project Almanac Bahasa Indonesia

Review Cerita Film Project Almanac

Begitu film dimulai, saya masih berfikir bahwa scene awal yang dibuat seakan-akan film dokumener ini adalah intro atau perkenalan saja. Sayangnya saya salah. Film ini memang dibuat dari sudut pandang dokumenter atau kalau untuk film sering disebut mockumentary. Untungnya meski menggunakan sudut pandang tersebut, teknik pengambilan gambarnya menurut saya tetap menjadi menarik dan mempunyai daya tariknya sendiri.

Film Project Almanac ini dimulai dengan cerita seorang anak jenius bernama David Raskin (Jonny Weston) yang sedang mencoba untuk menembus beasiswa MIT dengan mendemonstrasikan teknologi yang ia kembangkan. Bersama teman-teman sekolahnya, David merekam demonstrasi dan semua aktifitas mereka. Termasuk saat mereka mengagumi gadis cantik pujaan David, Jessie Pierce (Sofia Black-D’Elia). Sampai titik ini saya mulai paham kenapa teman saya bilang film ini kurang bagus. Sederhana saja, tidak ada nama-nama besar yang nempel di film ini. Kecuali untuk penggemar serial, mungkin nama-nama seperti Sofia Black-D’Elia, Virginia Gardner atau juga Allen Evangelista sudah tak asing lagi.

Cerita Film Project Almanac Bagus 2015

Cerita Lucu Film Project Almanac 2015

Cerita film mulai berkembang saat David menemukan kamera tua peninggalan sang ayah. Dari kamera tersebut, David menemukan fakta-fakta yang membuat alur cerita semakin jelas. Dari sinilah alur cerita mulai bergerak cepat hingga akhirnya kita harus dapat fokus untuk menyaksikan jalannya film agar tak kehilangan detail atau juga sambungan-sambungan dari potongan cerita saat mereka melakukan perjalanan waktu tersebut. Scene yang lompat kesana-kesini ini jujur saja mengingatkan saya dengan film Jumper. Hanya saja di film Project Almanac ini, David dan kawan-kawan tak hanya berpindah tempat, tapi juga berpindah waktu ke masa lalu.

Film ini enggak sekedar bercerita tentang kejeniusan David serta kegilaan yang dilakukan mereka saat mampu melompati waktu. Seperti film yang diperankan remaja dan aktifitas sekolah lainnya, kisah asmara juga tak luput untuk dimasukkan dalam film ini. Untungnya, penggabungan beberapa konflik tersebut enggak membuat film ini keluar dari alur cerita utamanya. Bahkan menurut saya, masalah percintaan tersebut yang akhirnya membuat konflik di film ini menjadi semakin panas.

Film Terbaru 2015 Project Almanac

Overall, untuk film dengan jenis sci-fi yang mampu memancing imajinasi, film Project Almanac ini cukup menarik untuk dijadikan referensi tontonan yang menghibur. Meski tidak terlalu kental, tapi kejutan-kejutan yang dihadirkan juga membuat film ini tidaklah membosankan. Kecuali jika anda kurang menyukai film dengan sudut kamera dokumenter, tentu sebentar saja anda sudah malas. Sepertinya, skor 6.8/10 tidaklah terlalu berlebihan!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here