Resensi Film : Star Trek Into Darkness

Beberapa hari yang lalu saya akhirnya kembali lagi ke XXI Galaxy Mall Surabaya. Awalnya sih cuma mau nemenin kawan yang belum nonton Iron Man, dan saya juga mau nonton ulang versi yang bukan 3D (entah kenapa, saya tidak pernah puas kalau nonton film dengan memakai kacamata 3D). Sampai disana, atas usul teman lainnya, dan dia juga akan segera menyusul, maka dipilih film yang kami semua belum pernah nonton, Star Trek Into Darkness.

Sejujurnya pada awalnya saya agak malas untuk nonton film ini. Saya memang kurang tertarik, bahkan tidak pernah menyukai film – film yang sekeluarga dengan Star Trek, Star Wars atau Sci-Fi sejenis. Tapi karena sudah kepalang sampai di lokasi, tiket juga sudah dibeli, ya sudahlah, anggap saja hiburan daripada bengong di kos. Dan inilah beberapa kesan saya setelah nonton film besutan JJ Abrams ini.

Review Film Star Trek Into Darkness

Hal pertama yang muncul ketika film dimulai adalah saya khawatir tidak paham dengan jalan ceritanya, mengingat kalau tidak salah film ini punya banyak sekali seri. Tapi ternyata tidak juga, walaupun diawal film langsung disuguhkan dengan scene action kejar – kejaran, dan adegan menegangkan di gunung berapi. Ya, adegan gunung berapi di awal film cukup membuat saya menahan nafas.

Kemudian untuk jalan cerita, ternyata kesan yang saya punya bahwa film Star Trek itu kaku dan agak – agak jadul itu akhirnya terpaksa saya pinggirkan. Sepanjang film disuguhkan dengan adegan – adegan drama, komedi, action, dan tentu saja dengan efek yang mengagumkan. Oh iya, salah satu alasan saya tidak suka film Star Trek awalnya adalah karena mereka menggunakan pistol laser. Dan di film ini, adegan tembak – tembakan dengan pistol laser juga menjadi salah satu point utama yang disuguhkan JJ Abrams. Dan overall, sepertinya saya masih kurang suka dengan pistol laser tersebut
😀

Point yang paling menarik buat saya adalah kapal ruang angkasa yang digunakan, USS Enterprise. Saya memang sering melihat mainan LEGO dengan bentuk kapal ini dijual di toko – toko mainan, tapi baru ini saya melihat pesawat ruang angkasa ini dalam sebuah film. Dan pendapat saya adalah, pesawatnya keren!!!

POster Film Star Trek Into Darkness

Untuk twist jalan ceritanya, menurut saya cukup ringan dan malah agak mudah ditebak. Entah hanya saya saja, atau memang dibuat demikian. Yang jelas, anda tidak perlu berfikir “kok ini begitu?”, atau “oh jadi ternyata dia yang itu”. Entahlah, saya bukan penggemar Star Trek. Jadi saya sendiri tidak tahu cerita aslinya bagaimana.

Overall, buat saya yang tidak pernah suka dengan film Sci Fi atau khususnya Star Trek, film ini sangat menghibur. Ada rasa puas ketika keluar ruang studio. Secara nilai, mungkin secara pribadai saya menilai film ini 8/10.

Btw, buat yang bertanya – tanya kenapa saya tidak suka Star Trek dan Star Wars, menurut saya (sebelum menonton film Star Trek Into Darkness ini) film seperti itu terlalu penuh dengan fantasi. Ditambah dengan karakter orang – orangnya yang berhidung atau bertelinga tajam itu tidak masuk di akal saya. Tapi saya malah jadi bertanya pada diri saya sendiri, saya tidak suka yang terlalu fantasi, tapi kenapa saya suka Transformers ya?

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here