Saya mendadak rindu Pulau Dewata.
Kalau diingat-ingat, rasanya baru 2 kali saya mengunjungi Pulau Bali. Pertama kali tahun 2011 dalam rangka bulan madu, sedangkan satu lagi tahun 2017 lalu karena ada tugas dari kantor.
Bukan tanpa alasan saya mendadak kepingin ke Bali lagi. Pasalnya, ke Bali dalam rangka tugas kantor itu rasanya jadi kurang memuaskan saja. Waktu yang terlalu terjadwal dan ada kewajiban tugas membuat saya kurang menikmati Pulau Dewata dengan semua pesonanya.
Salah satu hal yang bikin saya kepingin untuk ke Bali lagi adalah kulinernya. Pada kunjungan terakhir ke Bali, saya tidak sempat berburu kuliner karena memang hanya mengikuti ajakan klien saja. Namanya ditraktir, ya tidak usah banyak request lah ya…
Kuliner Khas Bali Yang Wajib Untuk Dicoba
Sate Lilit
Mungkin ini adalah makanan khas Bali yang paling saya rindukan. Awalnya saya akan mencicipi sate lilit di salah satu restoran di daerah Ubud. Namun ketika mampir di toko kerajinan perak, si pemilik toko malah merekomendasikan warung sate lilit di pinggir jalan.
Dan serius, ini adalah sate lilit terenak yang pernah saya coba. Satu porsi mungkin hanya sekitar 15 ribuan lengkap dengan nasi putih yang sudah disiram kuah sayur asam. Dan sampai saat ini saya masih menyesal, kenapa waktu itu tidak pesan dua porsi!
Fyi, sate lilit ini ada beberapa macam. Jika kamu ternyata muslim, ada baiknya memastikan menu sate lilit yang akan kamu pesan terbuat dari bahan apa ya.
Ayam Betutu
Tak lengkap rasanya bila ke Bali namun tidak mencicipi menu ayam betutu khas Bali ini. Dan itu pula yang terjadi pada saya di dua kunjungan saya ke Bali. Saya belum mendapatkan Ayam Betutu dengan rasa yang memuaskan.
Di kunjungan saya yang pertama, Google Maps belum terlalu populer untuk mencari lokasi tempat makan. Jadi saya mencoba ayam betutu di food corner biasa. Dan tentu saja rasanya kurang memuaskan. Jadi saya masih penasaran dengan rasa ayam betutu yang legendaris itu seperti apa!
Seafood Jimbaran
Kalau untuk yang satu ini sih rasanya bukan cuma soal makanan, tapi juga suasananya. Makan olahan seafood segar dengan bumbu khas, ditambah cahaya lilin di meja dan bunyi deburan ombak di pantai ituadalah hal yang wajib kamu coba kalau lagi ke Bali. Apalagi datangnya sama pasangan, wuih, kudu harus wajib banget!
Ehemm…ditambah lagi harganya masih relatif terjangkau loh..
Sepertinya ketika nanti dapat kesempatan ke Bali lagi, saya harus dapat mencicipi semua makanan khas itu. Tentu saja sembari mencari referensi dari masyarakat lokal tentang makanan khas Bali lain yang wajib untuk dicoba.
Anyway, terakhir kali ke Bali, saya menginap di Sanur Paradise Plaza Hotel karena lokasinya dekat dengan kantor klien. Selain itu, ini juga lokasi hotel terbilang dekat dengan Pantai Sanur. Jadi saya bisa jogging pagi hari sembari melihat suasana pantai.
Untuk yang berikutnya, rasanya saya akan lebih memilih hotel di Bali yang lokasinya di area pegunungan. Jadi enggak pantai melulu. Mungkin di daerah Ubud atau Kintamani, biar merasakan suasana alam Bali yang tenang dan ramah.
Kebetulan tadi sempat intip fitur pencarian hotel di pegipegi.com, ternyata lengkap juga. Kita dapat memilih kriteria hotel berdasarkan fitur fasilitas, tipe jenis hotel dan lokasi yang diinginkan. Mulai dari hotel bintang 5, sampai kelas ‘budget hotel’ alias hotel murah di Bali. Cocok dengan kebutuhan saya yang masuk kriteria ‘gembel traveler’ ini, doyan yang enak-enak tapi murah.
Ehm, asiknya lagi sih, rate yang dimunculkan sudah termasuk dengan diskon yang diberikan. Kita bisa menampilkan hasil pencarian kriteria hotel yang diinginkan mulai dari harga yang termurah loh.
Duh, mau booking hotel di Bali buat kapan ya…
aku juga baru 2x euy ke bali.. kalau kulinernya yang pernah kucobain cuma ayam betutu aja deh 😀 .. pengen nyobain sate lilit..
-Traveler Paruh Waktu
saya malah belum nemu ayam betutu yang pas dan sreg di lidah deh.
Sate lilitnya itu kok kupikir-pikir kegedean tusuknya, ya? Hehehe…. BTW di Jogja ada sate lilit yang dimodifikasi, lho, di kedai Sate Merah. …enak…
Iya memang kadang kelihatan kegedean tusuknya. apalagi pas ketemu yang pakai tusuk dari batang sereh. Tapi enak sih. 😀