Review Film X-Men : Days of Future Past

Sudah pada nonton film X-Men terbaru yang judulnya Days of Future Past? Agak telat sih memang kalau saya bikin review film ini sekarang. Tapi kebetulan memang film ini rilis di saat saya sedang dalam kesibukan kuliah, ditambah tanggal tua yang membuat dompet saya lebih mirip dengan kopiah. Maka dari itu, saya baru bisa nonton sequel dari film X-Men ini di bioskop.

Sama seperti waktu nonton film Edge of Tomorrow, saya juga memilih XXI Pakuwon East Cost Surabaya. Meski ruang theaternya terbilang kecil, untunglah fasilitas lain seperti kursi, sound dan layar tidak mengalami pengurangan. Hanya kapasitas ruang lebih sedikit, dan syukurnya harga tiket lebih murah.

review ceria film x-men terbaru

Cerita Film X-Men Days Of Future Past (2014)

Film ini langsung dimulai dengan inti cerita bagaimana seluruh kejadian di film ini dapat terjadi. Set up film adalah tahun 2023, dimana mutan dan sebagian besar manusia bekerja sama melawan sebuah sistem pertahanan berupa robot yang bernama Sentinel. Beberapa mutan yang bertahan akhirnya mencoba untuk memanfaatkan kemampuan Kitty untuk menembus ruang dan waktu. Caranya adalah dengan mengirim ‘pikiran’ mutan bernama Bishop ke masa lalu, untuk memperingatkan kawan – kawan mutan sebelum mereka semua diserang Sentinel.

Namun cara tersebut hanya sementara, karena Bishop hanya dapat pergi ke beberapa hari sebelum mereka diserang untuk mengantisipasi. Hingga akhirnya Magneto dan Profesor X memberikan ide untuk mengirimkan seseorang ke tahun 1973, masa dimana Sentinel belum dibuat. Tapi ada masalah, perpindahan waktu sejauh 50 tahun dapat menghancurkan otak siapapun yang melakukannya. Kecuali mutan yang dapat pulih dari luka dengan sangat cepat, yaitu Wolverine.

Wolverine yang dikirim ke tubuhnya pada tahun 1973 ternyata cukup mengalami kesulitan untuk menghadapi Xavier dan Magneto yang masih muda. Berbagai masalah dan hambatan membuat Wolverine kesulitan menjelaskan tentang keberadaan dan tujuannya dikirim dari masa depan. Sementara Wolverine masih terus berusaha menyelesaikan masalah di tahun 1973, sisa – sisa mutan yang bertahan di tahun 2023 menunggu keberhasilan Wolverine dengan ancaman sergapan dari Sentinel yang bisa datang kapan saja.

Review Film X-Men dari iKurniawan.com

Meski terlambat, jujur saya tidak menyesal untuk bayar 30 ribu rupiah demi menonton film ini di bioskop. Film ini langsung dimulai dengan pertarungan antara beberapa mutan seperti Blink, Kitty, Iceman, Bishop, Collossus dan beberapa mutan lain melawan Sentinel. Hampir semua mutan yang muncul menampilkan kemampuan terbaik mereka untuk bertarung melawan Sentinel yang juga memiliki berbagai kemampuan mutan. Mungkin bisa dibilang, pertarungan di awal ini adalah salah satu best part dari film X-Men Days of Future Past.

Dari segi cerita, film X-Men kali ini cukup menegangkan karena masalah utamanya adalah memburu waktu. Aksi – aksi pertarungan dan kemampuan mutan hampir semua ditampilkan. Beberapa mutan baru yang saya belum pernah lihat seperti Blink atau Quicksilver membuat jalannya pertarungan dan alur cerita semakin seru saja.

Sayangnya ada beberapa kebingungan yang muncul saat melihat beberapa set yang berbeda dengan seri X-Men lainnya. Salah satunya adalah munculnya Professor X yang kita ketahui sudah tewas saat episode The Last Stands. Banyak yang bilang, film kali ini adalah sequel dari seri First Class dan jangan dikaitkan dengan 3 seri X-Men lainnya (yang diakhiri dengan The Last Stands). Mungkin make sense jika dikaitkan hanya dengan First Class, tapi kenapa saat di akhir film Wolverine terkejut melihat Jean Grey yang dia bunuh di seri Last Stand???

Nah, itu beberapa misteri yang masih belum bisa saya jawab. Mungkin nanti akan ada penjelasannya saat sequel terbaru X-Men movies dirilis pada tahun 2016. Yah, kita tunggu saja. Overall untuk film ini, saya nilai 8/10. Sangat recommended untuk penggemar film superhero!
🙂

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here