Sekitar pertengahan tahun lalu, saya menemukan sebuah thread di Twitter yang menceritakan tentang Maison Weiner Cake Shop. Menurut thread itu, Maison Weiner ini merupakan salah satu toko kue tertua yang ada di Jakarta.
Berdasarkan informasi yang saya dapat, lokasi toko Maison Weiner Cake Shop ini ternyata ada di area Senen, Jakarta Pusat. Tidak terlalu jauh dari kos saya saat ini.
Sayangnya, pandemi mengurungkan niat saya untuk mendatangi lokasi toko roti ini. Mungkin nanti, kalau pandemi sudah usai. Atau saya sudah merasa lebih aman dan berani untuk keluar rumah.
Kesempatan saya untuk mengunjungi Maison Weiner Cake Shop datang saat saya harus melakukan rapid test COVID19 di Prodia Kramat beberapa waktu lalu. Selesai dari rapid test, saya teringat lagi tentang toko roti legenda yang juga ada di daerah kramat. Setelah cek Google Maps, jaraknya hanya sekitar 1 kilometer saja.
Oke, bisa dicapai dengan berjalan kaki. Sekalian olah raga.
Lokasi Maison Weiner Cake Shop tepatnya berada di Jalan Kramat II No.6, Kwitang, Jakarta Pusat. Tidak terlalu jauh dari Plaza Atrium Senen.
Setelah berjalan kaki kurang lebih 30 menit dan tiba di lokasi, saya baru sadar kalau lokasi toko roti ternama ini cukup dekat dari kos.
Siang itu toko roti ini terbilang sepi. Hanya ada saya dan seorang pengunjung lainnya.
Di salah satu sudut terlihat meja dan kursi disusun ke sudut-sudut ruang. Sepertinya pandemi dan PSBB membuat pemilik toko untuk meniadakan layanan dine-in. Sementara di sudut lainnya, terlihat tumpukan roti sourdough yang baru selesai dipanggang dan siap untuk dikemas.
Apa Itu Roti Sourdough?
Saya sendiri baru mengetahui istilah ini setelah melihat-lihat beberapa jenis roti yang telah dikemas. Salah satu roti yang diberi nama Chocolate Almond Sourdough Bread cukup menarik perhatian saya.
Karena memang saya cukup menggemari coklat, saya tertarik untuk membelinya. Namun karena penasaran, saya menanyakan penjaga toko apakah roti sourdough ini dapat dimakan langsung.
Mbak penjaga toko tertawa mendengar pertanyaan saya.
Karena penasaran, saya kemudian mencari informasi tentang apa itu roti sourdough langsung ke Mbah Google.
Berdasarkan hasil googling, yang saya tahu roti sourdough adalah roti yang dibuat dengan cara fermentasi menggunakan bakteri alami dan wild yeast (ragi liar). Jadi berbeda dengan roti modern yang saat ini banyak menggunakan ragi instan, sourdough dibuat dengan cara yang lebih ‘jadul’ dan tradisional. Katanya sih, cikal bakal roti tercipta ya dengan cara ini!
Kelebihan Roti Sourdough
Nah, jika disebut ‘berbeda’ dari roti modern biasa, maka roti sourdough juga seharusnya memiliki kelebihan yang berbeda pula dibandingkan roti biasa.
Roti sourdough yang dijual di Maison Weiner ditulis ‘tidak menggunakan gula’, atau pemanis tambahan. Saya agak lupa tepatnya. Saya sempat menanyakan, jadi menurut Mbak Penjaga Toko rasa yang ada di roti itu diperoleh dari bahan tambahan sesuai jenis rotinya.
Misalnya yang saya suka adalah chocolate almond, maka rasa roti itu akan didapat dari potongan dark chocolate serta almond yang dicampur ke dalam adonan.
Hmm…menarik kan?
Dari artikel yang saya temukan di internet, ada beberapa kelebihan atau manfaat konsumsi roti sourdough ini.
Aman Dikonsumsi Untuk Gula Darah
Tidak seperti roti biasa yang menggunakan ragi instan, roti sourdough yang dibuat dengan proses fermentasi membuat indeks glikemik roti sourdough menjadi jauh lebih rendah dibandingkan roti biasa. Dengan kelebihan tersebut, roti sourdough disarankan untuk menjadi bagian menu bagi orang yang sedang diet untuk menormalkan gula darah.
Roti Sourdough Mudah Untuk Dicerna Tubuh
Ragi alami dan bakteri baik yang digunakan dalam pembuatan roti sourdough dapat menghilangkan pati sehingga roti ini menjadi lebih mudah untuk dicerna tubuh. Selain itu, gandum yang biasa digunakan untuk membuat sourdough diketahui memiliki kandungan antioksidan serta membantu meningkatkan bakteri baik dalam usus.
Roti Sourdough Di Maison Weiner Cake Shop, Jakarta
Karena penasaran dan tertarik dengan kelebihan roti sourdough, maka saya siang itu memboyong 2 jenis roti sourdough dan beberapa roti biasa. Roti sourdough yang saya beli adalah chocolate almond dan cheese and smokedbeef.
Harga untuk roti sourdough ternyata cukup mahal juga. Kisaran 50 ribuan kalau saya tidak salah ingat. Tapi ukurannya memang cukup besar juga, bukan yang sekali makan langsung habis kok.
Soal rasa, saya tidak bisa komentar banyak-banyak. Namun yang jelas, saya suka dengan roti sourdough ini. Favorit saya si chocolate almond. Sementara untuk cheese and smoked beef, sepertinya akan lebih sesuai selera jika saya tambahkan unsalted butter atau cheese cream.
Sedikit tips nih, kalau kamu mau berkunjung ke Weiner Cake Shop, coba deh hari sabtu. Pasalnya setiap hari sabtu, mereka menjual semua produk dengan harga diskon sebesar 30%. Lumayan banget kan?!
Untuk kamu yang agak jauh dari Jakarta Pusat, mungkin bisa dicek ke Tokopedia. Kebetulan di Maison Weiner ini ternyata baru saja mulai menjual produk mereka secara online di Tokopedia.
Nah, soal pengiriman keluar kota dan diskon hari sabtu, saya kurang tahu bagaimana kalau online ini. Kalau kamu sudah pernah coba, share dong pengalamannya!
Kira-kira seberapa tua toko ini ya?
Tapi saya itu selalu senang mendatangi toko-toko makanan tua yang ada di tiap kota. Selalu ada sensasi berbeda, apalagi kalau membayangkan toko tersebut sudah hidup selama beberapa generasi. Pasti ada banyak jejak sejarah yang tertinggal di sana. Soal rasa, itu selera sih. Ada yang memang enak, ada juga yang tidak cocok dengan selera saya.
Menurut cerita ini termasuk toko tertua di Jakarta. Tapi seberapa tua, Saya juga penasaran jadinya.
wah, baru tahu soal toko ini.. yang kutahu toko tertua ya Tan Ek Tjoan.. tapi toko ini terlihat menarik juga..
soal sourdough ini, aku juga baru tahu akhir-akhir ini karena ngetren di Indonesia.. sementara di sini, yang makanan pokoknya adalah roti, sourdough tidak begitu populer..
oiya, roti di Jerman adalah yang keras, ya.. kalo yang empuk bukan dibilang roti kalo kata orang sini.. 😆
Tan Ek Tjoan ini juga katanya cukup legendaris. tapi ku belum sempat cobain berkunjung.
Kalau roti yang keras2 itu, sering lihat di resto hotel pas breakfast. Mau cobain, kukira pajangan aja
😀