Mungkin enggak banyak film dari Jennifer Lopez yang pernah saya tonton. Beberapa diantaranya cuma Shall We Dance, The Wedding Planner dan Maid in Manhattan. Dari kesemua film itu, enggak satupun yang masih saya ingat jalan ceritanya. Ya mungkin kalau melihat sekilas lagi filmnya, saya bisa ingat ceritanya seperti apa. Sederhananya, she’s not one of my favorite actress. Maaf, lagi belajar nulis English. Kalau salah tolong dibenerin ya.
Anyway, awal tahun 2015 ini J-Lo kembali muncul di salah satu film layar lebar yang mungkin sudah ditunggu banyak orang sejak akhir 2014 lalu. Film berjudul The Boy Next Door ini memang seperti menjadi film kembalinya J-Lo setelah tidak muncul di bioskop pada tahun 2014 lalu. Sekilas judulnya mengingatkan kita dengan film The Girl Next Door yang dibintangi secara ciamik oleh Elisha Cuthbert. Sayangnya, ini adalah genre yang sama sekali jauh berbeda.
Sinopsis Cerita Film The Boy Next Door
Claire Peterson (Jennifer Lopez) adalah seorang wanita yang tengah mengurus perceraian dengan suaminya dan ia tinggal berdua dengan anaknya. Dalam kondisi yang sedang rapuh, ia bertemu dengan Noah Sandborn (Ryan Guzman), seorang pria remaja yang tinggal bersama salah seorang tetangganya. Noah memiliki penampilan yang sangat menarik serta perilaku yang baik dan suka menolong Claire di rumahnya.
Hingga akhirnya pada suatu waktu, Claire tidak menduga jika Noah memiliki perasaan khusus kepadanya dan secara langsung mengungkapkannya dengan cara yang mengejutkan. Claire menganggap hal tersebut adalah suatu kesalahan dan meminta Noah untuk menjauhinya. Sementara Noah sendiri menganggap apa yang terjadi adalah sempurna dan bukti cintanya kepada Claire, dan ia tidak ingin Claire pergi dari dirinya. Hal ini yang kemudian membawa kehidupan Claire masuk ke babak yang tidak diduga serta konflik yang mengejutkan.
Trailer Film The Boy Next Door
Review Film The Boy Next Door (2015)
Oke, pertama saya mau membuat pengakuan kalau di film ini J-Lo masih punya kapasitasnya sebagai salah satu artis dengan kecantikan yang cukup menggoda. Berperan sebagai seorang ibu dan guru, rasanya wajar kalau ada murid atau tetangga yang jatuh hati sama doi. Walau kemudian setelah beberapa saat saya mulai merasa kalau agak bosan dan berfikir bahwa film ini enggak lebih dari ‘popcorn movies’ yang hanya mengandalkan kecantikan dan tubuh tante J-Lo. Sorry, but i just try to write my own opinion.
Saya kurang mengerti teknik untuk menulis review sebuah film, tapi kurang lebihnya alur cerita film The Boy Next Door ini kok terasa sangat aneh. Mulai dari dialog yang saya rasa kok agak kaku, akting para pemeran di beberapa bagian terlihat seperti masih baru sampai dengan adegan menegangkan dimana saya sama sekali enggak merasa mencekam. Entah karena saya memang bukan penikmat film thriller, atau memang film ini gagal menunjukkan taringnya.
Hal lebih aneh lagi saat film memasuki bagian akhir. Daripada film thriller sekelas hollywood, entah kenapa saya berfikir kok ini jadi lebih sekelas film horor ftv Indonesia. Memang sih endingnya enggak ketebak, saya enggak mengira bakal seperti itu. Tapi kok yaa…. Bahkan sampai film habis saya masih berfikir, ini beneran abis??
Tapi saya akan bohong kalau bilang film ini jelek banget. Untuk yang penyuka film thriller atau drama mungkin masih bisa dinikmati. Mungkin loh yaaaa. Buktinya, saya menonton film ini sampai habis. Walau disela dengan chatting dan baca email. Dan sedikit catatan, untuk anak di bawah 18 tahun, mendingan nonton yang versi censored aja ya. Banyak adegan dewasa 21++ deh pokoknya. Dan untuk skor, kayaknya 5.1/10 aja deh. Cukup kecewa setelah menunggu lumayan lama.