Review Film: Bridge of Spies (2015)

Review Film Terbaru – Film dengan latar belakang tentang perang dunia, perang dingin atau juga tema sejenisnya memang buat saya adalah hal yang menarik. Apalagi kalau sudah dipadukan dengan dunia mata-mata seperti film The Man From Uncle, sepertinya ada daya tarik sendiri. Dengan catatan, cerita film tersebut disajikan dengan genre action yang penuh aksi perang-perangan.

Tapi harus diakui bahwa enggak selamanya film dengan tema perang dingin atau perang dunia menyuguhkan perang sungguhan di film. Ada beberapa bagian dari perang yang tetap menarik untuk dijadikan cerita tanpa harus menunjukkan senjata. Salah satu yang sukses adalah cerita tentang Alan Turing di film The Imitation Game. Dan kali ini, tangan dingin Steven Spielberg menghasilkan pula film tentang sisi lain perang dingin dengan judul Bridge of Spies.

Film Bridge Of Spies adalah film yang dirilis tahun 2015 dan cukup menuai banyak pujian. Dan seperti film keren penuh kontroversi lainnya, film ini juga sepertinya enggak beredar di pasar Indonesia. Mungkin film dengan genre drama biografi seperti ini kurang menjual di pasar kita. Padahal jika melihat nama Tom Hanks sebagai aktor utama di film ini harusnya cukup menjual juga. Tapi, rasanya poster film ini cukup menjadi alasan kenapa film ini enggak beredar di sini.

Review cerita film Bridge of Spies 2015

Cerita film Bridge of Spies (SPOILER ALERT)- James B. Donovan (Tom Hanks) adalah seorang pengacara kondang di Amerika, tepatnya seorang pengacara asuransi yang handal. Dia selalu sukses menangani client dan memiliki reputasi yang baik. Hingga suatu saat CIA menangkap seorang mata-mata Rusia, Rudolf Abel (Mark Rylance), dan mereka ingin Abel mendapatkan hukuman paling berat di persidangan. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan memilih pengacara yang tidak terlalu menguasai bidang ini, seperti Donovan.

Sayangnya, atau hebatnya, Donovan adalah pengacara penuh integritas dan profesionalitas tinggi. Dia mempelajari seluk-beluk setiap masalah dan membela clientnya secara profesional, meski seluruh masyarakat mencemoohnya yang membela mata-mata musuh. Donovan berasil memberikan argumen yang meyakinkan hakim untuk tidak menghukum mati Abel. Hingga kemudian, argumen tersebut menjadi kenyataan dan membawa Donovan ke masalah yang lebih besar lagi.

Dari sedikit spoiler cerita di atas, sudah jelas kalau film ini adalah drama tanpa aksi perang-perangan. Dengan durasi hampir 2,5 jam, jujur saja saya sempat lelah dan istirahat waktu nonton film ini. Agak bosan sih. Tapi untuk yang menyukai drama dan sedikit menegangkan, film ini benar-benar cocok untuk ditonton. Apalagi kalau kamu menyukai karakter Tom Hanks yang selalu tampil kalem namun penuh kecerdasan di setiap filmnya. Rasanya film ini menjadi salah satu film yang wajib di tonton. Anyway, film ini diangkat dari kisah nyata di era perang dingin. Bahkan di film juga kita sedikit digambarkan tentang bagaimana kondisi ketika Jerman dibagi menjadi dua dengan temboknya yang fenomenal itu.

Overall, untuk penyuka film action khususnya tema perang dunia, rasanya film ini kurang tepat untuk ditonton. Namun kalau kamu suka sisi lain yang terjadi di balik peperangan, maka film ini sangat saya rekomendasikan. Buat saya pribadi, lumayan untuk mengisi masa-masa liburan ini. Rasanya, skor 7.1/10 cukup menggambarkan penilaian saya untuk film Bridge Of Spies ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here