Kamu tahu gak gelato itu apa?
Awalnya sih, saya mengira kalau gelato itu nama lain dari es krim. Namun ternyata meskipun memiliki bentuk yang hampir sama, gelato memiliki kandungan susu yang lebih banyak dibandingkan es krim. Sedangkan es krim, kandungan krimnya lebih banyak dan umumnya dicampur dengan kuning telur.
Di Bandar Lampung sendiri, gelato yang menurut saya memiliki rasa dan tekstur paling enak saat ini ada di Jul’s Gelato. Lokasinya di Ground Floor Transmart Lampung. Bisa dibilang, ini adalah tempat jajan gelato atau es krim favorit saya. Sampai saat ini.
Bulan April 2019 kemarin, Jul’s Gelato ternyata membuka Gelato Class untuk anak. Saya langsung menawarkan kesempatan itu ke Queensha yang memang sedang rajin-rajinnya belajar membuat jajanan kreatif. Setelah deal dengan Queen, maka saya segera menghubungi pihak Jul’s untuk konfirmasi waktu kunjungannya.
Kelas Gelato yang diadakan oleh Jul’s Gelato ini bersifat privat. Jadi dalam satu sesi kelas, hanya ada maksimal 2 anak saja. Untungnya saat sesi kelas Queensha, hanya ada dia sendiri. Jadi dia ikut serta ke semua proses pembuatan gelatonya.
Kelasnya sendiri dilakukan langsung di dapur produksi gelato sungguhan yang akan dijual nantinya. Namun sepertinya dapur itu sudah disiapkan steril, tidak ada benda-benda yang cukup berbahaya untuk anak-anak. Orang tua juga diperkenankan untuk mendampingi dan mengabadikan proses pembelajaran anak.
Sebelum mulai membuat gelato, Queensha terlebih dahulu diberikan celemek dan topi koki. Tak lupa cuci tangan hingga bersih. Baru kemudian belajar membuat gelato ala Jul’s Gelato bisa dimulai.
Meski judulnya ‘Gelato Class for Children’, nyatanya gelato yang dibuat adalah gelato sungguhan dengan takaran produksi mereka. Prosesnya pun bertahap, mulai mengenalkan dan mencampur bahan-bahan, mengaduk, mixer, sampai memasukkan ke mesin dan menyusun dalam pan khusus. Terakhir, tentu saja memasukkan gelato yang sudah selesai ke dalam mesin pendingin.
Oh iya, saat mendaftar Gelato Class ini, pihak Jul’s menanyakan apa rasa gelato yang akan dibuat. Dan Queen tentu saja memilih rasa strawberry. Dan membuat sendiri gelato favorit tentu tak asik kalau tidak mencicipinya. Karenanya, dari gelato yang dibuat tadi, Queen mendapatkan ‘upah’ berupa satu mangkuk besar gelato. Supaya makin menarik, Queen diberi irisan-irisan buah strawberry untuk menghias gelato hasil kerja kerasnya tadi.
Mengajak Queen mengikuti Gelato Class seperti ini buat saya bukan sekedar bermain, tapi juga mengajarkan bahwa ada proses pengerjaan dan pembuatan untuk mendapatkan semangkuk gelato yang enak. Jadi kedepan harapannya, dia tidak hanya tahu soal jajannya saja. Walaupun efeknya dia semakin pandai bernegosiasi dengan saya dengan kalimat, “Ayah, gelato itu sehat. Banyak susunya dan pakai buah asli loh!”