Entah sejak kapan, tapi kopi belakangan memang lagi hype banget. Hampir di tiap sudut kota yang saya datangi, ada aja kedai kopi dengan berbagai konsep dan ciri khas yang berbeda-beda. Mulai dari yang kelas cafe, warung tenda, kedai sampai gerobak keliling. Bahkan di rest area sekitar Bekasi, saya melihat penjual kopi yang digelar di meja kecil dengan susunan toples kopi dan berbagai alat seduhnya. Kreatif!
Di kota saya, Bandar Lampung juga sepertinya enggak mau ketinggalan. Kedai dan cafe dengan konsep ‘kopi enak’ makin bertaburan. Entah siapa pelopornya, yang jelas sekarang kedai kopi seduh manual, aneka varian kopi disajikan, tempat nongkrong atau tempat meeting bertema kopi jadi makin ramai. Bandar Lampung semakin menjadi surga untuk pecinta kopi.
Salah satu tempat yang sudah saya datangi adalah Amnesti Kopi. Lokasinya kebetulan ada di jalur yang selalu saya lewati kalau sedang mengantar istri ke kantor. Amnesti Kopi Bandar Lampung ini tepatnya beralamat di Jl. Hasanuddin A-5, Pasar Kangkung, Teluk Betung, Bandar Lampung. Kalau dari daerah pusat kota, jalan menuju Pasar Kangkung. Terus saja setelah pusat keramaian pasar, ada di sebelah kanan jalan. Kalau enggak salah sih tepat di sebelum kantor Bank Lampung.
Saya enggak akan bicara soal filosofi atau sejarah tentang si Amnesti Kopi ini. Masalahnya saya belum sempat ngobrol-ngobrol dengan pemilik atau barista tentang cerita bagaimana kedai kopi ini bisa berdiri. Namun kalau saya tidak salah, Amnesti Kopi berdiri sekitar awal 2016 dan menjadi salah satu kedai pelopor yang memasyarakatkan kopi seduh manual di Bandar Lampung.
Pertama datang ke Amnesti Kopi, saya langsung tahu kenapa saya kurang menyadari keberadaan kedai kopi satu ini. Letaknya yang di area pasar tradisional, di antara ruko dan kantor perbankan, agak unik saja ternyata ada kedai kopi ini. Ukurannya juga tidak terlalu besar. Sekitar 1 ukuran ruko biasa. Selain itu parkiran juga tidak terlalu luas. Jadi mungkin kalau kamu ke Amnesti Kopi di hari dan jam kerja dengan membawa mobil, akan agak sulit mencari parkiran. Tapi tenang saja, ada tukang parkir yang dengan senang hati mencarikan kamu lokasi parkir kok!
Begitu memasuki kedai, kamu akan merasakan suasana santai nan akrab. Kalau kamu tidak terlalu suka ngobrol-ngobrol dan sangat tahu apa yang mau kamu pesan, langsung saja duduk di kursi yang tersedia. Nanti kamu akan mendapat menu berbagai jenis kopi dan cemilan yang bisa kamu pilih.
Saya sendiri begitu masuk langsung menuju ke barista untuk sedikit bertanya-tanya tentang jenis kopi yang ada, metode seduh yang bisa dipesan dan tips-tips kopi lain. Selama ini vietnam drip selalu menjadi favorit saya. Tapi di Amnesti Kopi, saya disarankan untuk mencoba seduh manual dengan kopi Solok. Hmm..jadilah saya memesan kopi tersebut dengan ditemani kentang goreng.
Sambil menunggu pesanan saya dibuat, ternyata tim dari Amnesti Kopi dengan senang hati membiarkan saya melihat bagaimana cara kopi itu diseduh. Mulai dari menakar biji kopi, menggiling, memanaskan air, menyeduh dan menyiapkan untuk penyajian. Bisa dibilang, mereka seperti sedang menyeduh kopi untuk diri mereka sendiri. Bahkan sebelum disajikan, saya sempat melihat barista mengambil sedikit untuk dicicipi. Mungkin dia khawatir kalau kopi yang akan disajikan tidak dalam kondisi terbaiknya dan bisa membuat pelanggan kecewa. Salut!
Dari kabar yang beredar, barista di Amnesti Kopi juga dengan senang hati akan memperbolehkan kita untuk mencoba menyeduh kopi pesanan kita sendiri. Tentunya dengan didampingi dan diberi tips plus ilmu tentang seduh kopi manual. Tapi dari 2x kunjungan saya itu, saya belum berminat mencobanya. Alasannya sederhana, saya masih menjadikan kopi jenis vietnam drip yang dicampur susu sebagai favorit. Mungkin lain kali saya akan mencobanya.
Pengalaman pertama saya ke Amnesti Kopi Bandar Lampung bisa dibilang memuaskan. Itulah alasan kenapa beberapa hari kemudian saya mengajak teman-teman dari Jakarta yang sedang bertugas ke Bandar Lampung untuk menikmati kopi di Amnesti Kopi. Barista dan tim dari Amnesti Kopi dengan senang hati menjawab pertanyaan teman-teman saya dan menyarankan menu pilihan berdasarkan favorit mereka. Dan sore itu, kami bertiga berpesta menikmati Kopi Solok yang diseduh dengan metode v60, kopi Lampung dengan vietnam drip dan saya sendiri mencicipi segarnya cold brew coffee!
Anyway, kalau kamu mau kenal lebih dekat dengan Amnesti Kopi, mungkin bisa intip Instagram mereka di @amnestycoffee
[…] kopi, jadi kangen minum kopi di Amnesti Coffee Bandar Lampung […]
[…] kopi, jadi kangen minum kopi di Amnesti Coffee Bandar Lampung […]
Makasih loh Om Kurniawan udah direview, mungkin suatu saat kita bisa ngobrol lebih dekat hehe..
wah makasih om sudah mampir ke blog saya
kangen juga ke Amensti lagi, beberapa waktu lalu lewat mau mampir, eh masih tutup. saya kepagian. haha