Mengintip Keseruan Pasar Tahura Pesawaran, Bandar Lampung

Pasar Tahura Pesawaran bandar Lampung

Ayah, ayuk ke Pasar Tahura sekarang

Kurang lebih begitu kalimat pertama Queen saat bangun di minggu pagi lalu. Memang sudah sejak beberapa hari sebelumnya saya berjanji untuk mengajaknya jalan-jalan ke Pasar Tahura, Pesawaran. Ditambah dengan bumbu-bumbu dari si Bunda, makin menggebu semangat Queen untuk ke Pasar Tahura.

Setelah berbenah rutinitas pagi dan sarapan, maka kami sekeluarga langsung berangkat menuju ke arah Pasar Tahura. Untuk yang tinggal di Lampung atau pernah ke Lampung, rutenya gampang banget kok. Kalau dari arah Tanjung Karang, Bandar Lampung, cukup arahkan kendaraan ke arah pantai di area selatan. Dari mulai Queen Artha, Pantai Mutun terus saja ke arah Pantai Ringgung atau Pantai Kelapa Rapet. Nanti kamu akan melihat di penunjuk arah ke Pasar Tahura. Tidak terlalu jauh dari pintu masuk ke Pantai Mutun.

Pasar Tahura ini terletak di tengah area Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman, Kabupaten Pesawaran Lampung. Dengan kreatifitas komunitas Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Lampung dan kolaborasi dari masyarakat setempat, maka terciptalah event Pasar Tahura yang digelar setiap hari minggu.

Ada apa di Pasar Tahura Pesawaran Lampung

Ada Apa Di Pasar Tahura, Lampung?

Ada pasar jajanan. Terlepas dari suasana taman hutan yang sangat alami, adem dan bikin mager pingin leha-leha, Pasar Tahura menyediakan jajanan untuk menemani pengunjung bersantai. Mungkin ini spot pertama yang kami sambangi. Maklum, saat sampai di lokasi memang sudah jam-jam butuh camilan.

Si Queen langsung keliling mencari jajanan yang disuka, sementara saya melihat-lihat keramaian Pasar Tahura siang itu. Oh iya, sebelum mulai jajan, kita harus menukar dahulu uang Rupiah dengan uang yang digunakan di Pasar Tahura. Uangnya unik, terbuat dari stik kayu es krim dengan label 10 ribuan, 5 ribuan dan 2 ribuan.

Uang Untuk Jajan di Pasar Tahura Lampung

Setelah membeli jajanan, kami memilih duduk di tempat yang memang banyak disediakan. Spot-spot bersantai sambil ngemil ini juga so instagramable deh. Sambil duduk, nyamil, pengunjung juga bisa berselfie ria.

Selesai makan, Queen langsung mengajak untuk bermain di sungai. Tempat main alami yang sudah jarang ditemui anak-anak di perkotaan. Saya membiarkan saja dia explore sesukanya. Ketika dia takut sepatu atau celananya basah, Bunda malah memberinya semangat untuk jangan takut basah. Sudah bawa baju cadangan juga.

Bermain di pasar Tahura Pesawaran Lampung

Puas bermain di sungai, Queen menagih Bundanya yang menjanjikan bermain panahan di Pasar Tahura. Kami langsung berkeliling mencari lokasi dimana area bermain panahan.

Mungkin karena permainannya yang agak ‘berbahaya’, area panahan ini terletak agak ke pinggir. Ada dua target panahan yang disediakan. Untuk satu paket permainan, kami harus membayar 10 ribu rupiah. Tentu saja dengan uang Pasar Tahura. Dalam satu paket permainan ini kita diberikan 10 anak panah untuk digunakan. Dan yang digunakan, busur plus anak panah sungguhan!

Belajar Panahan di Pasar Tahura Lampung

Ini mungkin area yang paling lama kami singgahi. Kalau tidak salah ingat, kami sampai bermain 3x atau 30 anak panah. Si abang panahan sampai memberikan bonus 2 atau 3 anak panah untuk Queen yang sangat bersemangat belajar panahan. Imbasnya…dia minta dibelikan alat panahan untuk dirumah. Waduh…

Lelah panahan, kami balik lagi ke area Food Market Pasar Tahura. Beli minuman dan camilan, kami menikmati suguhan musik Gambus Lampung. Iyaps, ini beneran musik Gambus khas masyarakat Lampung. Jadi sekalian bikin pasar yang membidik anak muda dan generasi zaman now, penyelenggara juga memperkenalkan musik khas Budaya Lampung untuk lebih populer lagi. Keren lah!

Musik Gambus Lampung di pasar Tahura Pesawaran

Setelah cukup puas mendengarkan musik Gambus Lampung, kami memutuskan untuk bersiap-siap pulang. Tapi sebelum pulang, Bunda mengajak untuk melihat air terjun dahulu. Atas saran dari abang panahan plus dari teman, “Air terjun kiri saja, jalurnya lebih mudah“. Dan kebetulan air terjun kiri ini ada di arah jalan pulang, pikir saya sekalian deh. Toh ‘jalurnya mudah’.

Sedikit info saja, definisi ‘mudah’ itu buat orang berbeda-beda ya. Karena kebetulan saya bawa Queen yang berusia 5 tahunan, jalur mudah ini cukup menantang juga. Dan lumayan bahaya karena batu-batuan yang licin. Dengan jerih payah dan semangat pantang menyerah, kami sampai di Air Terjun Kiri Taman Hutan Raya ini!

Air terjunnya lumayan tinggi juga dan bagus juga kok. Mengingat lokasinya yang masih dekat dengan pusat kota, air terjun alami begini jelas memberi kesegaran buat kami. Apalagi setelah trekking dengan jalur ‘mudah’ sembari gendong-gendong si Queen. Dari awalnya cuma celup-celup kaki, cuci-cuci muka, berakhir dengan si Queen nyemplung bebas dan mandi di air terjun itu.

Main ke Air Terjun Pasar Taman Huta Raya Lampung Mandi di Air Terjun Pasar Tahura

Sepulangnya dari air terjun, kami langsung menuju mobil dan keluar dari area Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman. Enggak langsung menuju rumah, tapi mencari tempat makan terdekat yang enak. Rupanya bermain di Pasar Tahura + jalan ke air terjunnya membuat kami semua kelaparan!

Anyway, ini ada sedikit video dari Pasar Tahura kemarin. Kebetulan belum pernah bikin video dan masih belajar, jadi tolong maklumin aja ya. Saran dan masukan sangat membantu. Capcus ~ Video Pasar Tahura Lampung.

Gallery Foto Pasar Tahura Pesawaran, Lampung

Semua foto di postingan ini diambil sendiri oleh saya. Kalau kebetulan ada yang mukanya kepoto dan kurang berkenan, silahkan kontak, nanti saya hapus. Please, feel free to comment and share my post 🙂

6 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here