Untuk kamu yang rutin menggunakan komputer, blackberry atau smartphone, pasti sudah hafal dengan istilah keyboard qwerty. Apalagi dulu ketika handset Blackberry baru booming, keyboard qwerty inilah yang menjadi salah satu alasan banyak orang menganggap BB merupakan handset yang ergonomis. Katanya sih, keyboard qwerty yang ditawarkan oleh BB membuat mengetik lebih nyaman dan cepat.
Beberapa hari yang lalu, saya mendapat tugas untuk mempelajari sejarah dan perkembangan dua jenis layout keyboard yang sudah cukup banyak digunakan. Yang pertama tentu adalah keyboard qwerty. Dan yang kedua adalah keyboard yang baru pertama kali saya dengar, yaitu keyboard Dvorak. Dan dari tugas ini, saya akhirnya mengetahui sejarah dan perkembangan keyboard di dunia.
Sejarah Keyboard QWERTY
Pada tahun 1868, seorang penemu bernama Cristopher Latham Sholes berhasil menemukan dan mematenkan sebuah mesin tik. Saat itu, layout keyboard yang digunakan belum menggunakan keyboard qwerty seperti yang saat ini ada di komputer kita. Sholes menggunakan 2 baris susunan abjad untuk keyboardnya. Namun mesin tik tersebut masih memiliki banyak kekurangan. Salah satu yang paling mengganggu adalah tuas huruf yang sering bertumburan hingga nyangkut satu sama lain, atau bahasa kerennya Jamming.
Merasa penemuannya ini punya potensi besar, Sholes mengajak 2 orang lain, Carlos Glidden dan James Densmore, untuk membantunya menyempurnakan mesin tik yang ia buat. Atas kerjasama tersebut, muncul sebuah ide yang menyebutkan bahwa Sholes sebaiknya menyusun ulang keyboard tersebut dan menghindari letak huruf yang sering digunakan terlalu dekat. Dan secara acak, Sholes akhirnya menemukan susuan bentuk keyboard QWERTY yang pertama.
Setelah 5 tahun menemukan mesin tik, dan terus berinovasi hingga menemukan layout keyboard QWERTY, Sholes akhirnya menjual hak penemuannya pada Densmore dengan alasan yang sederhana. Dia bukan seorang pebisnis, hanya seorang penemu. Atas hak tersebut, Densmore membawa prototype mesin tik qwerty ke perusahaan pembuat senjata ternama saat itu, Remington. Dari prototype pertama ini, pada tahun 1873 Remington akhirnya memproduksi secara masal mesin tik pertama yang pernah ada. Namun untuk sebuah produk yang sangat bermanfaat saat ini, mesin tik pertama itu justru gagal memenuhi kebutuhan pasar. Wajar saja, mesin tik pertama tersebut masih terlalu ‘aneh’ untuk digunakan.
Pada tahun 1878, Remington akhirnya merilis Remington 2 dengan perbaikan yang signifikan. Beberapa perbaikan tersebut adalah pengguna sudah dapat melihat apa yang mereka ketik, sudah terdapat SHIFT yang memungkinkan penggunaan huruf kapital, dan yang terpenting adalah penggunaan per pada tuas huruf sehingga mengurangi tuas huruf nyangkut atau jam. Penjualan Remington 2 sukses di pasaran, namun Sholes selaku penemu merasa ada yang salah dengan keyboard yang dia desain. Dia mencoba mengajukan perbaikan layout atas keyboard qwerty yang ada, namun pihak remington menolak karena pasar sudah terlanjur menikmati penemuan tersebut. Pada tahun 1900, Remington 2 sukses terjual lebih dari 100 ribu unit dalam setahun. Dan layout QWERTY inilah yang kita pakai sampai sekarang.
Sejarah Keyboard Dvorak
Pada tahun 1932, seorang psikolog dan profesor di bidang pendidikan bernama Doktor August Dvorak mendesain sebuah layout keyboard yang ia susun berdasarkan riset dan penelitian yang panjang. Penelitian tersebut dilakukan dengan melihat kecepatan mengetik seseorang, kecendrungan huruf dan jari yang digunakan serta efisiensi seseorang saat mengetik menggunakan keyboard qwerty.
Dari desain yang telah ia buat, Dvorak berhasil memperbaiki aktifitas mengetik sesorang. Beberapa hal yang ia perbaiki dari kekurangan keyboard qwerty adalah mengurangi kelelahan pada jari karena sering bergerak secara tidak efisien, menyeimbangkan pergerakan jari kanan dan kiri sehingga lebih merata, serta meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam mengetik. Bisa dibilang, keyboard yang didesain dengan riset mendalam ini membuat seseorang lebih nyaman dan mengetik dengan lebih baik lagi.
Atas dasar tersebut, Dvorak mencoba membawa layout keyboard yang ia temukan untuk diproduksi pada mesin tik secara massal. Namun resistensi pengguna karena sudah terbiasa menggunakan qwerty, membuat desain yang ia ajukan ditolak mentah-mentah. Hingga pada tahun 1936, Dr Dvorak mencoba menarik perhatian publik dengan menerbitkan sebuah buku berjudul “Type Writing Behaviour”. Cara ini juga tidak berhasil merubah pandangan publik. Pada tahun 1975, Dvorak akhirnya meninggal dunia dengan penemuannya, serta sebuah quote yang sangat populer. “I’m tired of trying to do something worthwhile for the human race, they simply don’t want to change“.
Pada tahun 1982, 7 tahun setelah kematian Dr Dvorak, American National Standard Institute (ANSI) secara resmi mengenali keyboard Dvorak ke dalam sistem mereka. Hal ini dianggap sebagai komunitas pengguna keyboard Dvorak sebagai salah satu cara menghargai jasa dan penemuan Dr Dvorak agar dapat selalu digunakan.
Sekarang, mungkin kita tidak akan menemukan sebuah laptop atau mesin ketik yang menggunakan layout keyboard Dvorak. Tapi kalau kamu mau mencoba, kamu bisa menggunakan layout Dvorak di control panel komputer kamu. Untuk lebih jelasnya tentang bagaimana cara mengaktifkan keyboard Dvorak, bisa langsung tanya mbah Google saja ya.
Itulah sejarah singkat mengenai keyboard QWERTY dan keyboard Dvorak. Semoga bisa menginspirasi dan bermanfaat untuk kita semua.
Saya salah satu pengguna dvorak, di hape, keyboard portable maupun keyboard laptop, saya ubah ke dvorak . .
Setiap kali ada yg pinjam selalu merasa aneh dan menganggap keyboard saya acak-acakan, dan hampir semuany tidak ada yg tau tentang keyboard dvorak . .
😀
Thanks infonya gan
sedih banget ceritanya dr dvorak 🙁 tapi sepertinya memang sulit untuk transisi dari keyboard qwerty ke dvorak karena sudah sangat terbiasa
Setuju sama alasan Sholes yg menjual hak ciptanya. “dia bukan pebisnis, tapi hanya penemu” berarti dia gak serakah, semuanya gak mau diambil sendiri