Mungkin dimulai tahun 2010 atau 2011, dunia fashion kalangan anak muda di Indonesia mulai dimeriahkan dengan style kemeja flanel yang identik dengan model lengan panjang dan motif kotak-kotak. Entah siapa yang memulai, saya juga kurang memperhatikan. Efeknya, hampir di setiap distro, toko online hingga pusat perbelanjaan tidak luput memajang kemeja yang satu ini.
Apa itu Kemeja Flanel?
Menurut sejarahnya, kemeja flanel pertama kali diperkenalkan sekitar abad ke-16. Kemeja yang saat itu dikenal dengan nama flannelette (Wales) atau flannel (Perancis) banyak dipakai oleh para petani, pekerja tambang dan pekerja lapangan untuk melindungi diri mereka dari cuaca yang dingin serta bahaya lain seperti ranting pohon yang tajam atau juga jatuhan kerikil.
Awalnya, kemeja flanel ini dibuat secara sederhana oleh industri rumahan dengan bahan dasar wol. Baru pada sekitar abad ke-18 terjadi revolusi industri besar-besaran dimana kemeja flanel dibuat secara massal dengan bahan dasar masih menggunakan wol. Seiring perkembangan, barulah kemudian bahan dasar wol mulai digantikan oleh campuran serat kapas, sutera dan serat sintetis.
Oh iya, meski sudah bersifat produksi massal dan fabrikasi, tapi kemeja flanel saat itu belumlah memiliki motif kotak-kotak seperti yang kita kenal sekarang ini. Motif kotak pada kemeja flanel baru mulai ramai sekitar abad ke-19, dimana sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang bernama Carhatt memproduksi kemeja flanel dengan motif kotak-kotak yang disebut terinspirasi dari pakaian tradisional Skotlandia, Kilt. Dan sekarang, jadilah kemeja flanel yang kita kenal.
Kemeja Kotak-Kotak = Kemeja Flanel?
Ada sedikit pandangan yang agak kurang tepat terkait hubungan antara kemeja flanel dengan desainnya yang kotak-kotak tersebut. Flanel adalah bahan / fabric, sedangkan kotak-kotak adalah motif / pattern. Secara kebetulan, kemeja flannel memang identik dengan kotak-kotak dikarenakan keduanya hal tersebut hampir memiliki kesamaan.
Pada abad ke-18, motif kotak-kotak digunakan sebagai lambang pemberontakan Skotlandia terhadap Inggris. Oleh karenanya, Inggris pernah melarang keberadaan pakaian atau motif kotak-kotak selama beberapa dekade. Di awal abad ke-19, muncul beberapa gambaran tokoh cerita, patung dan pamflet yang melambangkan kebebasan dan pejuang rakyat dengan menggunakan kemeja flanel kotak-kotak. Dan sampai saat ini, motif kotak-kotak diidentifikasikan lambang kebebasan (dan juga pemberontakan).
Kemeja Flanel Di Era Modern
Sejatinya, kemeja flanel tidak pernah menjadi ikon fashion. Kemeja ini pada masanya ‘hanyalah’ pakaian yang dipilih karena bahannya yang lumayan tebal dan kuat, tidak mudah rusak untuk dipakai bekerja di lapangan. Di Amerika sendiri, kemeja flanel sangat kuat dikenal sebagai pakaian para pekerja rel kereta api.
Setidaknya sampai akhir era tahun 80-an.
Pada awal tahun 90-an, kemeja flanel mulai masuk dunia fashion setelah beberapa band rock saat itu membawanya ke atas panggung. Yang mungkin mempelopori style tersebut salah satunya adalah Kurt Cobain dari Nirvana dan juga para personil band Pearl Jam.
Sejak saat itu, style anak muda di dunia mulai bergeser. Dari style jaket kulit ala rocker, para remaja mulai bergeser menggunakan kemeja flanel dan sneakers. Dan sejak saat itu, kemeja flanel mulai mendunia.
Pakai Kemeja Flanel Dengan Cuaca Indonesia?
Satu hal yang perlu kamu tahu tentang kemeja flanel, bahannya yang lumayan tebal membuat penggunanya mungkin akan merasa lumayan gerah. Ditambah dengan cuaca di Indonesia yang lebih sering terpapar matahari, pakai kemeja model ini maka kamu siap-siap untuk berkeringat. Kecuali kalau memang cuaca sedang dingin, atau kamu lebih sering beraktifitas dalam ruangan ber-AC.
Untungnya, karena kemeja flanel sudah menjadi fashion items, maka para produsen mulai memperhatikan kebutuhan dan kondisi negara dimana produk mereka akan dipasarkan. Jadilah sekarang kita dengan mudah mendapatkan kemeja flanel dengan berbagai motif dan jenis bahan. Untuk di Indonesia sendiri, flanel dengan model bahan yang agak tipis tentu menjadi pilihan yang tepat.
Memilih Kemeja Flanel Pria Yang Tepat
Kemeja flanel memang secara sejarahnya diperuntukkan bagi pria. Tapi di pusat perbelanjaan, enggak sulit untuk mendapatkan kemeja flanel untuk wanita. Tapi saya enggak akan membahas hal tersebut, karena memang belum pernah memilih kemeja flanel untuk wanita.
Kalau kamu tertarik untuk membeli kemeja flanel, mungkin kamu bisa pertimbangkan beberapa hal seperti berikut.
#1 Pilih Bahan Yang Tepat
Supaya kamu tetap merasa nyaman saat menggunakannya, pilih kemeja flanel dengan bahan yang tepat. Kalau akan dipakai bekerja di ruangan full AC yang selalu dingin, mungkin bisa memilih bahan yang tebal. Sedangkan untuk kamu yang lebih sering beraktifitas di luar ruangan atau cuaca panas, pilih bahan flanel yang agak tipis. Dengan demikian, kamu bisa tampil stylish dan tetap nyaman!
#2 Pilih Warna Yang Sesuai
Karena sudah masuk produk fashion, maka kemeja flanel sekarang ini sudah hadir dengan berbagai warna dan motif. Jadi, kamu bisa banget sesuaikan pilihan dengan selera kamu. Mau warna ngejreng, ada. Mau yang warna kalem dan netral, juga ada. Tinggal pilih.
Tapi, perlu diperhatikan juga yah dengan occasion, atau aktifitas kamu. Kalau di acara casual, buat hangout atau bahkan kerja lapangan, warna ngejreng seperti merah atau biru mungkin enggak masalah. Tapi kalau acara semi-formal, atau untuk ngantor, ada baiknya kamu mempertimbangkan warna yang agak-agak kalem seperti abu-abu atau mungkin hitam. Kalaupun mau pilih warna terang, coba cari yang enggak terlalu mencolok.
#3 Hati-Hati Dengan Ukuran
Sejujurnya, saat saya memilih kemeja flanel pertama saya, ukuran adalah hal yang paling bikin membingungkan. Entah saya harus memilih ukuran yang pas di badan sekaligus slim-fit cut, atau lebih baik 1 nomor lebih besar agar lebih fleksibel.
Ukuran sangat penting dengan style kamu dalam berpakaian. Kalau kamu lebih suka menggunakan kemeja flanel yang dipadukan dengan baju kaos, pilih ukuran yang tidak terlalu press body atau satu ukuran dari standar pakaian kamu. Tapi kalau kamu mau menggunakan kemeja flanel seperti kemeja biasa, maka tidak masalah kamu pilih ukuran sesuai kemeja normal.
Harga Kemeja Flanel
Untuk sebuah kemeja yang bisa digunakan di berbagai kesempatan, menurut saya harga kemeja flanel ini lumayan terjangkau kok. Sebagai contoh, harga kemeja flanel pria di Mataharimall.com dibanderol mulai 80 ribu sampai 400 ribuan. Gimana, cukup terjangkau kan?
Kalau kamu mulai tertarik untuk membeli dan menggunakan kemeja flanel, maka enggak ada salahnya juga untuk mulai belajar gimana sih cara merawat kemeja flanel biar tetap awet dan tidak cepat rusak