The D Train (2015)

Jack Black sepertinya memiliki chemistry tersendiri untuk memerankan tokoh-tokoh berkarakter selfish dengan ego yang besar. Beberapa mungkin yang familiar adalah perannya dalam film Tropic Thunder, King Kong dan tentu saja yang tak terlupakan perannya sebagai guru musik di School Of Rock. Cukup lama saya tidak melihat film yang dibintanginya, sekarang Jack Black kembali lagi dalam film berjudul The D Train (2015).

Selain Jack Black, film The D Train ini juga diisi dengan beberapa nama hollywood lain seperti James Marsden yang memerankan Scott di film X-Men, Kathryn Hahn dan juga Jeffrey Tambor yang sering muncul di film dengan genre komedi. Sayangnya, film pertama Andrew Mogel dan Jarrad Paul untuk duduk di kursi sutradara ini sepertinya kurang mendapat sambutan baik. Entah karena cerita film yang agak nyeleneh, atau memang ada faktor lainnya.

Film Terbaru Jack Black The D Train Bagus Enggak

Review Film The D Train

Dan Landsman (Jack Black) merupakan seorang ketua panitia reuni angkatan sekolah mereka. Atau setidaknya, Dan menganggap dirinya adalah ketua. Namun posisinya sebagai orang yang ‘biasa saja’ membuat keberadaannya kadang tidak diperdulikan dan dianggap tidak penting. Hal tersebut membuat Dan ingin melakukan sesuatu yang akan menjadikan dirinya sebagai orang yang dianggap penting oleh teman-temannya. Ia ingin menjadi bintang pada acara reuni yang sedang direncanakan. Karena hal itu, ia akhirnya memutuskan untuk pergi ke Los Angeles untuk menemui teman mereka yang sudah menjadi bintang sukses, Oliver Lawless (James Marsden).

Sayangnya, cara yang dilakukan Dan untuk mencapai tujuannya itu seperti keluar dari kebiasaannya. Dan yang sebenarnya adalah pria baik-baik, punya istri yang cantik dan keluarga yang bahagia, memiliki pekerjaan dan bos yang baik kepada dirinya, akhirnya terpaksa membuat kebohongan besar untuk dapat meraih ambisinya tersebut. Hingga akhirnya kebohongan yang satu menimbulkan kebohongan lainnya. Hingga akhirnya membawa Dan ke masalah yang lebih besar, yang seharusnya tidak pernah terjadi.

Seperti yang saya tuliskan di atas, Jack Black benar-benar memiliki emosi dan ekspresi yang pas untuk memerankan Dan. Ekspresinya saat ia berbuat gila dan bersenang-senang, hingga bagaimana suksesnya ia membuat penonton ikut kesal dengan besarnya ego yang ia tunjukkan. Sementara James Marsden sendiri yang digambarkan sebagai karakter seorang bad boy, seperti menjadi penyokong kuat untuk membentuk dua karakter berbeda dalam film ini.

Untuk sebuah genre film komedi, jujur saja menurut saya justru komedinya kurang memiliki punch yang kuat. Beberapa line yang sepertinya disetting untuk punch komedi, justru malah menjadi pesan moral yang disampaikan ke penonton. Sedangkan ceritanya sendiri, film ini sangat menggambarkan bagaimana kita diajarkan untuk mengenal karakter diri sendiri. Belajar untuk menghargai apa yang kita punya. Mungkin dibandingkan komedi, film ini lebih cocok dimasukkan ke genre drama.

Terakhir, film ini sepertinya cocok untuk kamu yang suka film tentang pencarian jati diri atau film dengan genre drama yang dihiasi sedikit komedi nyeleneh. Namun untuk film keluarga, sepertinya sangat tidak saya sarankan. Banyak adegan-adegan yang membutuhkan pengawasan orang dewasa, atau justru hanya layak dijadikan konsumsi orang dewasa. Dan jika bicara komedi, film ini akan saya beri nilai 5.6/10. Tapi jika bicara tentang film drama, maka film The D Train layak untuk diberi nilai 6.8/10.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here