Libur Lebaran di Dufan

Minggu terakhir Ramadhan kemarin menjadi minggu yang serba ‘kebetulan’. Kebetulan saya mendapat kabar pindahan ke kantor yang baru, kebetulan anak pas liburan, dan kebetulan nyonya bisa ambil cuti setelah lebaran. Karena semuanya pas, maka kami sekeluarga memutuskan untuk ke Jakarta mengosongkan kamar kos, sekaligus sedikit jalan-jalan.

Ke Jakarta di musim libur lebaran memang lumayan ‘tricky’. Meski katanya Ibukota sedang sepi ditinggal warganya mudik, nyatanya warga yang tinggal sebagian besar main ke tempat wisata. Efeknya, jalanan lancar tapi tempat wisata berkerumun orang-orang.

Saat liburan ke Jakarta sebelum pandemi, Queen (Si Kecil) belum bisa berkunjung ke Dunia Fantasi (Dufan). Alasannya karena tingginya belum memenuhi syarat untuk naik beberapa permainan. Rasanya eman saja, sudah mahal-mahal masuk ke Dufan tapi kok cuma lihat-lihat dan tidak bisa menaiki banyak permainannya.

Jadi setelah tingginya dirasa cukup, liburan ini saya mengajak ke Dufan saja. Harapannya, tidak terlalu ramai dan bisa memainkan beberapa permainan yang cocok buat Queen.

Harga tiket masuk Dufan ternyata cukup beragam. Kalau dahulu seingat saya bisa beli dan langsung masuk saja, ternyata sekarang ada tiket harian, 6 bulanan dan tahunan. Katanya sih, tiket 6 bulanan dan tahunan itu bisa dipakai setiap hari selama periode tersebut.

Dengan selisih yang tidak terlalu jauh, memilih tiket 6 bulanan atau 1 tahun adalah pilihan yang cukup bijak buat saya. Mana tahu ada rejeki dan kesempatan, jadi di periode tersebut, bisa ke Jakarta lagi dan masuk Dufan untuk mencoba permainan yang belum sempat dicoba.

Oh ya, kalau saya tidak salah ingat harga tiket 6 bulanan yang saya beli itu sekitar 230 ribuan. Ini saya beli di salah satu aplikasi travel yang cukup populer. Ditambah dengan voucher promo dan penukaran poin, saya kurang lebih membayar 600 ribuan untuk 3 buah tiket 6 bulanan.

Libur lebaran hari ke-4 itu ternyata Dufan cukup ramai. Tiket tambahan untuk bebas antri ludes terjual, padahal saat itu saya datang sekitar jam 10 pagi. Di depan pintu masuk, pengunjung sudah berbaris panjang untuk bermain Ontang-Anting. Walah, bisa-bisa tidak dapat permainan banyak ini!

Untungnya, banyak orang mengantri di wahana yang pertama kelihatan itu. Jadinya wahana permainan anak dan beberapa permainan lain, tidak terlalu ramai. Dari pukul 10.30 sampai pulang sekitar pukul 19.00, Queen sempat bermain 6 wahana. Tiga diantaranya adalah wahana populer macam Bianglala, Niagara dan Komedi Putar. Pun itu masih ditambah istirahat makan siang dan mengelilingi Dufan mencari cotton candy.

Beberapa tips yang mungkin bisa dicoba kalau mau main ke Dufan, yang pertama adalah hindari momen liburan. Datang di weekdays dan bukan saat liburan adalah saat yang tepat. Meski terpaksa harus ambil cuti, tapi rasanya akan lebih luas bermain. Kekurangannya adalah anak sekolah jadi harus izin dan beberapa permainan mungkin tidak dijalankan.

Kedua, berangkat setelah sarapan. Beberapa permainan cukup ‘mengocok’ perut dan memberikan dorongan angin kencang ke tubuh. Jarak perjalanan dari rumah atau hotel ke lokasi Dufan, harusnya cukup untuk menurunkan makanan agar perut tidak terlalu penuh. Sementara kalau perut kosong, nanti masuk angin!

Terakhir, bawa baju ganti. Mainan yang basah-basahan jelas seru dimainkan bersama keluarga. Saya sendiri memilih Niagara sebagai mainan terakhir karena sudah pasti akan basah. Hal ini juga berlaku kalau kamu berminat mencoba arung jeram.

Soal jajanan dan minuman, tidak dilarang untuk membawa sendiri dari luar area Dufan. Tapi seingat saya, untuk harga makanan tidak terlalu jauh selisih dengan di luar area. Air mineral masih dapat 5000 rupiah, jajanan seperti sosis, kentang goreng dan air jeruk peras di kisaran 20 ribuan.

Jadi, tertarik untuk bermain di Dunia Fantasi?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here