Tips Cara Menyeduh Kopi Tubruk Khas Indonesia

Meski berulang kali dilarang untuk sering-sering minum kopi, tapi entah kenapa larangan itu sulit untuk saya turuti. Sudah beberapa kali ke dokter mengeluhkan masalah perut yang kurang akur sama kopi tapi sarannya tetap sama, dikurangi saja pelan-pelan. Untungnya dokter yang statusnya ‘teman’ punya pendapat yang lebih menarik. Kopi itu sehat, yang penting perutmu jangan kosong aja kalau suka terganggu. Okeh mas bro!

Mengenal Kopi Tubruk khas IndonesiaSalah satu kopi yang paling sering saya buat sendiri adalah kopi tubruk. Dari namanya, kopi ini khas Indonesia banget. Hampir di setiap daerah punya jenis dan sebutan masing-masing untuk kopi ini. Tapi kalau pengolahannya sama, bubuk kopi – seduh air panas dan masih ada ampas, ya sebutannya kopi tubruk. Hehehe..

Sejujurnya saya cuma suka menikmati harum aroma dan rasa pahit-pahit ngangenin dari kopi itu sendiri. Jadi saya juga menolak kalau disebut pecinta kopi, soalnya saya enggak ahli dan paham-paham banget soal kopi. Tapi buat orang yang penikmat kopi sejati, meskipun kopi tubruk itu tadi terlihat sederhana, tetap ada cara khusus untuk memperoleh aroma dan cita rasa terbaik dari kopi yang kita seduh. Dari berbagai sesi sharing dan sumber, saya coba merangkum tips membuat kopi tubruk yang nikmat! (ilustrasi gambar: cikopi.com)

Tips Cara Membuat Kopi Tubruk Yang Nikmat

Hal pertama yang perlu disiapkan untuk membuat kopi tubruk adalah kopi bubuk dan cangkir atau gelas. Errr…lanjut yah. Katanya sih, kopi yang paling baik itu adalah yang baru digiling saat akan diseduh. Jadi disarankan kita beli kopi dalam bentuk roasted beans dari berbagai brand. Kemudian, kita juga pastinya harus punya grinder. Untuk harga grinder cukup bervariasi, biasaya sih yang termurah harganya antara 200 sampai 400 ribuan saja. Nah untuk takaran kopi dalam cangkir itu soal selera. Tapi kalau kebanyakan barista takarannya adalah 12 gram bubuk kopi untuk 200 ml air nantinya. Kira-kira, 12 gram itu ya 2 sendok teh. Kalau selera saya sendiri, biasanya 3 sendok teh atau 2 sendok makan sih.

Selanjutnya adalah menyiapkan air panas yang mendidih. Sebisa mungkin hindari penggunaan dispenser, kecuali kamu yakin dispenser kamu sampai titik 100 derajat celcius. Memang sih, titik optimal menyeduh kopi itu berkisar antara 85 sampai 90 derajat celcius. Kalau kamu enggak punya thermometer untuk mengukurnya, jangan paksakan pakai thermometer yang buat ketiak. Tipsnya adalah rebus air hingga benar-benar mendidih. Kemudian matikan api dan diamkan sekitar 2 hingga 3 menit.

Cara Membuat Kopi Tubruk Yang Benar

Kalau air kira-kira sudah cukup suhunya, langsung saja tuangkan sekitar 200 ml ke cangkir kopi kita tadi. Yang perlu diperhatikan, jangan aduk kopi saat air sedang dituang. Diamkan saja kopi yang sudah kita seduh tadi hingga 2 atau 3 menit. Tujuannya agar kopi dapat terekstrak dengan baik dan mendapatkan citarasa kopi yang paling mantap.

Terakhir, barulah kita menambahkan pemanis sesuai selera lalu menikmati kopi tubruk terbaik buatan sendiri. Untuk yang ini, benar-benar sesuai selera masing-masing orang saja. Saya sendiri lebih senang memakai gula batu, krimer atau susu kental manis. Teman saya ada yang senang menggunakan brown sugar. Tapi ada juga yang senang kopi hitam tanpa gula. Enggak ada yang salah kok.

Anyway, saya pernah meminta istri saya untuk menyeduhkan kopi dengan cara ini. Dan tentu saja dia dengan senang hati dan penuh cinta menjawab, “Iya Sayang, kan selama ini dibikinin juga begitu caranya. Makanya sekali-kali mainlah ke dapur“. Hehehe…jadi malu.

10 COMMENTS

  1. iKurniawan,
    Udah pernah nyobain menyeruput di Tanamera…?
    Kopinya lokal semua, bisa sekalian sharing dan belajar sama baristanya..ramah dan homie susananya pas buat ngopi.
    Sekali-kali review mas tempat yang enak buat ngopi, ya salah satunya Tanamera
    Sebagai penikmat kopi juga, recomended dah tempatnya.
    Anyway, kapan-kapan nyobain seruput kopi Toraja di ketinggian 1500m. Itu paling mantap kopi dan suasananya.
    (abis ngeliat artikelnya)
    Salam,

    • Sudah pernah mas, yg di Thamrin dan Kebayoran kemarin. Kebetulan skrg lokasi di Jakarta.
      Memang tempatnya sip. Klo yg Kebayoran malah lebih luas lagi. Kapan2 saya coba tuliskan deh.
      Tapi saya sepertinya lebih ke latte dan keluarganya. Kemarin cobain manual brew, malah kurang puas. Blum cocok mungkin.
      Hehehe

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here