Tanggal 11 Mei kemarin, saya baru saja merayakan hari ulang tahun yang ke 28 tahun. Ya, kadang waktu enggak bisa diukur dengan baik. Enggak kerasa aja usia saya udah nyaris kepala 3, dan sekarang selain menyandang status sebagai pegawai, mahasiswa, juga menyandang status kehormatan sebagai suami dan seorang ayah. Yeah, my life just perfect, at least for me
🙂
Tapi disini saya enggak mau cerita tentang saat ini, saya mau cerita tentang saya 5 tahun yang lalu. Tahun 2008, waktu itu usia saya kurang lebih 23 tahun. Dan saya ingat masa itu adalah masa peralihan, dari posisi saya sebagai mahasiswa dan remaja, menuju kehidupan yang ‘lebih nyata’ dan lebih mandiri. And here is my story at 23
😀
Tahun 2008, mungkin saat itu bukan pertama kalinya saya merantau. Tapi merantau ke tempat yang tidak pernah terbayangkan di pikiran saya, itu adalah kenyataannya. Saya menjalani tugas sebagai pegawai di salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan, sekitar 4 jam dari Ibukota Propinsi Banjarmasin. Yups, tantangan yang berat buat saya yang masih gamang antara masa remaja dan masuk ke dunia kerja.
Dunia kerja enggak sebebas waktu kita masih kuliah atau bahkan sekolah. Konflik yang selama ini cuma ada di berita, kini kita terlibat di dalamnya. Dan seperti remaja pada umumnya, saya saat itu juga masih memiliki ego yang menggeb – gebu. Beberapa kali bersebrangan sisi dengan para bos karena beda pendapat menjadi hal baru buat saya. Dan saat itulah saya baru sadar, hidup dan dunia kerja tidak pernah sesederhana yang kita lihat. Dan saat itu juga saya mulai berkenalan dengan yang namanya tanggung jawab…
Di usia itu pula saya melakukan sesuatu yang mungkin diluar logika, dan mungkin adalah efek samping dari kebanyakan membaca novel romantis. Waktu itu saya dengan sengaja menempuh perjalanan dari Kalimantan Selatan ke Jogjakarta untuk membeli sebuah cincin perak, baru kemudian melanjutkan perjalanan ke Bandar Lampung. Dan itu untuk satu tujuan, untuk menyatakan perasaan ke seorang perempuan yang WAKTU ITU sudah mencuri hati saya.
Mungkin kalau saya ingat lagi, apa yang saya lakukan itu adalah hal yang sangat bodoh. Meninggalkan kewajiban di kantor karena alasan yang ABeGe banget, bahkan menghabiskan tabungan yang saat itu masih sangat minim. Belum lagi kenyataan bahwa saat itu saya ditolak. Yaps, hidup itu enggak semudah dan seindah novel dan film komedi romantis.
Kalau saya mengingat masa – masa itu, saya sering tersenyum sendiri. Banyak hal bodoh yang saya lakukan saat itu, bahkan sering kali saya lakukan tanpa perhitungan yang matang. Tapi kalau saya pikir lagi, itu adalah masa saya yang akan masuk ke jenjang kehidupan berikutnya. Kalau tidak saat itu, kapan lagi saya mau bertindak bodoh???
Anyway, tulisan ini saya buat untuk mereka yang berkunjung ke blog saya. Namun secara khusus saya tulis buat sis Ayu Citraningtias, untuk ulang tahun yang ke-23 nya nanti. Dan pesan saya sih tidak terlalu ribet, kalau kamu punya hal ‘bodoh’ yang ingin dilakukan saat masih dalam level ABG, jangan ditunda – tunda. Karena buat saya, kebodohan yang kita lakukan saat kita telah dewasa, enggak akan pernah bisa menyamai kesenangan saat kita melakukan kebodohan saat masih remaja.
…dan kamu akan punya satu cerita, untuk membuat kamu tertawa jika mengingat kebodohan itu kelak.
“Tulisan ini diikutsertakan dalam 23 Tahun Giveaway”
Jadi inget sama temen saya 😀
Temennya siapa nih?
bukan saya kan
😀
So sweeettttt…. melting saya bacanya, kalo saya jadi cewek tersbut pasti langsung bilang YA, hehe.
Benar sekali mas kalo kata orang SELAGI MUDA dan SINGLE jadi bisa menggunakan waktu untuk berkarya..hehe
Terima kasih mas sudah mau berbagi kisah menjemput cintanya. btw, selamat ulang tahuuuunnn. semoga keluarganya tetap sakinah dan bahagia 🙂
HUehehe… makasih mbak.
Semoga menang GA nya deh saya
:p