Review Pemakaian LG V20 Indonesia, Kamera dan Sound Yang Memuaskan!

Setelah pemakaian selama kurang lebih 3 tahun, akhirnya saya memutuskan untuk mengganti hape harian Oneplus One dan Sony Xperia SP yang selama ini saya gunakan. Sebenernya secara spesifikasi enggak ketinggalan banget sih si Oneplus One itu. Tapi saya merasa lebih praktis kalau dua hape itu dijadikan satu saja.

Kebetulan mau ganti hape, maka saya juga sekalian merangkum kebutuhan saya akan gadget lainnya. Diantaranya sih kamera untuk kebutuhan blogging dan audio player. Dan dengan prinsip anak kos, saya juga membatasi budget sekitar 4 jutaan. Maksimal 5 juta.

Dengan budget segitu, sebenernya ada beberapa hape yang masuk list incaran. Diantaranya adalah beberapa seri Apple iPhone, Mi 5 dan Oneplus 3T.

Sampai kemudian saya secara tidak sengaja melihat sosok hape gagah di booth LG waktu main ke Pekan Raya Jakarta 2017. Dan seri LG V20 ini langsung bikin saya kepincut.

review dan harga LG V20 di Indonesia

Enggak pakai waktu lama, browsing sana-sini, akhirnya saya dapat LG V20 dengan dengan mendongkrak sedikit dari budget yang sudah saya siapkan.

Dan setelah 1 bulan pemakaian, berikut ini review LG V20 sederhana dari saya.

Desain dan Body
Bulky, kokoh dan gede. Mungkin itu kesan awal yang muncul pas ngeliat dan megang langsung si LG V20 ini. Selain itu, desain yang gak neko-neko ditambah warna titanium/dark grey membuat kesan hape premium makin terasa kental. Wajar, saat saya menulis ini, harga toko ponsel ini masih bermain di angka 7 jutaan.

Review body LG V20 Indonesia
sumber : Ubergizmo

 

Meski memiliki layar 5.7 inchi, tapi rasanya secara ukuran panjang dan lebarnya tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan hape Oneplus One saya yang 5.5 inchi. Tapi dari segi ketebalan, baru terasa kalau hape ini lebih besar. Yah, mirip-mirip dengan Oneplus One ketika saya pasangin kondom deh.

Memegang hape ini kurang cocok untuk yang suka mengoperasikan hape dengan satu tangan. Bisa sih, cuma dalam beberapa kondisi, dua tangan lebih nyaman. Dan saat dikantongin, masih fine-fine aja kok.

Kalau di bagian depannya terlihat macho dan elegant, bagian belakangnya terlihat mahal dan….cute. Iya, cute. Entah kenapa saya ngerasa kombinasi dua kamera dan tombol power itu mirip tokoh Baby Milo.

Review harga LG V20 Indonesia
sumber : androidcentral

Nilai plus hape ini adalah backcase yang bisa dilepas, yang artinya baterai bisa diganti-ganti. Jadi kalau kamu punya battery kit tambahan, maka kamu bisa gonta-ganti baterai tanpa harus mikirin hape terkunci sama kabel dan powerbank. Masuk wishlist tuh battery kit!

Buka back case hape LG V20 Indonesia

Layar dan Display
Enggak terlalu signifikan. Itu kesan awal kalau kamu beralih dari 5.5 inchi ke 5.7 inchi. Layar yang digunakan juga masih sekelas IPS LCD. Jelas kurang ngejreng kalau dibandingin dengan layar AMOLED dan saudara-saudaranya.

Tapi resolusi layar yang besar dan pixel density yang tinggi, ngebuat layar ini cukup cerah, tajam dan bikin betah diliatin. Touchscreen juga sangat responsif. Bisa dibilang nyaris enggak ada keluhan di sektor layar. Meski menurut beberapa pengguna, layar akan bermasalah ketika kita terlalu lama bermain game, atau terpapar matahari langsung. Untungnya saya belum pernah ngalamin. Kalau bisa jangan.

Hal yang unik di LG V20 ini adalah adanya layar kecil di bagian atas. Second screen istilahnya. Hal baru buat saya.

Awal pemakaian, saya merasa layar kecil ini useless. Cuma shortcut yang bisa kita akses dari layar utama. Munculin nama juga gaya-gayaan doang.

Tapi seiring berjalan (cieeehh…), ini layar makin keliatan fungsinya. Entah itu sebagai shortcut, untuk penunjuk jam dan notifikasi, atau bahkan gonta-ganti lagu tanpa harus nyalain layar utama. Keren!

Kamera
Hape ini punya dua kamera di bagian belakang, dan satu kamera di bagian depan. Let’s talk about it, one by one.

Kamera pertama di bagian depan. Kamera yang enggak begitu penting buat saya, palingan dipakai buat video call aja. Tapi pastinya penting buat istri dan anak saya. Iya, saya harus siap join selfie / we-fie ketika bareng mereka.

Kamera depan ini punya resolusi 5MP yang kualitas hasilnya….biasa aja. Sekilas enggak ada yang spesial kecuali fitur standar selfie seperti beutify (yang bisa bikin idung rata sama pipi). Oh iya, kamera ini punya focal length yang lumayan lebar. Jadi cukup kalau kamu mau selfie rame-rame tanpa khawatir ada temen kamu yang enggak keangkut. Dan saat mau selfie sendirian, tinggal setting ke arah selfie sendirian. Kasian, sendirian…

Kamera belakang ada dua buah. Yang pertama adalah kamera normal dengan resolusi 16MP dan aperture f/1.8. Kualitas dari kamera ini harus saya akui, top abis. Seenggaknya kalau dibandingin sama hape flagship lainnya, dia enggak akan malu-maluin. Malah mungkin bisa menang telak.

Berikut ini beberapa hasil foto kamera utama LG V20 dengan berbagai kondisi.

Review kamera LG V20 bokeh

Review kamera LG V20 food photography

Review kamera LG V20 indoor

Review kamera LG V20 low light

Kamera kedua adalah kamera wide-angle dengan resolusi 8MP dan aperture f/2.4. Meski kamera ini punya efek yang keren banget buat foto landscape, jujur saya ngerasa LG pelit banget ngasih ni kamera. Selain resolusi yang kecil, kualitas fotonya juga ketinggalan kalau dibandingin kamera utamanya. Tapi ya masih cukuplah untuk foto buat bahan blog atau unggah ke media sosial.

Ini beberapa hasil foto yang saya ambil dengan lensa wide LG V20

Review kamera LG V20 Wide 01

Review kamera LG V20 Wide 04

Review kamera LG V20 Wide 03

Review kamera LG V20 Wide 02

Nilai super plus dari kamera LG V20 adalah adanya pengaturan manual yang super lengkap. Baik untuk kamera foto, atau fitur kamera video. Dan lengkap disini adalah benar-benar lengkap. Bahkan untuk fitur video, karena sangat lengkap, saya enggak tau harus gimana menggunakannya. Jadi masih pakai yang auto saja.

Fitur rekam video LG V20 Super Lengkap
menu manual rekam video yang super lengkap!

Performance dan Fitur
Ngomongin smartphone jelas harus ngebahas juga kemampuan dan fitur dari hape tersebut. Saya enggak akan bicara banyak soal spesifikasi LG V20 versi Indonesia ini. Singkat cerita jeroannya mengusung prosesor Quadcore Snapdragon 820, RAM 4GB, memori internal 64GB, dual sim dan bisa pakai microSD. Spesifikasi dual sim yang cukup langka, mengingat kebanyakan sekarang Android dual sim biasanya hybrid dengan microSD.

Dengan spesifikasi tersebut, nyaris enggak ada lag yang terasa ketika saya mengoperasikan, menjalankan aplikasi, multimedia juga dipakai main game. Tapi sepertinya ada bug pada UI theme bawaan. Terasa sedikit stuttering ketika berpindah layar. Untungnya hal ini bisa diakali (tweak) dengan cara yang mudah dipahami. Dan sekarang, berjalan mulus tanpa hambatan.

Selain second screen yang menurut saya menjadi salah satu fitur andalan, tombol powernya juga menarik. Enggak seperti kebanyakan smartphone, LG V20 menggabungkan tombol power dengan finger print di bagian belakang. Ini juga yang awalnya bikin saya kebingungan cari tombol power ketika akan menyalakan pertama kali.

Nilai plus lainnya adalah adanya Quad DAC (Digital-to-Analog Converter) dari Bang & Olufsen, sebuah brand audio kenamaan. Fungsi DAC ini kurang lebih untuk menerjemahkan data digital sebuah format file audio menjadi analog atau suara yang biasa kita dengarkan. Kurang lebih begitu.

Dan buat saya yang suka mendengarkan musik saat di perjalanan, fitur ini kerasa membantu banget. Suara yang dihasilkan terasa detail dengan bass yang juga masih terasa. Cenderung warm sih kalau menurut saya. Menurut kuping kaleng saya, kualitas suara yang dihasilkan dari Xperia SP ke LG V20 adalah upgrade yang signifikan.

Fitur HiFi Quad DAC ini akan otomatis aktif ketika kita mencolokkan headphone / speaker ke lubang jack audio 3.5mm. Jadi saya belum pernah mencoba efeknya di headset atau speaker bluetooth.

Gosipnya, fitur Quad DAC ini akan semakin terasa efeknya kalau kamu menggunakan headphone atau earphone dengan spesifikasi tertentu. Saya sendiri sudah mencoba menggunakan headphone ATH M50, IEM ATH IM02, Grado SR225e dan speaker Altec Lansing ATP 3. Hasilnya SANGAT MEMUASKAN. Apalagi saat di speaker ATP3 saya. Baru kali ini saya mendengarkan speaker saya berbunyi dengan detail yang sangat sangat bikin ketagihan.

Kekurangan LG V20
Dari 1000 kata lebih yang sudah saya tuliskan, sepertinya kebanyakan saya puas dengan hape baru saya ini. Jadi, biar enggak dikira ini adalah postingan berbayar, saya akan coba tuliskan beberapa kekurangan yang saya rasakan.

Baterai jelas masuk top of the list. Dengan layar besar, spek tinggi dan sering digunakan untuk multimedia plus berinternet ria, hape ini cuma dibekali baterai dengan kapasitas 3200 mAh. Tergolong biasa-biasa saja kalau dibandingkan jejeran Android premium lainnya.

Dengan pemakaian bersosial media, chatting, cek email dan internet yang tidak terlalu sering dari pagi hari saat jam kerja dimulai, saya biasanya kembali men-charge hape ini sekitar jam 3 sore. Sebenarnya enggak berbeda jauh dengan banyak jenis ponsel teman-teman saya yang lain. Malah terbilang irit. Tapi ini belum dibandingkan jika saya intens bermain game. Mungkin jam pemakaian akan drop sampai 5 atau 6 jam saja. Inilah alasan kenapa saya bilang, battery kit pack tambahan itu must have item!

Yang kedua adalah kamera. Soal kamera wide, sudah saya bahas di atas. Tapi soal kamera utama, meski sangat tajam dan kaya fitur, buat saya focal length terasa kurang jauh (kurang tele). Hal ini penting untuk kamu yang suka bermain bokeh-bokehan. Jadinya, untuk menghasilkan foto blur dengan kamera LG V20 ini kamu harus mencari background foto yang agak jauh dari objek utama.

Yang ketiga layar. Iya, saya memang enggak ada keluhan sama sekali sampai saat ini. Tapi penyakit layar pada ponsel flagship LG adalah sebuah keturunan yang entah kenapa enggak pernah menjadi bahan bagi pihak LG untuk membuat perbaikan. Jadinya, saya sedikit merasa was-was juga kalau mau main game terlalu lama atau memainkan handphone di ruang terbuka saat panas-panasan.

Dan yang terakhir mungkin ada pada lubang jack audio. Lubang pada jack audionya menurut saya agak kurang pas dengan standar jack 3.5mm. Sehingga pada saat memasukkan, penguncian hanya ada pada saat titik terakhir dengan cara sedikit ditekan kuat. Awalnya saya kira ini masalah pada jack yang saya gunakan. Namun ternyata semua jack headphone mengalami hal yang sama.

Overall, sejauh ini saya sangat puas memilih dan menggunakan si LG V20 ini. Semoga sih kedepannya hape ini tetap awet, enggak nemu masalah berarti.

Sekian sedikit review LG V20 versi Indonesia dari saya. Oh iya, di toko online, banyak juga beredar LG V20 versi luar dengan spesifikasi single SIM. Mungkin bisa jadi referensi kalau kamu memang lagi cari hape premium dengan kamera memukau dan sound yang menggelegar!

p.s. gambar handset bukan punya saya. Karena hape lama sudah saya tinggal di Lampung. Tapi hasil kamera, asli punya saya kok 😀

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here