Pitch Perfect 2 (2015)

Barden Bellas is back! Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan sequel film dengan judul yang sama, Pitch Perfect yang menuai sukses pada tahun 2012 lalu. Kolaborasi cewek-cewek Barden University dalam grup acapella Barden Bellas ini memang tanpa disangka menuai booming. Bahkan, mereka sempat tampil secara real dalam beberapa event besar. Walau memang bukan penampilan acapella, tapi mereka semua benar-benar bisa bernyanyi.

Sukses tersebut ternyata membuat Elizabeth Banks tertarik untuk kembali memproduseri sequel film dengan genre musik komedi ini. Entah karena terlalu percaya diri atau kurang dapat menemukan orang yang tepat, Elizabeth Banks juga mengambil alih kursi sutradara yang pada film sebelumnya diserahkan pada Jason Moore. Lama ditunggu oleh banyak penggemarnya di seluruh dunia, film Pitch Perfect 2 akhirnya rilis premier pada 15 Mei 2015 yang lalu.

Indonesia sendiri sepertinya agak telat mendapat jatah pemutaran film terbaru ini. Pemutaran pertama pada midnight movie 23 Mei 2015 lalu dan untuk pemutaran reguler baru dimulai pada hari rabu kemarin (27 Mei 2015). Saya sendiri(an) akhirnya memutuskan nonton film ini setelah melewati ujian semester tadi siang. Karena kebetulan saya lagi suka dengan Anna Kendrick, ditambah dengan saya juga suka dengan film Pitch Perfect yang pertama, saya memiliki harapan supaya film ini akan menarik. Yah setidaknya jangan sampai lebih jelek dari film sebelumnya.

Poster Film Pitch Perfect 2

Review Cerita Film Pitch Perfect 2

Awal cerita film, entah kenapa, selalu bermula dengan tragedi yang memalukan dan membuat Barden Bellas menjadi terpuruk. Dari segi cerita, saya merasa kalau start seperti ini menjadi sesuatu yang agak klise dan seperti me-remake awalan film sebelumnya. Untungnya, tragedi tersebut seperti adegan kunci yang menunjukkan ke penonton kalau ini adalah film komedi. Selanjutnya tentu sudah bisa ditebak, film ini akan menceritakan perjuangan The Bellas untuk mengembalikan nama baik mereka yang tercemar setelah tragedi nasional tersebut.

Sayangnya, perjuangan untuk bisa kembali menjadi grup acapella terbaik itu bukan satu-satunya konflik yang ada di film ini. Mungkin untuk menghindari kesan monoton dan membosankan, Pitch Perfect 2 seperti berusaha untuk menggabungkan beberapa masalah dari personel mereka. Beca (Anna Kendrick) masih meneruskan mimpinya untuk menjadi produser musik, Fat Amy (Rebel Wilson) yang pada seri sebelumnya sukses menarik minat penonton juga mendapat porsi lebih pada film kali ini untuk berbagi tentang kisah cintanya. Ditambah dengan hadirnya Emily (Hailee Steinfeld) yang merupakan keturunan dari ‘old Bellas’ yang ingin bergabung dengan Barden Bellas.

Menarik memang jika sebuah film dihadirkan seperti banyak cerita. Namun jika dalam penggabungan cerita tersebut serta menyelesaikan masalah pada akhirnya membuat alur film seperti lompat-lompat atau terkesan dipaksakan, entah kenapa itu seperti menjadi hal yang buruk. Apalagi saat di film ini, masalah-masalah tersebut hadir dan diselesaikan dengan tempo yang terbilang lambat. Rasanya saya tidak akan heran jika beberapa penonton merasa bosan di tengah-tengah film.

Salah satu hal yang membuat film ini menjadi film yang banyak ditunggu adalah penampilan dan aransemen musik yang ditampilkan. Untungnya pada bagian ini, film Pitch Perfect 2 berhasil menjaga kualitas dan hiburannya. Bahkan mungkin, bisa juga dibilang lebih mantap. Beberapa lagu hits sukses diaransemen ulang dengan gaya acapella yang keren dan menghibur. Selain itu, beberapa nama besar ikut meramaikan film ini. Sebut saja misalnya Presiden Obama dan Istrinya, Snoop Dogg, Adam Levine, Pherell Williams dan juga Christina Aguilera. Yah, walau beberapa muncul sebagai tambahan scene di akhir film, tetap saja mereka sudah meramaikan film ini.

Overall, mungkin film Pitch Perfect 2 bisa saya bilang tidak lebih baik dari film pertamanya. Tapi tetap saja film ini adalah film yang bagus, menghibur dan cukup memuaskan penonton. Tawa lepas penonton dengan adegan-adegan lucu atau sekedar ‘one-liner comedy‘ membuat film ini layak untuk dibilang sukses. Ditambah lagi pendapatan film Pitch Perfect 2 yang melampaui film Avengers: Age of Ultron hanya dari 2 minggu pemutaran rasanya bukti kalau film ini cukup menuai sukses. Jadi, rasanya wajar saja kalau saya memberi skor 7.2/10 untuk gadis-gadis dari Barden Bellas ini!

3 COMMENTS

  1. Semoga lewat blog ini mas kurniawan ngga menyebar aura negatif ya 🙂

    Soalnya menurut ane film ini bagus banget, humornya dapet, lebih berbobot secara musikal, dan lebih bagus malah dari film pertama menurut ane 🙂

    Kalo masalah cerita udah ketebak, klise atau apapun itu, ya ini bukan film detektif 😀

    7,2? Untuk komedi musikal? Hellow… Think again. :p

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here