Pandemi COVID19 ini membuat kebiasaan kita sehari-hari jadi berubah. Istilahnya adalah memulai kebiasaan new normal, yaitu menerapkan kebiasaan menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Tujuan dari kebiasaan ini adalah menekan penyebaran COVID19 dan tentu saja melindungi diri kita sendiri serta orang-orang terdekat kita.
Awal memulai kebiasaan ini rasanya lumayan berat juga. Masker sering tertinggal dan cuci tangan seadanya. Sementara untuk menjaga jarak, saya selama masa pandemi ditetapkan, praktis keluar kamar kos untuk mengambil paket, pesanan makanan atau kebetulan membeli makan di warung. Beberapa kali keluar hanya untuk ke minimarket terdekat, membeli kebutuhan mendesak.
Namun lama-kelamaan kita memang harus terbiasa untuk melakukan kebiasaan new normal tersebut, walau dengan ‘adaptasi’ cara masing-masing. Contohnya saja cuci tangan yang belakangan saya mulai pasangkan juga dengan memakai hand sanitizer. Sementara untuk masker, buat saya adalah WAJIB KUDU HARUS pakai saat keluar kamar kos.
Karena era new normal ini pula, saya akhirnya mulai harus beradaptasi dengan pekerjaan kantor dan aktivitas lainnya yang membuat saya harus beraktivitas di luar. Pergi ke kantor, tugas luar kota atau juga aktivitas lainnya. Namun kalau berkumpul di cafe, kongkow-kongkow dan ke mall, sampai saat ini saya belum pernah melakukannya lagi.
Lama-kelamaan, memakai masker akhirnya bukan lagi menjadi keterpaksaan. Tapi sudah berubah menjadi kebutuhan primer yang harus ada setiap keluar rumah. Jadi seperti sandang, pangan, papan, masker. Kalau memang harus dipakai, kenapa tidak sekalian dijadikan salah satu item fashion saja kan?
Dengan pertimbangan itu, saya akhirnya mulai mencari-cari masker yang unik, keren, stylish dan lucu-lucu. Sampai akhirnya saya melihat tertarik dengan masker dari koleksi STAYCOOL SOCKS. Iya, dari namanya memang ini adalah brand kaos kaki. Tapi di era pandemi ini, sepertinya mereka juga mulai memproduksi berbagai jenis masker.
Dari berbagai pilihan motif yang ada, pilihan saya akhirnya jatuh pada motif Cool Mask Pure Wave. Alasannya adalah perpaduan warna biru dan pink yang manis namun tidak terlalu cerah dan tidak terlalu flat juga. Dan motif juga tidak terlalu ramai. Simple, tapi tetap terlihat keren.
Seperti biasa, saya melakukan pembelian secara online melalui Tokopedia. Anehnya, meski merupakan Official Shop, harga masker ini lebih murah dibandingkan di situs resmi mereka. Dan nama untuk motif ini juga berbeda, menjadi Wave Off Kanagawa. Hmmm, mirip dengan jumper hoodie Uniqlo yang saya punya. Setelah memesan dan membayar, saya harus menunggu karena masker mereka dijual dengan metode pre-order.
Sekitar 1 minggu akhirnya paket kiriman dari Staycool tiba di kosan. Terbungkus rapi dalam packing plastik dan di dalamnya masih ada lagi paperbag coklat besar. Mirip dengan amplop besar untuk kirim dokumen, hanya terlipat dua.
Di bagian dalam langsung terdapat kotak kemasan masker Staycool sesuai motif yang saya pesan. Kemasannya menarik, ada lubang dengan motif Staycool, sehingga kita bisa langsung melihat motif dari masker yang terdapat di dalamnya. Pada bagian belakang kemasan, terdapat penjelasan bagian-bagian masker serta bahan yang digunakan. Tak lupa tentu saja informasi tentang cara merawat masker kain dan cara menggunakannya.
Tidak pakai lama, saya langsung membuka kemasan untuk melihat isinya yang ternyata cuma masker saja. Saya sempat bolak-balik mencari sesuatu yang lebih, entah itu bonus tali atau lainnya tapi tidak menemukan apapun. Belakangan saya menemukan stiker logo Staycool yang ada di lantai. Sepertinya terjatuh dari kotak saat saya mengeluarkan maskernya.
Kesan pertama saya saat melihat dan memegang masker secara langsung adalah motifnya keren, bahannya halus dan tidak terkesan dibuat secara asal jadi. Pewarnaan juga bukan model yang gampang mengelupas atau pudar. Kainnya lembut, halus dan sepertinya cukup nyaman untuk dipakai bernafas. Impresi awal, saya puas deh dengan masker ini.
Tidak sabar untuk mencoba, namun saya terlebih dahulu mencucinya. Biar bersih dan aman. Setelah kering, barulah saya coba dan baru terasa beberapa kekurangannya.
Pertama, saya kurang suka dengan tali masker yang digunakan. Meski secara fungsi cukup nyaman digunakan, tapi desain tali pipih dan terdapat tulisan “LOYAL TO PROCESS” secara desain cukup mengganggu. Tapi ini sering terlipat, sehingga tidak enak dilihat dan tulisannya juga membuat masker menjadi kurang elegan.
Hal kedua yang membuat saya kurang puas, masker yang saya dapat kurang simetris jahitannya di bagian tengah atau di bagian hidung. Lipatan yang harusnya berada tepat di tengah, agak bergeser sedikit. Sehingga ketika digunakan, jadi agak kurang puas saja. Meski secara fungsi tidak masalah, tapi masker stylish fungsinya untuk terlihat stylish kan?
Terakhir soal kenyamanan dan keamanan dipakai. Secara keseluruhan masker ini sangat nyaman dipakai. Kainnya lembut dan halus, pemakaian juga cukup mudah digunakan. Dan untuk yang mengenakan hijab, sepertinya mereka baru merilis model tali headloop juga. Jadi cukup okelah, tergantung selera dari pilihan desain yang disediakan saja.
Nah, soal keamanan ini perlu jadi perhatian. Kalau tidak salah ingat, masker kain direkomendasikan sedikitnya yang 2 lapis. Malah di beberapa flyer, disaranakan agar 3 lapis. Sementara Masker Staycool Mask ini menggunakan 2 lapis kain (2 ply) dari jenis cotton dan polydex.
Saya pribadi, kalau untuk keluar sebentar seperti ke minimarket atau ke bank, langsung pakai saja. Namun untuk ke tempat yang lebih ramai dan waktu lama, seperti untuk perjalanan kemarin, saya menggunakannya sebagai lapisan luar. Di lapisan dalam saya menggunakan lagi masker 3ply non-medis yang saya beli di minimarket. Lebay? Biarin!!!
[…] 7 bulan terkurung di kamar kos, saya mulai mempersiapkan semuanya dengan matang. Membeli beberapa masker kain, menyiapkan pula beberapa masker medis, hand sanitizer dan terakhir tentu saja melakukan rapid test […]
Sejak pandemi ya mas, yg namanya masker, cuci tangan tiap nyentuh apapun ,
faceshield, dan bawa disinfectan kemana2 itu udh jd kebiasaanku juga :D. Pernh LG makan di rumah makan kecil gitu, aku semprotin meja kursinya pake disinfectan alkohol, diliatin Ama 1 pembeli, bodoamaaaaaat :p. Dia mau mikir aku lebay, don’t care juga :p.
Mamaku meninggal Krn covid, jd buatku, wabah ini ga main2. Aku LBH bgs dibilang lebay, drpd sakit Krn virus ini.
Eh masker staycool ini srg bgt lwt di beranda IG dan FB ku :D. Sbnrnya aku jg penasaran kok pgn beli.. tp memang mau baca sebanyak mungkin dulu reviewnya. Dan sjk dibilang masker sebaiknya lapis 3, jd makin terbatas sih, Krn rata2 cuma 2 memang. Aku aja akhir bulan ini hrs ke Jogja, LBH milih masker medis jadinya selama di sana. Masker kain aku pake kalo msh di JKT aja deh .
Turut berduka ya Kak
Bener banget kok, biar aja dibilang lebai. Kita punya toleransi yang berbeda2 dengan resiko COVID ini. Lah ‘lebay’ aja ku masih merasa was-was kok, gmana kalau ndak lebay-lebay
untuk yang pake kacamata, apakah masker kain ini bisa menimbulkan uap yang mengganggu?
Oh iya mas, bener banget. ini cukup beruap jg. ku belum menemukan masker kain yang free uap gitu…
Btw, ku pakai 2 masker double di foto. makanya tidak beruap dan gak notice buat bilang gini
😀