Hal pertama yang saya pikirkan ketika membaca headline “WhatsApp Dibeli Oleh Facebook Senilai 19 Milliar Dollar AS” adalah Mark Zuckerberg ini duitnya berapa ya. Kebayang aja, setelah menjadi bos dari sosial media nomor satu saat ini, sekarang dia segera menjadi bos aplikasi chatting multi-platform. Ibaratnya, sekarang dia memegang kekuasaan dari kehidupan sosial pengguna sosial media. Agak berlebihan sih, tapi kalau kamu pernah nonton film yang menggambarkan tentang bagaimana keterkaitan kehidupan sosial dengan tekhnologi, kamu pasti paham yang saya maksudkan.
Bagi para pengguna, mungkin tidak terlihat dampak langsung dari akuisisi yang dilakukan WhatsApp tersebut. Hanya muncul beberapa berita tentang kemungkinan yang terjadi pada WhatsApp setelah diakuisisi oleh Facebook. Salah satunya adalah kekhawatiran akan munculnya iklan di aplikasi chatting multi-platform tersebut. Selama ini memang WhatsApp terkenal karena simpel, dapat digunakan hampir di semua platform smartphone, serta bebas dari iklan yang cukup mengganggu.
Namun pernyataan yang muncul dari petinggi Facebook maupun WhatsApp menyebutkan bahwa mereka berjanji kedepannya WhatsApp tetap mengunggulkan fitur bebas iklan dan tidak akan memasukkan iklan ke aplikasi chat ini. Hal ini tentu berita baik, karena kalau sampai chat ini dijejali iklan, mungkin pengguna juga akan beralih ke aplikasi chatting lain yang lebih user-friendly.
Fakta menarik tentang akuisisi yang banyak terjadi di dunia IT adalah biasanya setiap produk yang sudah di akuisisi akan mengalami perkembangan yang cukup besar. Dan itu terbukti dari hasil Mobile World Congress yang baru saja digelar di Barcelona. CEO WhatsApp, Jan Koum, dalam presentasinya menyebutkan bahwa dalam pertengahan tahun 2014 ini WhatsApp akan segera memiliki fitur layanan suara dengan bandwith yang lebih kecil dibandingkan dengan pesaingnya. Yups, bener banget, WhatsApp bakal bisa dipake buat telepon!!
Meski bagi pengguna ini adalah berita menyenangkan, tapi ternyata hal ini adalah hal yang semakin buruk bagi operator seluler. Berdasarkan survei yang ada, hampir semua operator seluler merugi dengan keberadaan aplikasi chatting seperti WhatsApp. Hal ini dikarenakan berkurangnya pengguna seluler yang memanfaatkan layanan SMS. Dengan menjamurnya layanan telpon gratis dari beberapa aplikasi seperti yang dijanjikan WhatsApp ini, diprediksi bahwa kerugian yang dialami operator seluler akan meningkat hingga 2x lipat.
Jadi, dengan fakta yang ada sekarang, akuisisi yang dilakukan Facebook atas WhatsApp ini mungkin berita baik untuk pengguna. Dan jika tidak ingin segera menjadi berita buruk bagi operator, mungkin ada baiknya operator mulai bersaing dengan menyediakan layanan data yang baik dan murah.
asal privasi data yang ada di whatsapp ga disalahgunakan aja 🙁