Asiknya Belajar Bermain Rubik!

Rubik, mungkin adalah salah satu mainan yang keren, menarik tapi juga sekaligus cukup membuat pusing. Dalam 5 tahun terakhir, mungkin sedikitnya saya sudah membeli 4 mainan rubik. Mulai yang (maaf) murahan dan kualitasnya jelek, sampai yang kualitasnya lumayan bagus dengan pergerakan yang mulus. Dan sampai minggu kemarin saya masih juga belum bisa melewati susunan 1 layer.

Di waktu mudik kali ini, secara kebetulan saya melihat ada keponakan yang asik bermain rubik. Dia dengan santainya memutar-mutar layer rubik tersebut. Awalnya saya mengira kalau dia hanya asal main saja. Rupanya saya salah, ternyata dia benar-benar bisa memainkan benda kotak warna-warni tersebut. Awalnya saya kira itu adalah sebuah kebetulan. Hingga akhirnya saya iseng menguji dia dengan mengacak-acak rubik tersebut dan dia selalu dengan mudah menyusunnya kembali.

Tips trik bermain rubik dengan cepat untuk pemula
ilustrasi: nytimes.com

Karena penasaran, saya akhirnya bertanya tentang cara menyusun rubik yang ia lakukan. Setelah dijelaskan, kesimpulannya cuma satu: ribet. Untuk dapat menyusun rubik hingga selesai ternyata saya harus menghapal susunan pergerakan atau rumus yang enggak sedikit. Oke deh, mungkin rumus susunannya sedikit. Kalau tidak salah hanya ada 6 rumus susunan. Tapi satu rumus punya banyak pergerakan layer yang lumayan banyak. Untungnya dia cukup baik untuk menuliskan masing-masing rumus susunan tersebut.

Dengan modal kertas bertuliskan beberapa rumus susunan gerakan rubik tersebut, akhirnya saya coba belajar lagi untuk menyusun rubik hingga selesai. Dalam dua hari, saya sudah hapal gerakan untuk menyusun rubik hingga layer dua dengan rapih. Iya, baru layer dua saja. Masih ada layer teratas yang belum bisa saya selesaikan. Alasannya sih cuma satu: rumusnya panjang bener. Itu juga enggak langsung bisa selesaikan layer terakhir. Masih harus susun layer teratas sampai bisa bentuk ‘ikan’ dulu. Baru deh masuk tahap penyelesaian. Yah bener-bener ribet sih.

Setelah saya iseng googling cara menyusun rubik, ternyata kebanyakan memberikan rumus yang kurang lebih gerakannya sama saja seperti yang diajarkan keponakan saya. Bedanya, karena saya diajari dan dijelaskan secara langsung rasanya jadi lebih mudah dipahami. Sementara yang di google, kok rasanya sedikit lebih panjang dan lebih ribet. Jadi ini sedikit tips buat yang penasaran dengan cara menyelesaikan rubik dengan benar: google aja, banyak kok rumusnya. Selain itu jelas harus dengan latihan yang banyak.

Oh iya, rubik sendiri bukan cuma sekedar ‘mainan’ loh. Di beberapa tempat, orang yang bisa menyelesaikan rubik dengan cepat (tanpa melihat rumus seperti saya) ternyata dianggap memiliki kecerdasan tinggi. Bahkan ada juga kompetisi yang mengadu kecepatan orang dalam menyelesaikan susunan rubik. Untuk rekor penyelesaian sih, saya sendiri kurang tahu. Tapi beberapa waktu lalu saya sempat melihat artikel yang menyebutkan ada robot khusus menyelesaikan rubik dengan waktu kurang dari 10 detik. Err, mungkin robot ini adalah pemegang rekornya. Hehehe..

Anyway, kalau kamu lagi iseng cari mainan buat ngisi waktu luang yang murah sekaligus menjaga otak tetap bekerja, maka cobain deh main rubik. Cuma hati-hati, walaupun mainnya terkadang ‘kaku’ dengan rumus yang gitu-gitu aja, tapi ternyata main rubik ini bisa bikin ketagihan dan penasaran. Jadi jangan sampai mengganggu aktifitas dan kewajiban kamu aja nantinya. Dan kalau kamu mau cari rubik berkualitas bagus yang enggak seret dan mudah rusak, cobain deh ubek-ubek di Tokopedia atau di Lazada.

4 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here