Sepertinya sudah sering saya menuliskan kalau terkadang kunjungan saya ke berbagai kota itu sebagian besar karena urusan kantor. Yang berarti waktu mepet + bawa barang seabreg. Gak bisa banyak-banyak kelayapan dan jalan-jalan.
Meski waktu cuma sedikit, saya selalu mencoba untuk jejalanan cari kuliner khas dan mengunjungi daerah yang jadi ikon kota tersebut. Termasuk juga saat ke Semarang kemarin, saya menyempatkan untuk makan Kuliner Khas Semarang Soto Bangkong dan berkunjung ke Lawang Sewu Semarang..
Sebenernya saya mengunjungi 2 tempat ikonik Kota Semarang. Yang pertama Simpang Lima Semarang dan yang kedua ini Lawang Sewu Semarang. Sayangnya saat ke Simpang Lima saya kehujanan. Nyaris kuyup mirip kucing keujanan. Jadi enggak ada foto atau pengalaman apapun, langsung balik cuss ke hotel.
Awalnya saya mau main ke Lawang Sewu ini pada malam hari. Biar makin dapat nuansa ‘legend’ ituh. Plus lampu-lampu di malam hari di Lawang Sewu itu sangat foto-in-able. Tapi kata abang ojek online yang saya tumpangi, mending diurungkan saja niatnya. Kecuali ada yang nemenin.
Baiklah, saya batalkan saja niat nekat saya malam itu.
Pagi hari sekitar pukul 9 saya sebenarnya berniat cari oleh-oleh, yang kebetulan berada dekat dengan bangunan Lawang Sewu. Karena ternyata loketnya sudah buka, saya akhirnya menyempatkan diri untuk masuk dan melihat-lihat.
Untuk dapat memasuki area Lawang Sewu Semarang, kita harus membayar tiket di loket yang terletak pas di gerbang masuk. Harga tiketnya cukup murah, untuk saya sendiri harus membayar tiket dewasa sebesar 10 ribu rupiah.
Selesai membayar tiket, saya dihampiri orang yang ternyata pemandu resmi di tempat wisata Lawang Sewu ini. Karena saya hanya punya sedikit waktu, saya menolak tawaran untuk menggunakan pemandu. Seandainya saya tahu ada pemandu ini, mungkin saya akan datang pada malam sebelumnya. Ada temennya toh?
Meski saya sangat bertanya-tanya ada apa di dalam Lawang Sewu itu dan waktu yang saya miliki sangat terbatas, saya berdiri cukup lama di bagian luar bangunan. Itu keren banget. Sangat megah khas bangunan tua dengan puluhan atau mungkin ratusan pintu yang terbuka lebar.
Beneran deh, keren.
Beranjak ke dalam, akan ada pintu masuk pemeriksaan tiket yang dijaga petugas. Setelah lewat pemeriksaan tiket, barulah pengunjung dapat memasuki area pertama bangunan Lawang Sewu.
Di dalam bangunan dengan banyak ruang dan pintu itu, ternyata tersimpan berbagai foto, lukisan dan barang tentang sejarah kereta api di Indonesia. Iyaps, ini ternyata museum kereta api.
Di setiap ruangannya terdapat barang yang unik-unik dan foto yang bagus. Mulai dari sejarah perkembangan kereta api, miniatur kereta api dari berbagai era, pakaian pegawai PT KAI sejak generasi awal dan barang-barang antik lainnya.
Lanjut ke area tengah, terdapat area terbuka dengan satu pohon besar terletak di tengahnya. Pohon itu sendiri dipagar keliling dengan bambu. Di pagar tersebut dipajang foto-foto. Saya kurang tahu itu foto apa, karena memang saya benar-benar sedang mengejar waktu.
Dari area terbuka itu sebenarnya masih ada beberapa area bangunan lagi untuk dapat dikunjungi. Tapi saya terpaksa harus menuju gerbang keluar karena khawatir ketinggalan pesawat.
Lagipula saya masih harus melanjutkan perjalanan mencari oleh-oleh khas Semarang untuk rekan di kantor.
Setelah mengambil beberapa foto, akhirnya saya keluar dari area Lawang Sewu. Dan saya berharap akan ada kesempatan untuk berkunjung ke Semarang dan jalan-jalan ke Lawang Sewu lagi. Khususnya malam hari.
Saya jg waktu solo Backpacker ke Lawang Sewu,tidak menemukan hal mistis sedikit pun, cuma megahnya Lawang Sewu bikin pegel di tambah cuaca panas kota Semarang di siang hari 🙂
[…] Bagian dalam rumah makan Soto Bangkong ini sangat sederhana. Bahkan masih terasa kesan jadul ala bangunan tua. Buat saya pribadi, desain seperti ini cukup membuat nyaman dan tidak mengintimidasi traveller kere seperti saya. Ngomongin soal bangunan tua, jangan lupa juga main ke Lawang Sewu Semarang! […]
Lawang Sewu, hhmmm belum pernah ke sana nih. Beberapa kali melewati Semarang, mestinya disempatkan ya berkunjung ke museum kereta api ini. Kalau datang ke Lawang Sewu malam2 kaaknya serem, merinding. Lihat pintunya aja begitu buanyaakk, kudu rombongan nih kalo ke sini hihiihi… Bagus2 banget fotonya, pakai kamera apa mas?
Thanks buat sharing-nya, mas. Saya baru sekali ke Semarang, itu juga urusan kerjaan. Jadi, belum sempat ke Lawang Sewu.
[…] langsung dengan Paragon Mall Semarang. Oh iya, kalau ke Semarang, jangan lupa untuk berkunjung ke objek wisata Lawang Sewu Semarang […]
Sering bolak balik ke solo, selalu lewat semarang, tp aku blm prnh sekalipun ke lawang sewu ini -_- . Tp niatku kalo bisa ksana juga pgnnya malam mas :p. Biar greget hahahah.. Toh ada suami juga ntr yg nemenin 😀
Wah sayang ya mas singkat sekali kunjungan ke lawang sewu,. belum bisa eksplor keseluruhan. Saya juga belum pernah ke lawang sewu tapi mudah2an suatu saat nanti saya bisa pergi kesana.,
Wah ekspress kyk kereta ya Hehehe.. Tp hasil fotonya bagus2 🙂
oo jadi lawang sewu itu museum kereta api.. sering lihat foto2 pintunya yang jadi spot wajib foto kalau kesini
Iya saya juga baru tau
saya sering banget lewat tapi kok ya blm pernah mampir disini..sedih jadinya..
katanya banyak kuntinya ya disini
hahahaa
untungnya saya gak lihat aneh2 😀