Need For Speed, Mobil Eksotis dan Balas Dendam

Kalau yang suka bermain game mungkin sudah tidak asing dengan nama Need For Speed, sebuah game balap yang cukup laris di pasaran. Mulai dipasarkan sejak awal era tahun 2000-an, game berjudul Need For Speed (NFS) ini sudah dirilis dengan beberapa sequel laris seperti Most Wanted, Carbon, Undercover dan lain sebagainya.

Larisnya game ini, serta banyaknya fans fanatik NFS mungkin yang jadi alasan Electronic Arts dan DreamWorks untuk membuat sebuah film dengan judul yang sama, Need For Speed. Dibuat sekitar awal-pertengahan tahun 2013, akhirnya film ini dirilis beberapa waktu yang lalu dan mendapat sambutan hangat para penikmat film. Khususnya tentu saja penggemar dari game Need For Speed!

adegan film need for speed

Cerita Film Need For Speed

Sudah terlihat jelas dari judulnya dan dari game yang sudah lebih dulu terkenal, film ini memang bercerita tentang adu kecepatan. Namun di film, aksi balap liar ini dibumbui dengan nuansa balas dendam dan percintaan.

Adalah Tobey Marshall (Aaron Paul), seorang pembalap liar yang cukup terkenal sekaligus seorang montir yang selalu bekerja dengan sahabat-sahabat terbaiknya. Ia dituduh melakukan balap liar yang mengakibatkan tewasnya sang sahabat, Little Pete (Harrison Gilbertson). Setelah dua tahun dihukum penjara, Ia keluar penjara dan langsung mendaftar untuk ikut serta pada balapan De Leon, sebuah balap liar dengan taruhan mobil mewah bernilai jutaan dolar. Namun tujuan utamanya bukan untuk memperoleh mobil-mobil tersebut. Namun untuk membalas dendam kepada Dino Brewster (Dominic Cooper), orang yang telah membunuh Pete dan memfitnah dirinya.

Review Film Need For Speed

Dari segi cerita, film ini mungkin terlalu mudah ditebak. Hanya sekedar balas dendam, seperti film action biasa saja. Namun dalam penyajiannya, film ini membuat saya terhibur. Aksi kebut-kebutannya benar-benar berhasil membuat penonton terpaku dan merasakan ketegangan berkendara dengan kecepatan ratusan mil per jam. Rasanya seperti main game Need For Speed, hanya saja dengan gambar yang lebih nyata dan adrenalin yang lebih tinggi.

Yang saya sukai dari film ini pertama adalah mobil-mobil yang muncul digunakan untuk balapan. Mulai dari muscle car amerika kesukaan saya seperti GTO, Mustang, Chevy dan sebagainya, sampai mobil eksotis seperti Bugatti, McLaren dan Lamborghini.

Kemudian, alur cerita yang cukup sederhana dalam film ini berhasil dibumbui dengan drama yang tidak terlalu membosankan meski beberapa bagian drama ini terlihat sedikit memaksa. Dan yang paling menghibur adalah sentuhan-sentuhan komedi yang membuat isi bioskop tertawa lepas. Menarik!

Namun ada juga hal yang menurut saya sangat perlu dijadikan pertimbangan jika anda ingin mengajak keluarga menyaksikan film Need For Speed ini di biskop. Film ini berkategori REMAJA, meski menurut saya tidak ada adegan yang terlalu fulgar, namun tetap perlu dipertimbangkan lagi. Jangan sampai keluar dari bioskop, anda (atau anggota keluarga lain) jadi terinspirasi dan memacu mobil dengan kecepatan tinggi di jalan raya. Anyway, adegan fulgarnya hanya terbatas pada ciuman satu kali, dan tidak ada pakaian minim kok. Masih lebih fulgar film semi-horornya produksi lokal kok
🙂

pemain cewek need for speed

Mungkin dari sebuah film bernuansa balap, rasanya ada bagian yang hilang. Yaitu tidak ada adegan atau modifikasi mobil yang dilakukan. Mobil yang digunakan kebanyakan sudah bawaannya seperti itu. Namun ada hal lain yang saya sukai dari film ini, meski hampir semua pemain tidak saya kenal, saya sangat suka dengan Julia Maddon (Imogen Poots), wanita yang meminjamkan mobil dan membantu Tobey. Saya suka dengan aksen Inggris Britishnya, menurut saya aksen britsh yang kental dari si Julia ini sangat mencuri perhatian
😀

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here